Jababeka Bentuk Satgas Hingga Lab PCR Demi Lindungi 1,4 Juta Pekerja
Sebagai salah satu pusat kegiatan ekonomi yang besar, Kawasan Industri Jababeka memastikan bahwa di lingkungannya menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Apalagi terdapat 1,4 juta orang yang bekerja di kawasan tersebut.
Protokol Covid-19 yang sudah dilakukan di antaranya melakukan jaga jarak, memakai hand sanitizer, penyemprotan disinfektan, memakai masker, dan juga melakukan pemberitahuan atau pengawasan untuk terus mengingatkan.
Pengelola juga melakukan hal-hal preventif dan langkah-langkah percepatan pemutusan mata rantai Covid-19 dengan membentuk satuan tugas (satgas) di kawasan industri, di mana anggotanya adalah perusahaan-perusahaan yang berada di Kawasan Industri Jababeka.
Adapun tugas pokok satgas adalah melakukan asesmen kepada perusahaan-perusahan, serta mendiskusikan bagaimana himbauan protokol kesehatan bisa diimplementasikan ke seluruh tenant-tenant kawasan industri. Mulai dari sosialisasi, upaya preventif, SOP (Standard Operating Procedure) sesuai dengan pedoman Satgas Covid-19, dan bagaimana tanggap darurat saat karyawan positif ter-suspect Covid-19.
Direktur PT Jababeka Tbk, Tjahjadi Rahadja mengatakan, pada karyawan Jababeka sendiri, protokol kesehatan sudah dijalankan dengan ketat dan terus dilakukan pemantauan. Mulai dari pembatasan pekerja yang menyesuaikan dari kebutuhan ruang sendiri, pengadaan shift kerja, menjaga kualitas sirkulasi udara di ruangan kerja, tidak bekerja di ruang tertutup, disiplin pakai masker, pemeriksaan suhu tubuh, dan penyemprotan disinfektan di tempat kerja.
“Selain itu, ada beberapa inisiatif yang kami kerjakan juga. Kami membuat grup WhatsApp bersama semua tenant Jababeka dengan nama Fighting Covid-19. Di sana kami bersama tenant sudah mengumpulkan donasi lebih dari Rp 10 miliar,” terang Tjahjadi.
Awalnya donasi ditujukan pada petugas kesehatan, karena saat itu Alat Pelindung Diri (APD) dan masker sulit didapatkan. Lambat laun fokusnya berubah, yaitu kepada orang-orang yang terdampak Covid-19 untuk kelangsungan hidup.
Di luar itu, Jababeka bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi untuk menyediakan tempat penampungan pasien Covid-19. “Kami men-supply makanan, dan kami juga punya laboratorium PCR ( polymerase chain reaction) Sar Cov 2 Jababeka untuk mendeteksi virus Covid-19,” tambahnya.
Menurutnya, konsistensi menjalankan protokol kesehatan dan semua inisiatif ini diupayakan Jababeka agar Kawasan Industri Jababeka tetap kondusif, semua orang yang bekerja di kawasan industri tetap sehat dan kawasan industrinya tidak terganggu.
“Pandemi Covid-19 efeknya sangat besar bagi ekonomi, dan Jabebaka adalah salah satu pusat kegiatan ekonomi yang besar sekali. Diperkirakan 40% daripada nilai ekspor di Tanjung Priok sebelumnya, datangnya dari sini. Jadi, kalau di sini kegiatan ekonominya terganggu, efeknya sangat besar,” tegasnya.
Editor : Eva Martha Rahayu
www.swa.co.id