Management Trends

Komitmen PPAK Memperkuat dan Memajukan Industri Kosmetika Nasional

Industri kosmetik menjadi salah satu industri yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19. Bisnis offline industri ini memang ikut terdampak , tapi permintaan produk kosmetik beralih ke daring seiring dengan pergeseran pola belanja masyarakat di masa pandemi yang cenderung memilih belanja daring.

Perhimpunan Pengusaha dan Asosiasi Kosmetika (PPAK) Indonesia menjadikan Tahun Baru Imlek 2021 sebagai momentum untuk kebangkitan, optimisme, harapan baru dan juga keberuntungan baru bagi dunia usaha dan industri, khususnya industri kosmetik untuk mendulang cuan yang berlimpah.

Dengan semangat dan optimisme tahun Kerbau Logam yang memberikan harapan, semangat dan kerja keras, PPA Kosmetik Indonesia menyelanggarakan webinar “Menyambut Optimisme Tahun Kerbau Bersama PPAK dalam Memperkuat dan Memajukan Industri Kosmetika Nasional” (26/2/2021).

Acara webinar ini dibuka oleh Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) sekaligus Penasehat & Pendiri PPAK, Putri Kus Wisnu Wardani. Dalam sambutannya, Putri menyampaikan bahwa “Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, selama masa pandemi pemerintah telah mengeluarkan Undang Undang Cipta Kerja dan program vaksinasi untuk masyarakat Indonesia. Program ini sudah berjalan dari awal tahun 2021 dan diharapkan akan selesai pada bulan Maret 2022 yang akan datang, dengan tujuan bangsa Indonesia dapat segera terlepas dari pandemi Covid-19 dan masyarakat dapat beraktivitas kembali dengan lebih percaya diri, meskipun masih harus mengikuti prokes yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Untuk percepatan pertumbuhan ekonomi, pemerintah memerlukan peran serta para pelaku usaha untuk bekerja sama, khususnya melalui PPAK yang dapat menggerakan anggotanya untuk tumbuh dan berkembang guna membantu percepatan ekonomi khususnya di bidang kosmetika.

Dukungan dari pemerintah juga disampaikan oleh Ketua Badan POM RI, Penny Kusumastuti Lukito. “Pemerintah akan mendukung UMKM dan industri kosmetik dengan memberikan banyak kemudahan, simplisikasi dan percepatan perizinan kepada industri kosmetika berupa Trust Record, perluasan pembinaan (coaching clinic), keringanan pembayaran PNBP untuk industri UMKM Kosmetika di masa pandemi Covid-19 ini,” jelas Penny.

Ketua Umum PPAK, Solihin Sofian menjelaskan, berdasarkan data BPS tanggal 30 November 2020 penduduk miskin Indonesia telah mencapai 26,42 jt jiwa, naik 5 % dari tahun 2019 sebesar 25,14%, tentu hal ini akan menurunkan daya beli masyarakat. Kreativitas, inovasi produk baru, beradaptasi pada kondisi pasar menjadi point penting dalam bertahan dan mengembangkan usaha di masa pademi ini.”

Selama ini industri kosmetik memberikan kontribusi yang penting bagi industri manufaktur Indonesia. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan I tahun 2020, kinerja industri kimia, farmasi dan obat tradisional (termasuk sektor kosmetik) mengalami pertumbuhan yang gemilang sebesar 5,59%. Bahkan, di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19, kelompok manufaktur ini mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap devisa melalui capaian nilai ekspornya yang menembus US$ 317 juta atau sekitar Rp4,44 triliun pada semester I-2020. Angka itu baik sebesar 15,2% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Ketua Pelaksana Harian PPAK, Kusuma Ida Anjani mengatakan, PPAK memiliki tujuan untuk memajukan bidang kosmetika dan juga brand local hasil karya anak bangsa dalam meningkatkan perekonomian di Indonesia, tentunya ini akan memberikan kemudahan bagi anggota PPAK sebagai pelaku usaha dalam mengembangkan bisnisnya secara berkelanjutan (sustainable) untuk maju secara bersama sama, khususnya brand local dan membangkitkan perekonomian bangsa. Untuk itu PPAK mengajak seluruh pelaku usaha secara bersama sama untuk bergabung pada PPAK baik sebagai pengurusan maupun sebagai anggota.

Direktur Marketing Kantar, Fanny Murhayati dalam pemaparannya yang berjudul “Economic Outlook and The Future of Cosmetic Industry in 2021” menyampaikan bahwa 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi para pelaku Industri. Market FMCG masih menunjukkan pertumbuhan sebesar 9% di Tahun 2020. Beberapa kategori yang menawarkan manfaat kesehatan dan kebersihan masih dapat berkembang, tetapi beberapa category lainnya mengalami tantangan yang cukup besar.

Selanjutnya pada sesi kedua diisi dengan talkshow “Membangun Bisnis Kosmetik yang Cuan dan Inovatif saat masa pandemi.” Hadir sebagai narasumber 2 anggota PPK yaitu Pemilik CV Organic Lombok Indonesia, yang merupakan pemenang BBI awards 2020 lalu, Septia Erianty dan Pendiri MS Glow sekaligus Pemilik PT Urban Indo Manufactur, Kadek Maharani Kemala Dewi. Serta turut memeriahkan Puteri Indonesia Lingkungan 2020 yang juga merupakan Duta Kosmetik Aman, Putu Ayu Saraswati dan moderator Puteri Indonesia Intelegensia 2019, Anastasia Praditha.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved