Dalam perjalanan kariernya, salah satu pencapaian monumental Sahkundiyar, Assistant Manager Refinery Planning Optimization PT Kilang Pertamina Internasional, Sub Holding Refining and Petrochemical (SH-R&P) PT Pertamina (Persero), yang diraih bersama tim kerjanya adalah keberhasilan mengimplementasikan uji coba komersial bahan bakar hijau D-100 (green diesel), yang diproduksi dari turunan minyak sawit (crude palm oil/CPO). Kala itu, dia dipercaya sebagai kepala tim dan kepala proyek commercial test run di uji coba D-100 yang digelar pada pertengahan 2020 di Dumai, Riau, yang disaksikan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan direksi PT Pertamina (Persero).

Menurut Sahkundiyar, uji coba tersebut sangat fenomenal karena teknologi yang digunakan merupakan teknologi yang sangat baru, yang selama ini hanya diaplikasikan di negara maju, seperti Italia dan Swedia. Keberhasilan sebagai pemimpin tim mengerek kariernya.

“Setelah berhasil merealisasikan commercial test run produksi D-100, saya ditugaskan menjadi project coordinator untuk debottlenecking kilang untuk memproduksi D-100 secara berkesinambungan,” tutur lulusan S-1 Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya (2005-09) ini.

Dia berkoordinasi dan menggerakkan seluruh sumber daya untuk memuluskan proyek debottlenecking kilang, yaitu merencanakan aspek teknis hingga anggaran. Seluruh perencanaan diselesaikan selama empat bulan. “Saya mengoordinasikan seluruh fungsi di project ini dengan menggandeng berbagi fungsi, seperti production team, maintenance and engineering team, refinery planning team, procurement team, research and development team, serta expert team HQ,” ungkap pria kelahiran Ponorogo, Jawa Timur, 33 tahun silam ini.

Sahkundiyar, yang berpengalaman berkarier selama sepuluh tahun di kilang minyak Pertamina Refinery Unit II Dumai, tergolong profesional berprestasi dan menduduki jabatan prestisius di usia muda. Sebagai contoh, ayah seorang anak ini pernah menjabat sebagai asisten manajer di Refinery Planning Optimization Pertamina sejak Oktober 2020.

“Saya senantiasa berusaha meningkatkan kemampuan hard skill dan soft skill agar berkontribusi maksimal kepada perusahaan serta meningkatkan kemampuan diri sendiri,” ungkap Sahkundiyar. Dia terbiasa bekerja di lingkungan kerja dan budaya kerja berstandar global lantaran pernah terlibat memimpin sejumlah proyek di perusahaan patungan antara Pertamina dan perusahaan multinasional.

Untuk mengasah keterampilan memimpin, Sahkundiyar selalu mengambil kesempatan belajar tatkala aktif berorganisasi di SMP, perguruan tinggi, hingga bekerja di Kilang Pertamina Internasional. ”Di tingkat profesional, sebagian besar pengalaman saya adalah menangani beberapa proyek besar. Selain melakukan aktivitas learning by doing di setiap jenjang profesional, saya juga aktif dalam berbagai macam bidang untuk mengembangkan kemampuan leadership, yakni mengikuti seminar online, beragam forum leadership, dan mentoring dari senior yang memiliki jiwa leadership yang mapan serta membagikan pengetahuan saya kepada tim dan rekan kerja,” dia menjelaskan.

Ke depan, Sahkundiyar berkomitmen untuk mempersiapkan pegawai perusahaan menjadi calon pemimpin di masa mendatang. “Saya telah menerapkan dua aspek penting yang wajib dimiliki kandidat pemimpin, yaitu aspek karakter dan teknis,” dia menegaskan.

Syahkundiyar berpartisipasi aktif menjadi pembicara di kelas pelatihan yang beranggotakan 30 teknisi muda di perusahaannya itu. “Dalam menjalankan setiap peran sebagai pemimpin di masing-masing organisasi, saya selalu berusaha menciptakan nilai tambah dan selalu memberikan passion serta hasrat untuk menjadi individu yang lebih baik di tim,” tuturnya. Dia dipercaya sebagai pemimpin unit kerja sejak 2018 dan berkontribusi mengembangkan bisnis perusahaan. (*)

Vina Anggita & Vicky Rachman

www.swa.co.id