Marketing

TigreHood, Macan Bisnis Ananda Omesh

Ananda Omesh, entrepreneur pemilik TigreHood, motorcycle apparel.
Ananda Omesh, entrepreneur pemilik TigreHood, motorcycle apparel.

Orang mungkin hanya mengenal Ananda Omesh sebagai selebritas yang wajahnya kerap wara-wiri di televisi dan layar lebar. Di luar kesibukannya sebagai presenter, aktor, dan entertainer, pemilik nama lengkap Ananda Rusdiana ini ternyata juga seorang entrepreneur.

Tahun 2017, Omesh mendirikan TigreHood, yang menjual berbagai produk apparel yang sebagian besar terkait pehobi motor (bikers), yaitu helm, sarung tangan, jaket, kacamata, kaus, dan pernak-pernik aksesori lainnya. Kendati aroma bikers begitu kuat, kelahiran 1986 ini menolak jika bisnisnya diasumsikan khusus bagi bikers.

“Sebetulnya, saya tidak mendeklarasikan TigreHood sebagai motorcycle apparel, dan tidak identik dengan satu komunitas motor. Tapi saya menyebutnya sebagai curated store. Intinya adalah barang-barang urban culture lifestyle,” Omesh menjelaskan.

Dia memang melakukan kurasi untuk merek-merek yang dijual TigreHood. Bahkan, dia terjun langsung memantau merek yang potensial dan berkualitas, serta pintar membaca pasar untuk nemasarkannya.

Kini sudah 45 merek yang bekerjasama, dan didominasi merek lokal (75\%). Menariknya, jenama lokal yang dijual di sini tergolong tidak murah. Helm merek Riders and Rules asal Bandung, misalnya, harganya di kisaran Rp 1,7 juta-2,5 juta. Adapun kaus dari Rp 100 ribuan sampai Rp 1 jutaan, dan gloves Rp 150 ribu-3 jutaan. Sementara untuk produk impor harga tertinggi mencapai Rp 15 juta.

Dengan rentang harga ini, kata Omesh, pihaknya mampu menarik kalangan atas dan bawah. Dari seluruh item, kaus basic seharga Rp 249 ribu menempati posisi penjualan terbanyak. Sementara untuk helm, produk lokal seharga Rp 2 jutaan perkembangannya paling besar, bisa 100 buah terjual dalam sebulan.

“Melalui Tigrehood saya ingin menyampaikan bahwa kualitas merek lokal tidak bisa diremehkan. Bahwa harga segitu memang pantas karena kualitasnya sangat baik. Kurasi kami sangat terjamin, karena terbukti bahwa salah satu produk, yaitu Bulls Syndicate, dipakai oleh Pak Jokowi,” katanya bangga.

Dia menjelaskan mengapa menggandeng banyak merek lokal. “Saya menyukai karakter macan. Melambangkan kejantanan, liar dan buas. Tigre adalah bahasa Prancis dari tiger. Kenapa bahasa Prancis, karena terkenal dengan fashion dan bahasanya yang seksi. Kenapa pakai hood, karena ini terdiri dari kumpulan merek Indonesia,” katanya penuh arti.

Ditemui di toko TigreHood di Kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Omesh lantas bercerita bahwa sebelum pandemi Covid-19, pertumbuhan bisnisnya mencapai lebih dari 20\%. Kini di tengah pandemi, bisnisnya mampu bertahan dengan cara memanfaatkan kanal online seperti Tokopedia. Bahkan, dia tengah memproses kerjasama dengan merek besar dari Jepang dan ada sekitar 20 merek lagi yang mengantre untuk bekerjasama.

Selain menjual merek orang lain dengan sistem konsinyasi, TigreHood juga merilis mereknya sendiri, berupa kaus, dan mengeluarkan satu produk baru tiap tahun. Pihaknya rutin menggelar pop-up store, berkeliling kota besar.

Dan sebagai bikers, Omesh sendiri kerap mengajak para selebritas bikers untuk berkunjung atau memulai aktivitas riding dari tokonya. Hal ini membantu dalam mempromosikan tokonya ke masyarakat. “Saya memanfaatkan mereka sebagai influencer sehingga banyak yang mau ke sini sekalian minta foto,” ujar pria asal Sukabumi tersebut.

Di luar TigreHood, Omesh sebenarnya punya enam bisnis lain. Semuanya diletakkan di bawah payung PT Anom Siliwangi Indonesia. Siliwangi, seperti diketahui bersama, identik dengan Prabu Siliwangi yang digambarkan bersama maung (macan) –hewan yang dikagumi Omesh.

Khusus TigreHood, Omesh mengaku punya rencana besar. Dia ingin membawa TigreHood mengaum lebih keras: menjadi merek yang mendunia, seperti Zara. Dan menurutnya, saat ini bisnis kesayangannya tersebut sudah berada di jalur yang tepat, bahkan sudah mendapat banyak tawaran dari investor mancanegara untuk dipinang dengan nilai yang menurutnya fantastis. Bagaimana langkahnya kelak, tentu layak ditunggu. (*)

Yosa Maulana


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved