Management Trends zkumparan

The Body Shop Indonesia Adopsi Teknologi HR

(Dok. The Body Shop Indonesia)

Pandemi Covid-19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid 2 membuat banyak pelaku bisnis, perkantoran, pabrik, serta tempat-tempat publik masih berada dalam masa transisi. Transisi di era pandemi ini membawa beberapa hal baru bagi praktisi di bidang human resource.

Mirna Harahap, GM Human Resource (HR) The Body Shop Indonesia mengatakan, perusahaan berkolaborasi dengan SAP untuk memanfaatkan penggunaan teknologi Human Resource yaitu SAP Qualtrics untuk dapat meningkatkan produktivitas karyawan.

Mirna menyadari, saat ini makin banyak perusahaan berinvestasi di bidang teknologi HR agar perusahaan bisa menavigasi karyawan dan mengimplementasikan kebijakan Work-From-Home (WFH) dengan baik. Adopsi teknologi di bidang manajemen HR maupun pengalaman berbelanja online di The Body Shop sendiri sedianya baru akan dilakukan 2 tahun mendatang, tetapi Covid-19 memaksa perusahaan melakukannya lebih cepat dari yang diperkirakan.

“Training yang selama ini dilakukan in class, dikarenakan pandemi ini, akhirnya seluruh training termasuk Training Induction dan Product Knowledge dilakukan secara virtual,” ujarnya.

Hal ini sejalan dengan Survei PwC terkait teknologi HR yang menyatakan bahwa jika pada satu dekade lalu investasi di bidang teknologi HR berjalan lambat, tahun ini investasi di bidang ini sudah mencapai US$ 148 miliar dan dalam 1-2 tahun kedepan investasi teknologi di bidang akuisisi sumber daya manusia, pengalaman karyawan dan pemetaan keahlian akan terus meningkat. Adapun 74% dari total 600 pimpinan HR dan pimpinan TI HR meyakini investasi di bidang teknologi HR akan meningkat ke depan.

Mirna menambahkan, dengan situasi saat ini, prioritas mereka adalah terus berkembang bersama karyawan. Karyawan menjadi prioritas utama perusahaan di mana mereka saling mendukung satu sama lain untuk tetap fokus pada bisnis. Perusahaan juga melakukan survei ke karyawan untuk mengetahui bagaimana perasaan mereka, apa saja kendala yang dihadapi dan strategi yang diperlukan agar kebijakan WFH bisa berjalan lancar.

“Di pertengahan Mei kami menyelesaikan desain survei yang berisikan 2 pertanyaan dasar: Apa yang karyawan rasakan dan Apa yang karyawan kerjakan hari ini? Serta 5 hingga 7 pertanyaan snapshot tentang apa yang karyawan rasakan. Kami memperoleh feedback dan informasi dari survei tersebut dan semua itu dimungkinkan dengan SAP Qualtrics,” kata dia.

Mirna juga menggunakan SAP Qualtrics untuk memastikan kondisi kesehatan, mental, moral dan aktivitas para karyawannya. Untuk memberikan kenyamanan, manajemen pun berkomitmen untuk tidak melakukan lay off pada 1.300 karyawannya hingga saat ini.

(Dok. The Body Shop Indonesia)

Saat ini sekitar 100% karyawan sudah kembali ke toko dan sisanya kembali ke kantor. Tentunya dengan menerapkan sistem kerja shift 50-50 sesuai aturan pemerintah. Ia juga memastikan seluruh karyawan dilengkapi dengan APD lengkap.

“Walaupun mal sempat dibuka sebagian, suasananya akan sangat berbeda dari sebelumnya. Untuk itu, kami telah melatih staf toko kami untuk melindungi diri mereka dan konsumen dengan APD yang benar seperti masker dan face shield. Kami juga mendesain ulang tatanan toko untuk pembatasan social, kami meningkatkan standar kebersihan di seluruh jaringan toko. Namun masih menjadi pertanyaan, apakah orang-orang masih mau pergi ke mall, berjam-jam menghabiskan waktu mencoba pakaian baru ataupun pengalaman lainnya? Kami masih belum tahu,” kata Mirna.

Dari sisi bisnis, Covid-19 jelas telah mengubah perilaku konsumen dan membuat semakin banyak perusahaan berinvestasi di teknologi digital yang dibutuhkan agar mereka bisa menjalankan WFH dengan baik dan The Body Shop Indonesia sudah siap dengan journey mereka mengingat pivoting yang dilakukan terhadap karyawan maupun konsumen secara cepat dan efektif dalam beberapa bulan terakhir.

Perusahaan mengalihkan 40% penjualan mereka ke online dari yang semula mayoritas (98%) berasal dari toko offline dengan mengadopsi strategi online. Mirna meyakini journey perusahaan masih panjang. Namun setidaknya perusahaan telah menyiapkan strategi untuk menghadapi situasi penuh ketidakpastian di masa depan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved