Dibawah Tekanan, Danone Jual Aset di China
Danone mengatakan pada Ahad (28/2) bahwa pihaknya mengambil langkah pertama untuk menjual sahamnya di mitra perusahaan susu China. Langkah ini diambil ketika kelompok perusahaan makanan Prancis itu menghadapi tekanan dari pemegang saham untuk meningkatkan kinerja dan tata kelola.
Danone mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa setelah meninjau portofolionya, mereka telah mencapai kesepakatan untuk mengubah kepemilikan tidak langsungnya di China Magniu Dairy Company Limited menjadi 9,8 persen kepemilikan langsung di grup yang tercatat di Hong Kong itu.
“Penjualan saham langsung dapat dilanjutkan tahun ini dalam satu atau beberapa transaksi dan tergantung pada kondisi pasar,” kata Danone, seraya menambahkan bahwa sebagian besar keuntungan akan digunakan untuk membeli kembali sahamnya sendiri.
Grup Prancis itu mengatakan kepemilikan tidak langsung saat ini memiliki nilai buku sekitar 850 juta euro atau setara 1,03 miliar dolar AS (kurs 0,8282 euro per dolar AS) dan menyumbangkan 57 juta euro untuk pendapatannya pada 2019. “Pengumuman hari ini adalah contoh komitmen kami untuk memberikan optimalisasi portofolio dan meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham melalui alokasi modal yang disiplin,” kata Chief Financial Officer Juergen Esser dalam pernyataan yang dikirim melalui surel.
Ketua dan Kepala Eksekutif Emmanuel Faber berada di bawah tekanan baru-baru ini saat para pemegang saham mendorong perubahan di grup perusahaan tersebut, yang telah tertinggal beberapa saingan selama pandemi Covid-19. Artisan Partners, investor AS, bergabung dengan BlueBell Capital Partners pada Jumat (26/2) dalam mendesak Danone menemukan CEO baru untuk meningkatkan praktik tata kelola dan mempercepat upaya untuk meningkatkan keuntungan.
Mereka telah menyerukan peran CEO dan ketua untuk dibagi menjadi dua posisi terpisah. Media Prancis melaporkan bahwa dewan direksi Danone dijadwalkan bertemu pada Senin (1/3/2021) untuk membahas masalah tata kelola.
Sumber: Republika.co.id