Management Trends zkumparan

Fintech Academy Membangun SDM Siap Kerja

Platform pembayaran digital Ovo, Bareksa dan Unika Atma Jaya memperkenalkan inisiatif Fintech Academy. Inisiatif ini merupakan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), dan mendorong literasi keuangan digital di Indonesia sekaligus pengejawantahan program Kampus Merdeka yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D. dalam sambutannya mengungkapkan bahwa transformasi ekonomi digital telah membawa Indonesia ke dalam lompatan – lompatan baru di dalam pembangunan ekonomi. Dalam kurang dari satu dasawarsa, 5 dari 10 perusahaan unicorn dan decacorn di Asia Tenggara berasal dari Indonesia.

“Riset McKinsey menyatakan teknologi digital, terutama Artificial Intelligence (AI) dan fintech di dalamnya, berpotensi meningkatkan PDB nasional hingga 12-18% dengan nilai mencapai US$366 miliar dalam 10 tahun ke depan,” ujarnya.

Untuk mencapai potensi yang sangat besar tersebut, kata dia, kebutuhan kompetensi di bidang ekonomi digital terutama fintech akan sangat dibutuhkan masyarakat dan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Ia pun berharap program Fintech Academy dapat menjadi bagian program kampus merdeka untuk membangun talenta sumber manusia unggul untuk Indonesia maju dan Indonesia jaya.

Kuliah perdana Fintech Academy nantinya akan dilaksanakan pada awal Maret 2021 dengan tema Perkembangan Industri Fintech Indonesia dan Global yang akan ditayangkan secara virtual melalui Youtube Unika Atma Jaya.

Pada tahap awal, dengan memberikan mata kuliah fintech dengan materi seperti big data, blockchain, e-money, e-investment, insurtech, P2P Lending, alternative credit scoring, dan lain-lain yang akan dibawakan langsung oleh pakar fintech dari Ovo dan Bareksa.

Sesi mata kuliah fintech akan terbagi dalam sesi kuliah umum dan MOOC (Massive Open Online Courses / perkuliahan daring yang menawarkan akses terbuka melalui internet) yang memberikan kesempatan pada masyarakat untuk mengakses langsung materi ajar. Dalam jangka panjang, Fintech Academy akan mengembangkan Early Learning Program (ELP) Fintech untuk anak SMA, program magang di fintech, dan membuat program inkubasi startup untuk mahasiswa.

“Fintech Academy merupakan bentuk nyata atensi Ovo dan Bareksa dalam menjawab masalah utama sumber daya manusia di industri fintech,” ujar Presiden Direktur & Pendiri Bareksa, Karaniya Dharmasaputra. Data AFTECH menunjukkan hingga Januari 2021 terdapat 375 perusahaan startup fintech di Indonesia dengan lebih dari 20 model bisnis. Indonesia telah menjadi salah satu negara dengan jumlah startup fintech terbesar di ASEAN.

Untuk itu, Fintech Academy diharapkan dapat menjadi wadah untuk mempersiapkan dan mencetak sumber daya manusia untuk industri fintech, khususnya kepada Generasi Z di Indonesia yang saat ini jumlahnya mencapai 27,94%.

“Fintech Academy merupakan cara untuk menyiapkan SDM yang siap-kerja untuk mengantisipasi perkembangan fintech yang pesat di Indonesia. Harapan kami kolaborasi ini dapat menjadikan Gen Z tidak hanya menjadi konsumen digital, namun menjadi generasi yang dapat memberikan inovasi dalam industri fintech dan dapat mengatasi masalah kesenjangan SDM di industri ini yang perlu ditangani secara kolaboratif,” lanjut Karaniya.

Senada dengan Karaniyaa, Rektor Unika Atma Jaya, Dr. A. Prasetyantoko menegaskan, pihaknya akan mengembangkan kurikulum fintech yang komprehensif yang mengacu pada perkembangan industri. Tidak hanya mata kuliah, tetapi juga kesempatan untuk belajar langsung dari perusahaan fintech terbaik Indonesia dan mendapatkan mentor sesuai bidang eksplorasi yang dipilih.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved