Trends

Pemerintah Segera Buka Pintu Masuk Wisman ke Bali

Untuk memperbaiki keterpurukan sektor pariwisata di Bali dan menunjukkan kesiapan Bali dalam menghadapi kondisi new normal serta mengundang investor untuk berinvestasi di Bali, Kemenko Marves bersama Bank Indonesia serta beberapa kementerian/lembaga terkait mengelar sebuah Forum Investasi. Kegiatan ini dihadiri oleh Menkominfo Johnny G. Plate, Wamenparekraf Angela Tanusudibjo, Wamen II BUMN Kartiko Wirjoatmodjo, 6 Duta Besar dan Wakil Duta Besar negara-negara pemasok turis internasional terbanyak ke Indonesia serta para pelaku UMKM.

“Selama 14 bulan dunia dilanda dilema dalam menghadapi permasalahan kesehatan dan penurunan pertumbuhan ekonomi karena pandemi Covid 19. Indonesiapun tidak luput dari masalah ini salah satunya karena jumlah wisatawan asing merosot tajam,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan saat membuka Forum Investasi Bali di Hotel Sofitel Nusa Dua, Bali, Jumat (26/3).

Saat ini menurut Luhut pemerintah memang masih melarang wisatawan mancanegara untuk masuk ke Indonesia. “Tapi peraturan itu lagi kita evaluasi. Bulan Juli harapan kami sudah terbentuk herd immunity (kekebalan kelompok) dan Bali jadi green zone , dan

dapat segera membuka akses untuk wisatawan asing meskipun kunjungan wisatawan domestik,” kata Menko Luhut.

Belajar dari dampak pandemi ini, pemerintah membuat kebijakan untuk melakukan diversifikasi ekonomi agar ekonomi Bali lebih tahan terhadap goncangan. Selain menyiapkan kebijakan jangka pendek dan jangka menengah untuk mengembangkan ekonomi Bali dari sektor Industri kreatif, pendidikan tinggi, energi terbarukan, pertanian dan wisata kesehatan,

pemerintah membuka peluang investasi dari negara-negara sahabat dan juga akan mulai mengkaji pemberlakuan visa 5 tahun bagi warga asing.

“Setelah kita melakukan kajian, kita akan memberlakukan kebijakan ini dalam waktu dekat supaya dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata misalnya dengan adanya work from Bali“.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI Dodi Budi Waluyo mengatakan bahwa Bank Indonesia melihat prospek ekonomi sektor pariwisata akan membaik pada tahun 2021. “Hal ini kami lihat karena vaksinasi yang telah dan sedang kita lakukan karena negara dengan vaksisnasi akan lebih cepat pulih ekonominya. BI berkomitmen untuk membantu mempromosikan investasi, perdagangan dan sektor pariwisata,”

Gubernur Bali Wayan Koster meminta dukungan pemerintah pusat agar program vaksinasi terus dilanjutkan. “Kami berharap pada Bulan Juli 2021 ada 2,5 hingga juta dari 4,5 juta penduduk Bali selesai divaksin agar pada bulan tersebut kami sudah dapat menerima kunjungan wisman dengan menyiapkan tiga zona hijau yakni Ubud, Nusa Dua dan Sanur yang ditargetkan selesai divaksinasi pada April 2021 sehingga dapat menerima wisman pada Bulan Juli 2021”.

Pada kesempatan terpisah, Dubes Kanada untuk Indonesia Cameron Mackay, Dubes Swiss Kurt Kunz, Wakil Dubes Belanda Ardi Stoios Braken dan Wakil Dubes Rusia sepakat mengapresiasi langkah pemerintah pusat dan Bali untuk kembali menghidupkan sektor pariwisatanya.

“Hanya kami menyarankan agar masyarakat Bali dapat mempertahankan keindahan, kebersihan dan kealamian wilayahnya karena warganegara kami (Kanada) harus melintasi separuh bumi untuk dapat melihat Indonesia sehingga harapan kami adalah mendapatkan keamanan dan kenyamanan serta tidak melihat tumpukan sampah berserakan,” ujar Dubes Kanada saat konferensi pers. Menurut Cameron, secara umum mereka tertarik untuk berinvestasi di semua sektor yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia. “Namun secara khusus kami tertarik berinvestasi di sektor infrastruktur”.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved