Pan Brothers, Diversifikasi Produk Sokong Pertumbuhan Omset
PT Pan Brothers Tbk. mengoptipmalkan peluang bisnis baru tatkala wabah virus corona (Covid-19) memengaruhi bisnis tekstil nasional dan global. Perusahaan garmen terpadu ini sejak Maret 2020 mediversifikasi produk, yaitu memproduksi masker kain yang bisa digunakan kembali (reusable) dan alat pelindung diri (APD).
Langkah taktis Pan Brothers memproduksi masker dan APD ini merupakan pilihan yang tepat. Sebab, kedua produk merupakan bagian dari sejumlah produk perseroan yang laris manis dibeli konsumen di masa pandemi. “Produk yang penjualannya melesat di era pandemi ini ada masker, jumpsuit, dan jaket. Di ritel, produk yang paling melesat penjualannya adalah produk untuk olahraga lari dan bersepeda,” ungkap Anne Patricia Sutanto, Wakil Direktur Utama Pan Brothers.
Porsi penjualan masker untuk ekspor dan domestik masing-masing sebesar 50%, sedangkan keseluruhan penjualan APD diserap pasar domestik. Rencananya, pada September ini menjajaki ekspor APD ke beberapa negara, seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Singapura.
“Kami menambah lini bisnis dengan memproduksi produk masker kain dan PPE (personel protective equipment). Kapasitas produksi PPE atau APD dan masker ini tergantung pada demand konsumen. Kami fleksibel memproduksinya karena memiliki pabrik di 25 lokasi di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten,” tutur Anne. Sebagai gambaran, kapasitas produksi masker mencapai 30 juta lembar per bulan. Saat ini, produksi masker sebanyak 10 juta lembar per bulan.
Emiten tekstil yang sahamnya bersandi PBRX ini menargetkan penjualan masker dan APD di tahun ini senilai US$ 100 juta. “Selain ekspor masker, kami masih mengekspor untuk global brands,” imbuh Anne. Produksi pakaian perseroan kepada global brands relatif stabil. Pengiriman ke konsumen global pada September hingga akhir tahun ini pun sesuai dengan jadwal setelah sebelumnya tertunda pada semester I/2020 karena kebijakan lockdown di negara tujuan ekspor.
Untuk menjaga produktivitas sekaligus mencegah penyebaran virus Covid-19, manajemen Pan Brothers memberlakukan protokol kesehatan sejak Maret 2020 dan menetapkan dua shfit jam kerja. Selain itu, juga memperbanyak fasilitas untuk mencuci tangan dan hand sanitizer, rutin membersihkan area kerja di pabrik, memasok vitamin, dan melakukan rapid test di klinik milik perusahaan.
“Pada saat running dua shift, kapasitas produksi APD sebanyak 5 juta-10 juta potong per bulan. Tetapi, karena kami masih memproduksi produk global brands untuk eskpor, kami alokasikan produksi maksimal APD sekitar 3 juta potong per bulan,” Anne menerangkan. Produksi APD bisa didongkrak sebanyak 5 juta-10 juta potong per bulan sesuai dengan permintaan konsumen.
Pan Brothers pun kian intensif mengimplementasikan otomatisasi yang selaras dengan program transformasi digital yang direalisasikan sejak 2018. Upaya tersebut mempermudah operasional, memangkas biaya operasional, menjaga produktivitas pegawai, serta menghindari pemutusan hubungan kerja di masa pandemi ini.
“Pandemi ini mengakselerasi dan mempercepat transformasi digital,” ujar Anne. Mendiversifikasi produk, melakukan digitalisasi, disiplin menerapkan protokol kesehatan, serta berkomitmen mengirim produk ke global brands merupakan sejumlah elemen yang menopang pertumbuhan pendapatan Pan Brothres. Penjualan Pan Brothers pada semester I/2020 senilai US$ 326,20 juta atau naik 14,54% dari US$ 284,79 juta pada periode yang sama tahun lalu. Laba bersih melonjak 42,55%, menjadi US$ 12,07 juta dari US$ 8,47 juta.
Kinerja perseroan pada semester I itu, menurut Anne, antara lain ditopang oleh penjualan masker dan APD. Kemudian, perusahaan ini merealisasikan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 3,3 juta dari jumlah total capex US$ 15 juta. Belanja modal digunakan untuk menambah kapasitas melalui otomatisasi, digitalilasi, dan peningkatan produktivitas di seluruh lini.
Ke depan, Anne mengungkapkan, Pan Brothers berencana membuat produk yang diminati konsumen. “Di tahun 2021 produk yang akan diminati adalah produk yang sifatnya alat pelindung diri dan aman untuk digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Kami menciptakan produk yang bersifat antivirus dan antimikroba,” katanya.
Pan Brohers menargetkan penjualan pada 2020 naik 10-15%. Penjualan masker dan APD diproyeksikan berkontribusi besar menopang target penjualan tersebut. (*)
Anastasia Anggoro Suksmonowati & Vicky Rachman