Asuransi Sekaligus Investasi? Unit Link Syariah Jawabannya
Pernahkah Anda mendengar bahwa asuransi dan investasi bisa dilakukan secara bersamaan? Ya, asuransi untilink syariah yang diluncurkan akhir tahun 90-an ini bisa melakukan keduanya secara bersamaan.
Ibarat sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, dengan satu unit link kita bisa mendapatkan dua produk sekaligus.
Sebelum membahas lebih jauh, asuransi unit link sendiri adalah sebuah program di mana nasabah akan mendapatkan asuransi atau perlindungan diri sekaligus bisa berinvestasi dari premi yang dibayarkan.
Auransi unit link syariah berlandaskan pada prinsip risiko bersama, yakni saling melindungi dan menolong di antara sejumlah orang atau pihak.
Selain mendapatkan dua produk bersamaan, penggunanya pun dapat mengetahui ke mana dana akan diinvestasikan.
Dalam unit link syariah terdapat beberapa pilihan investasi, diantaranya Cash Fund (pasar uang syariah), Fixed Income (obligasi syariah), Balance Fund (saham dan obligasi syariah), dan Equity (saham syariah).
Pola pengembalian dalam unitlink syariah juga disesuaikan dengan akad berdasarkan pada sistem syariah dimana premi asuransinya menggunakan akad perwakilan (wakalah bil ujrah) atau bagi hasil (mudharabah) serta pengelolaannya memperhitungkan zakat harta.
Beberapa contohnya adalah tabungan atau deposito pada bank syariah, investasi pada sukuk (obligasi syariah) atau pada saham yang terdaftar dalam DES (Daftar Efek Syariah).
Agar berjalan maksimal, sebelum mulai asuransi unit link syariah ada baiknya kita memahami 6 hal berikut.
Pertama ketahui dulu apa kebutuhan kita dan ukur sejauh mana kemampuan diri sendiri. Tetapkan tujuan, buat strategi, dan hitung kemampuan membayar premi setiap bulannya.
Selanjutnya, pelajari mekanisme asuransi unit link syariah. Mekanisme dalam asuransi ini ada dua, yaitu premi dan investasi. Mekanisme premi atau kontribusi memiliki aturan dimana dana kontribusi yang dibayarkan akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu porsi dana untuk perlindungan jiwa dan perlindungan tambahan, serta porsi dana untuk investasi. Sedangkan, dana investasi akan dialokasikan dananya pada investasi yang dipilih.
Penting juga untuk memilih investasi sesuai profil investasi kita. Apakah kita termasuk yang agresif, moderat atau konservatif?
Karena berbeda profil maka berbeda pula produknya. Misalnya, profil agresif lebih cocok berinvestasi di saham syariah. Untuk yang moderat, investasi campuran seperti gabungan obligasi dan deposito dapat menjadi pilihan tepat. Sedangkan untuk profil konservatif yang cenderung menghindari risiko, bisa memilih salah satu diantara obligasi atau deposito.
Kemudian, cari lembaga yang terpercaya dan memiliki reputasi yang baik. Anda pasti tidak mau menyerahkan uang kepada pihak yang tidak kompeten bukan?
Pastikan perusahaan memiliki Risk Based Capital (RBC) minimal 120% untuk asuransi jiwa dan 30% untuk unit usaha syariah.
Setelah memilih lembaga asuransinya, selalu pahami seluruh hak dan kewajiban sebagai peserta, terutama soal pembayaran premi. Pelajari cara pembayaran premi, jatuh tempo pembayaran, dan sebagainya. Hak dan kewajiban yang dimiliki oleh tertanggung, seluruhnya tertuang pada polis asuransi unit link syariah. Jadi pastikan membacanya dengan seksamaTerakhir, cari informasi sebanyak – banyaknya. Jangan sampai karena Anda sudah percaya dengan lembaganya lantas mengabaikan begitu saja. Jika ada sesuatu yang tidak dipahami, segera tanyakan ke ahlinya. (Mutiara Ramadhanti)
Artikel ini diproduksi oleh tim finansialku.com untuk swa.co.id