Business Research Trends

Operational Excellence Jadi Solusi Perusahaan agar Tetap Eksis

Guna memberikan apreasiasi kepada perusahaan yang menerapkan operational excellence secara baik, Economic Review bersama mitra juri: PQI Consultant, Indonesia-Asia Institute, Grup Ideku menyelenggarakan Indonesia Operational Excellence – Zoominar & Award 2020 (IOEA-III-2020). Tujuanya, diharapkan perusahaan-perusahan mampu menggaungkan penerapan operational excellence dengan pendekatan Lean .

Bertemakan Tema : ”Enhancing Operational Excellence Facing 21st Global Competition in Industry 4.0 Era through Lean Management”, IOEA-III-2020 terus mendorong perusahaan melakukan perubahan termasuk disruption yang cepat, digitalisasi, pembukaan area pasar bebas yang makin luas, ditambah dengan adanya tatanan dunia yang baru karena COVID 19 telah membuat banyak negara dan perusahaan terpuruk.

Menghadapi kondisi ini, tiap organisasi dan perusahaan termasuk institusi negara harus meningkatkan kinerja disemua lini, agar tetap eksis dan leading. Dan tidak ada solusi lain menghadapi kondisi ini , yaitu dengan membangun Operational Excellence dalam persaingan global di era yang terus berubah.

“Tak dapat dipungkiri, penerapan Operational Excellence yang baik di seluruh perusahaan di Indonesia akan membuat sistem perusahaan di Indonesia akan maju dan dapat di akui di dunia. Hal ini menjadi pendongkrak kemajuan perekonomian negara ini,” papar Pendiri sekaligus Direktur Utama Economic Review, Irlisa Rachmadiana.

Menurutnya, apresiasi kepada perusahaan yang menerapkan operational excellence secara baik,di dunia usaha Indonesia yang kali ini tentulah diberikan kepada perushaan yang memiliki sederet keunggulan, dengan menerapkan operational excellence dengan pendekatan Lean Management dan Lean Thinking dengan baik.

Adapun para pemenang IOEA-III-2020 yakni berasal dari perusahaan swasta, Tbk, BUMN, BUMD, BPD, BPR, dan lainnya. Melalui penghargaan ini, diharapkan Perusahaan terpacu meningkatkan prestasi dan peran pentingnya dalam implementasi praktek GCG di perusahaan Indonesia.

Ketua Dewan Juri Indonesia Operational Excellence Award, Budi Utomo, RLA, CBA mengatakan perubahan adalah salah satu hal yang konstan di dalam kehidupan, tidak terlepas juga pada bisnis perusahaan. Perubahan termasuk disrupsi yang cepat, digitalisasi, pembukaan area pasar bebas yang makin luas, ditambah dengan adanya tatanan dunia yang baru karena COVID 19 telah membuat banyak negara dan perusahaan terpuruk.

“Kesadaran untuk melakukan continual improvement di beberapa perusahaan agar survive di global kompetisi terus meningkat. Di samping tren positif ini, ada beberapa catatan yang perlu diwaspadai yakni Continual improvement dan sudah merasa “bagus/ sempurna”,” jelas Budi. Continual improvement yang dilakukan agar Lean, Agile dan sustain ini masih sebatas “terbawa euphoria” atau formalitas belum masuk sampai betul-betul dijadikan tool strategi perusahaan untuk survive dan menang.

“Kadang masih sebatas “nice to have” saja atau seperti ISO yang di beberapa perusahaan masih sebatas just a piece of certificate. CEO belum serius terlibat pada Lean Management dan Operational Excellence ini. Belum betul betul digali dan di evaluasi sejauh mana efektifitas nya terkait peningkatan kinerja bisnis organisasi,” terangnya.

Selanjutnya, pemikiran sudah merasa “Bagus/ Sempurna” padahal prinsip dari Kaizen yang terkenal dari Toyota dan GE , jika sudah merasa baik dan sempurna, adalah tanda bahaya. “Tentu saja merasa baik dan sempurna boleh, tapi harus selalu open mind untuk terus improvement. sehingga Lean Agile kreatif inovatif muncul menjadi budaya. dan terus digulirkan dengan PDCA,” tegas Budi dalam paparannya.

Terkait penilaian IOEA-III-2020, dikatakanya tidak banyak perubahan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, hanya beberapa penilaian juga fokus sejauh mana Perusahaan mengantisipasi kondisi pandemic ini disamping VUCA dan globalisasi yang sudah terjadi dari tahun-tahun sebelumnya.

Penilaian Operational Excellence dilihat berdasarkan analisis data yakni pengumpulan data dari berbagai sumber, kemudian analisa data/ diolah oleh para juri ( dari berbagai macam bidang keilmuan dan pengalaman dewan juri). Serta penilaian melalui Desk Study.

Adapun Indikator penilaian berdasarkan 7 indikator: (1) Visi misi Value diterjemahkan ke dalam strategi yang lean , agile dan sustainability. Lalu, (2) Strategy Mappin), kemudian (3) Program Continual Improvement yang berjalan dengan komprehensif dan konsisten. Selanjutnya, (4) Program Digitalisasi dalam rangka meningkatkan kinerja Operational Excellence terencana, berjalan dan program evaluasi terus berjalan dengan maksimal dan mempunyai road map yang selalu improve dan benchmark sesuai kebutuhan. Lalu, (5) Methoda Problem Solving and Decision Making yang akurat dan detail. Juga, (6) lean management dan lean office berjalan dengan konsisten dan masuk dalam pengukuran kinerja masing-masing bagian. Dan (7) Employee engagement index.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved