Marketing Trends

Strategi Marketing Hometown Dairy di Masa Pandemi Covid-19

Strategi Marketing Hometown Dairy di Masa Pandemi Covid-19

Hometown Dairy yang merupakan bagian dari Gunung Sewu Group yang memiliki visi dan misi yaitu “Creating a Positive Impact in people’s life”. Dari sini, produk yang dilahirkan harus bisa memberi dampak yang positif bagi masyarakat. Berupa produk yang segar, dan semua program yang dijalankan juga harus mengacu kepada misi tersebut.

“Kami memulainya dengan campaigns edukasi mengenai susu segar, kebaikan susu, dan benefit-nya. Membuat program di sekolah-sekolah, komunitas, ibu-ibu, influencers, di supermarket, dan banyak lagi lainnya. Intinya kami harus membuat banyak orang untuk mencoba dengan produk kita, karena produknya premium, maka harus dilakukan aktivitas yang juga tepat sasar dan efektif,” terang Anjani Miranti, Branding & E-Commerce Asst. Manager Hometown Dairy (08/09/2021).

Di masa pandemi Covid-19, banyak kegiatan aktivasi yang sebelumnya dilakukan, tidak bisa dilakukan. “Kami pun harus cari cara untuk surviving and thriving the situation while reaching our objectives. Kami lalu mengubah strategu, salah satunya menggandeng Rumah Sakit dan Tenaga Kerja kesehatan untuk melakukan aktivasi sembari edukasi tentang kebaikan susu ini,” ujarnya.

Lalu, karena pola perilaku konsumen yang berubah sejak pandemi menjadi lebih banyak #dirumahaja, Hometown meluncurkan program yang mengajak ibu-ibu di rumah lebih happy dengan nama “happy at home with hometown“. Salah satu kegiatannya mengundang experts dan pembicara untuk bisa mengajak berkreasi, berkegiatan di rumah saja dengan keluarga supaya tetap happy and healthy.

Di masa pandemi selain shifting aktivitas ke rumah sakit, yang sebelumnya banyak dilakukan di toko, strategi yang lain adalah membangun platform online untuk berjualan. Langkah ini merupakan cara mendekatkan akses produk ke konsumen. Hometown Dairy juga bekerja sama dengan e-commerce platform untuk membuat official stores agar aktivitas yang dilakukan di digital marketing, social media jadinya bisa terhubung lebih cepat ke shopping platform.

“Dengan begitu, journey di sales funnel-nya jadinya bisa lebih cepat. Dari mulai mereka aware (dilihat di social media), sampai mereka mau click hingga ke fase conversion (di-check out). Tak hanya sampai situ, nanti produknya juga akan di-review kembali di social media, jadi seperti snowballing effect. Jadi walaupun jualan produknya itu susu yang lebih alami, tapi cara marketingnya tetap harus up-to-date supaya tetap relevan. Manfaat dari digital media adalah kita bisa capture insights dan conversationonline yang dapat kita manfaat kan dengan optimal,” terang Anjani.

Wanita yang jatuh cinta pada dunia digital marketing ini mengawali karir di agensi iklan dan digital media. Saat ini Anjani bertanggung jawab pada pengembangan strategi digital Hometown Dairy. Pengalamannya selama 7 tahun bekerja dan sekolah di Malaysia menjadi bekal berharga guna memaksimalkan tanggung jawabnya saat ini.

Bergabung di Gunung Sewu Group, utamanya di Great Giant Livestock, menjadi tantangan bagi Anjani karena sebelumnya ia banyak menangani produk konsumer. Tanggung jawabnya saat ini lebih berkaitan dengan produk berbasis peternakan. “Industri yang cukup berbeda dengan sebelumnya yaitu di Creative, Media, dan Digital tetapi justru seru karena saya belajar banyak hal dan cukup fundamental mulai dari strategic planning hingga membangun brand,” terangnya.

Ia mengungkapkan bahwa tanggung jawabnya saat ini adalah managing brands, melakukan end-to-end strategic planning, hingga ke implementasi eksekusinya, kemudian mengevaluasinya setelah program tersebut memberikan hasil pada brand. Anjani mengawali karier dari dunia creative dan digital marketing, maka ia terbiasa untuk mendapatkan respon yang cukup cepat dari konsumer.

Ia mengatakan melalui social media listening, kita bisa mendengarkan suara hati konsumen, berkolaborasi dengan customers, dan cepat untuk adaptasi dengan trend. “Saya terbiasa dengan sistem seperti itu, yang akhirnya saya bawa di pekerjaan saya sekarang ini, karena kita harus bergerak dinamis dan cepat supaya selalu relevan di depan konsumen,” tandas wanita yang sedang studi MBA (Masters of Business Administration) di Universitas Gajah Mada ini.

Sifat Anjani yang memiliki rasa penasaran tinggi dan selalu ingin belajar, ia pun mematok target karier cukup ambisius. Dalam lima tahun ke depan ia menargetkan sudah menempati posisi business leader yang memiliki kontribusi untuk Indonesia yang lebih baik. “Bagi saya bekerja itu harus juga memiliki impact,” tandas pehobi masak dan suka mengambil kelas daring ini.

“Kalau kita bilang impact, tidak hanya dari segi profit, tapi juga people and planet. Ya itu cita-cita saya sih. Boleh kan bermimpi besar. Saya ingat waktu mengawali karier saya, ada quote yang selalu saya simpan di tembok kamar saya, “When you reach for the stars, you are reaching for the farthest thing out there” dari Vera Nazarian,” tegas wanita 32 tahun ini.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved