Anintya Novitasari merengkuh gelar karyawan terbaik di lomba yang diselenggarakan oleh PT Pelindo II (Persero)/IPC (Indonesia Port Company) pada 2019 hingga 2020. Di tahun 2020, wanita yang akrab disapa Anin ini berada di peringkat kedua kategori Manajerial di ajang The Best IPC Employee. Di tahun sebelumnya, wanita berhijab ini panen prestasi karena meraih juara keempat pada IPC Innovation Excellence Competition serta The Most Implemented Corporate Culture dan The Most Implemented Culture Program di kompetisi bertajuk IPC Corporate Culture Competition.

Penghargaan itu sebagai apresiasi atas inovasi Anin yang menciptakan program transformasi yang diimplementasikan perusahaannya, PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Multipurpose). Pada 2019 ia mencetuskan program transformasi budaya perusahaan untuk menyelaraskan budaya kerja dengan perubahan lini bisnis PTP yang pada pertengahan 2018 itu hanya menggarap segmen pelayanan bongkar-muat barang non-petikemas, dari sebelumnya menangani bisnis petikemas dan non-petikemas. Kemudian, kantor cabang PTP bertambah menjadi 10 unit dari sebelumnya yang hanya satu cabang di Jakarta. Perubahan lini bisnis ini karena perusahaan melakukan pemisahaan usaha (spin off)

Transformasi bisnis ini memantik ide yang dikreasikan Anin untuk menggagas nilai perusahaan dan menginisiasi program untuk menjadikan karyawan sebagai agen perubahan agar pelaksanaan program transformasi budaya perusahaan berjalan mulus dan berkelanjutan. “Kami menghasilkan program PTP yang bisa meng-engage teman-teman dari 10 kantor cabang. Change agents bisa merangkul teman-temanmya, sehingga meningkatkan semangat dan rasa kebanggaan karyawan terhadap perusahaan dan pekerjaannya,” tutur Deputi VP Komunikasi Korporat & CSR PTP Multipurpose sejak September 2020 itu.

Program tersebut, antara lain, bertajuk PTP The Meetings, PTP Innovation, PTP Go Green, PTP Care, PTP on Time, PTP Talks atau PTP English Day, serta Change Agent PTP in Action (Caption), pertemuan rutin bulanan para agen perubahan. Dampak program transformasi itu, menurut Anin, memacu kinerja dan produktivitas, serta menciptakan inisiatif dan budaya berinovasi pegawai PTP.

Risk Management Officer IPC sejak 2011 ini mengembangkan beberapa komunitas pegawai yang berperan sebagai agen perubahan, misalnya merintis komunitas influencer di PTP Multipurpose. “Untuk performance, saya cukup berhasil membangun komunitas agen perubahan yang terus berkembang mengimplementasikan program corporate culture transformation,” ungkapnya.

Inspirasi programnya itu bersumber dari platform media sosial dan hobi. Anin gemar mengaktualisasikan diri dengan mengunggah konten di akun pribadi media sosial atau berkegiatan sosial. Kemudian, peraih gelar Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung (2010) ini meningkatkan keterampilannya sebagai pemimpin unit kerja dengan mengikuti pelatihan, menyerap ilmu dari senior yang membimbingnya (mentoring), serta belajar dari pengalaman selama berkarier di IPC dan PTP Multipurpose. Ia meracik hobi serta pengalamannya sebagai tenaga profesional di kedua perusahaan itu untuk diformulasikan menjadi ide program transformasi dan menempa jiwa kepemimpinan (leadership).

Untuk menciptakan next leader, lulusan S-2 Jurusan Operations & Supply Chain Development di Newcastle University, Inggris (2013) ini membuat acuan standar operasional yang terdiri dari proses bisnis, alur kerja, dan working instruction. Kemudian, menransfer pengetahuan kepada tim, mendokumentasikan kegiatan, mengidentifikasi masalah, dan membagikan pengalaman kepada kandidat leader. Selain mengembangkan diri di internal, ia juga mengikuti pelatihan mengenai operasional kepelabuhanan berskala internasional di Yantian International Container Terminal, Shenzen, China, pada 2012. (*)

Arie Liliyah & Vicky Rachman

www.swa.co.id