Agate Skylab Fund, Program Pendanaan Pengembangan Video Gim
Agate, perusahaan pengembang video gim asal Indonesia, mengumumkan program pendanaan pengembangan video gim bernama Agate Skylab FundFund, Rabu (1/9) secara virtual. Program ini akan memberikan bimbingan dan pendanaan hingga AS$1.000.000 (dengan minimal AS $100.000) bagi tim atau studio pengembang gim yang lolos proses kurasi.
“Indonesia menempati negara dengan urutan ke 16 dunia untuk industri gim yang pada tahun 2020 nilainya mencapai USD 1,6 miliar. Tantangannya adalah menaikkan market share gim lokal dengan sangat signifikan dengan cara menata ekosistem industri gim, mulai dari talenta, desain, development, pendanaan lalu monetisasi dan growth serta sustainability,” papar Hari Sungkari, penggiat industri video gim Indonesia yang aktif mendukung perkembangan industri video gim selama masa baktinya di Barekraf dan Kemenparekraf yang kini menjabat Advisory Board Member Agate mengenai kondisi industri gim Indonesia saat ini.
Agate Skylab Fund, menurut Arief Widhiyasa, CEO Agate, adalah langkah dari Agate untuk mendorong pertumbuhan industri video gim Indonesia ke tahap selanjutnya, melalui pendanaan tahap lanjutan. “Beberapa tahun terakhir ini ekosistem pendanaan game sudah sangat bertumbuh, Telkom melalui program Indigo dan MDI sudah menyediakan inkubasi, pendanaan tahap awal dan growth sampai 2,8 miliar rupiah, ada juga program dari teman-teman industri lainnya dan pemerintah melalui BIP (Bantuan Insentif Pemerintah). Harapannya Agate Skylab Fund ini bisa menjadi program pendanaan lanjutan untuk teman-teman yang ingin bertumbuh lebih cepat dan membutuhkan pemodalan tambahan. Tujuan besarnya adalah sama-sama menjadi industri gim berskala global.”
Selain memberikan pendanaan, Agate juga akan menyediakan bimbingan dari kru dan pimpinan Agate yang veteran di bidangnya agar bisa berjalan berdampingan menuju tujuan bersama.”Tidak ada satu perusahaan yang bisa mengubah industri secara sendirian. Kami tidak ingin hanya memberikan dana dan melepas para pengembang untuk menghadapi pasar sendiri-sendiri,” ujar Igor Tanzil, CMO dan CCO Agate.
“Indonesia menempati negara dengan urutan ke 16 dunia untuk industri gim yang pada tahun 2020 nilainya mencapai USD 1,6 miliar. Tantangannya adalah menaikkan market share gim lokal dengan sangat signifikan dengan cara menata ekosistem industri gim, mulai dari talenta, desain, development, pendanaan lalu monetisasi dan growth serta sustainability,” papar Hari Sungkari mengakhiri