Indonesia Best CFO

Leonard, CFO Sido Muncul: Continuous Improvement, Strategi Hadapi Ekosistem Terdisrupsi

Leonard, CFO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk.

Lebih dari 20 tahun berkecimpung di bidang keuangan, Leonard, CFO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk. (SIDO), mengakui tantangan Industri 4.0 yaitu ekosistem dunia usaha yang tiba-tiba terputus. Ada mata rantai yang hilang, sehingga perlu nyali dan kemampuan beradaptasi melakukan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya.

Dari pengalaman berurusan dengan manajemen keuangan perusahaan, Leonard meyakini bahwa strategi terbaik menghadapi ekosistem yang terdistrupsi adalah dengan mendorong semua pihak melakukan continuous improvement, perbaikan terus-menerus. Jika perbaikan terus dilakukan, baik di bidang teknologi, SDM, maupun keuangan, dia percaya, akan terjadi dinamika di pasar. “Kalau tidak, kami tidak akan bisa berkompetisi di market,” ungkapnya.

Sejak bergabung dengan Sido Muncul sebagai CFO pada 2018, Leonard mengakui, banyak tantangan baru yang dihadapi. Di antaranya, terkait pendanaan. Di industri jamu ini, semua impor dibayar di muka. Proses pembayaran masih dilakukan di muka. Maka, strategi yang digunakan adalah memaksimalkan cash flow dari kegiatan operasional untuk pendanaan operasional, investasi, dan aktivitas pembiayaan.

Selain itu, SIDO juga secara ketat memantau working capital. Di sisi lain, perusahaan tidak memiliki LC facility. Maka, jalan yang ditempuh adalah berusaha mendapatkan LC facility untuk mendukung proses impor. “Nah, untuk menanggapi masalah proses pembayaran yang masih manual, kami mengimplementasikan electronic banking dan Host to Host Payment System,” kata Leonard.

Dia senang, dengan upaya pembenahan itu, pihaknya berhasil melakukan efisiensi sehingga secara cash mengalami kenaikan penambahan dana yang cukup besar. “Kami berhasil mendapatkan tingkat pendanaan yang lebih rendah untuk pembayaran impor sebesar 2%,” ujarnya bangga.

Dalam pandangan Leonard, untuk mendapatkan keuntungan yang lebih baik, keakuratan dan ketepatan informasi merupakan hal penting yang dibutuhkan. Di bidang manajemen keuangan, misalnya, ada beberapa tantangan yang dihadapi. Di antaranya, biaya yang tidak efisien, reporting yang masih dilakukan secara manual, dan tidak adanya analisis keuangan yang mendalam. Selain itu, prosedur operasi standar (SOP) dan sistem informasi pun menghilang.

Solusi yang ditempuh Leonard ialah melakukan analisis yang mendalam dengan membandingkan neraca dan rasio keuangan, menggunakan dashboardmanagement untuk mengambil keputusan, dan menstabilkan sistem Enterprise Resource Planning (ERP). “Kami juga melakukan monitoring secara reguler dan membersihkan balance sheet items, serta meyakinkan keterbukaan kelengkapan financial statement,” katanya. Berkat strategi itu, pihaknya berhasil mendapatkan penambahan profit sebesar Rp 21 miliar dan mereduksi biaya sebesar Rp 52 miliar per tahun.

Bagi Leonard, tantangan dalam investasi adalah track record performance yang lambat, serta alokasi cash yang tidak efisien dan tidak aman ketika dialokasikan –selain tingginya capital expenditure dan rendahnya fixed assets turnover ratio. ”Strategi yang kami lakukan adalah menjaga hubungan yang baik dengan bank dan mengatur KPI yang jelas, dan capex harus didukung oleh business capex yang melebihi Rp 1 miliar dan minimal harus memiliki IRR 21%” ungkapnya percaya diri.

Dengan strategi itu, terbukti Sido Muncul berhasil menaikkan kapitalisasi pasar dari Rp 11 triliun menjadi Rp 21 triliun. Sementara itu, karena adanya monitoring yang lebih baik, capex turun dari rata-rata Rp 300 miliar menjadi Rp 100 miliar.

Menurut lulusan Akuntansi Universitas Tarumanagara ini, pada intinya dibutuhkan kebesaran hati menerima perubahan dan perbaikan. Ketika Sido Muncul melakukan perubahan dahsyat menyangkut media dan kanal yang digunakan tahun 2019, awalnya juga tidak ada satu pun yang berharap akan ada kenaikan signifikan melalui teknologi. Namun jika melihat kondisi saat ini, Leonard bersyukur bahwa Sido Muncul telah memulainya lebih awal. “Kuncinya memang harus selalu siap melakukan perbaikan,” ujarnya yakin.

Apalagi, menghadapi pandemi Covid-19 seperti sekarang; banyak faktor ketidakpastian yang terjadi. Maka, yang bisa dilakukan adalah menjalankan fungsi kontrol internal perusahaan secara efisien dan ketat, serta efektif dan terukur. Fungsi kontrol ini diperlukan untuk memastikan bahwa target perusahaan masih memungkinkan untuk dicapai dengan usaha yang maksimal, tetapi berbiaya rendah.

Terkait hal itu, Leonard menambahkan, “Berbagai strategi dan inisiatif diterapkan, mulai dari efisiensi proses produksi hingga operational cost, menjaga working capital agar posisi kas tetap terjaga karena cash is the king di tengah kondisi yang serba tidak pasti ini.”

Selain itu, menurut pria kelahiran 18 Agustus 1978 ini, untuk tetap mengembangkan kinerja keuangan perusahaan agar tetap bagus di situasi sulit, hal pertama yang dilakukan adalah koordinasi internal antardivisi, terutama untuk menilai semua risiko yang dapat timbul saat pandemi ini. “Di tengah pelemahan daya beli, kami tetap menjaga agar penjualan kami tetap stabil dan mengupayakan pertumbuhan,” ungkapnya.

Dari sisi distribusi, Sido Muncul tetap mengupayakan pemerataan distribusi ke seluruh wilayah Indonesia. Untuk membantu pemerataan distribusi ini, Leonard memberikan relaksasi terms of payment kepada para distributor, tetapi tetap terkontrol dan terukur agar risiko keuangan dapat dihindari dan working capital tetap efisien dan terjaga.

“Kami juga melakukan inisiatif serta strategi marketing dan promosi yang terukur dan tepat sasaran, sehingga cost to sales ratio-nya tetap terjaga efisien dan target customer-nya tepat sasaran,” katanya tandas. Hal ini diupayakan untuk memberikan dorongan tarikan penjualan serta menciptakan permintaan akan produk perusahaan dari customer. Selain itu, strategi pemasaran dan promosi yang efektif juga digunakan untuk tetap menjaga posisi pangsa pasar.

“Tahun ini kami telah memangkas anggaran belanja iklan dan promosi kami, namun kami masih tetap dapat mencatatkan pertumbuhan penjualan,” kata Leonard. Pihaknya pun melakukan inisiatif stocksplit untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham SIDO agar lebih menarik bagi para investor. (*)

Dyah Hasto Palupi dan Anastasia A.S.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved