Technology Trends

Penyaluran Kredit UMKM Ditargetkan Rp 75 Miliar

Direksi BRI Agro dan Restock di sela-sela perjanjian kerjasama penyaluran kredit produktif UMKM di Jakarta, Kamis, 26 November 2020. (Foto : BRI Agro).

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) menargetkan penyaluran kredit produktuf untuk UMKM senilai Rp 75 miliar seiring dengan kerja sama penyaluran kredit dengan PT Cerita Teknologi Indonesia (Restock) pada Kamis, 26 November 2020.

Dirut BRI Agro, Ebeneser Girsang, menyebutkan model kerja sama melalui platform Restock ini merupakan salah satu upaya perseroan untuk memperluas pasar di segmen digital, sesuai dengan strategi BRI Agro sebagai anak perusahaan BRI yang ditunjuk sebagai digital attacker. “Model kerjasama dengan fintech kami lakukan dalam upaya perseroan untuk memperluas pasar di segmen digital. Tujuan sinergi ini untuk memudahkan pelaku UMKM memperoleh pembiayaan melalui skema aset maupun inventory,” jelas Ebeneser di Jakarta, Jumat (27/11/2020).

Transformasi BRI Agro untuk masuk ke ekosistem digital masih terus berproses, sejalan dengan hal tersebut maka BRI Agro memperluas jangkauan kerjasama dengan beberapa perusahaan teknologi finansial/fintech peer to peer (P2P) lending lainnya termasuk Restock. “Dalam kolaborasi ini, nilai tambah bagi kami adalah pemanfaatan teknologi fintech untuk mengembangkan bisnis selagi kami mempersiapkan model bisnis baru dan juga sebagai penguatan proses internal supaya lebih agile dan memiliki corporate culture yang bertransformasi ke arah digital. Sementara keuntungan bagi Restock adalah alternatif sumber pendanaan untuk memperbesar business size,” jelas Ebeneser.

Pembiayaan melalui Restock akan difokuskan untuk sektor produktif UMKM, dengan total penyaluran pembiayaan sampai dengan Rp 75 miliar. “Dengan dukungan BRI Agro, kami semakin memantapkan diri dan yakin pada model bisnis kami sebagai digital platform dengan model inventory financing,” tutur Muhammad Farid Andika, Dirut Restock.

Restock, perusahaan teknologi finansial P2P lending yang berdiri sejak Februari 2019 itu telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp 112 miliar kepada lebih dari 10 ribu transaksi debitur/borrower. “Kami berharap dengan support pembiayaan dari BRI Agro ini, kami bisa terus meningkatkan porsi portofolio pembiayaan kami kepada para pelaku industri ritel, dengan target ke depan tumbuh 3 kali,” imbuh Farid.

Ke depannya, strategi BRI Agro bertransformasi digital dengan menyasar segmen bisnis UMKM. BRI Agro memiliki irisan dalam hal target market dengan Restock. Oleh karena itu perseroan memutuskan untuk mengambil bagian menjadi lender dalam ekosistem digital ini. Sebagai salah satu bentuk inklusi keuangan untuk UMKM dengan kolaborasi antara perbankan dan fintech tahun ini BRI Agro menetapkan tema Kolaborasi Digital.

“Harapan kami dari kerja sama ini bahwa kedua belah pihak dapat melayani masyarakat lebih luas dan memberi manfaat kepada stakeholder. Semoga dengan adanya kolaborasi digital antara bank dengan perusahaan P2P lending, sinergi ini dapat memperkuat ekonomi digital yang sedang berkembang di Indonesia, ” sebut Ebeneser. Harga saham BRI Agro pada Jum’at ini naik sebesar 23,91%, atau menjadi Rp 570 dari Rp 460 pada perdagangan sebelumnya.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved