BRI Ditunjuk sebagai Induk Holding Ultra Mikro

PT Bank Rakyat Indonesia ditunjuk sebagai induk Holding Ultra Mikro yang melibatkan dua entitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain, yakni PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Pembentukan holding ini, menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menjadi tonggak ekonomi kerakyatan, “Saya berterima kasih atas komitmen tiga BUMN mewujudkan Holding Ultra Mikro dan ini merupakan momentum kebangkitan ekonomi nasional melalui penciptaan lapangan kerja baru dan penyerapan tenaga kerja,” kata dia. Holding yang disahkan per 13 September 2021 tersebut diharapkan dapat memberikan kemudahan pinjaman bagi masyarakat, dapat lebih luas menjangkau masyarakat, memberikan layanan yang lebih komprehensif, dan memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan.
BRI, Pegadaian dan PNM juga diharapkan dapat memberikan layanan secara terintegrasi bagi usaha ultra mikro. Misalnya, Melalui co-location, jaringan BRI akan dilengkapi dengan loket pegadaian, maupun pos untuk para account officer (AO) dari PNM Mekaar. Strategi ini, kata Erick akan memberikan efisiensi, karena dapat menekan biaya operasional dan biaya dana.
Direktur Utama Bank BRI Sunarso menambahkan bahwa sinergi yang ditawarkan oleh ketiga perseroan akan memberikan layanan keuangan yang terintegrasi bagi segmen ultra mikro. Dimulai dari fase empower yang akan diinisiasi oleh PNM melalui model bisnis Group Lending. Dalam hal ini, PNM akan memberikan program pemberdayaan kepada nasabah unfeasible dan unbanked.
Selanjutnya, fase integrate akan dipelopori oleh Pegadaian dan BRI dengan menawarkan produk ultra mikro. “Tujuan akhir dari Integrated Journey dalam Ekosistem Ultra Mikro ini adalah fase Upgrade, dimana nasabah UMi telah berkembang menjadi pengusaha dengan kapasitas bisnis yang lebih matang dan siap naik kelas ke segmen Mikro,” kata Sunarso.
Menukil data yang dikeluarkan oleh BRI pada tahun 2018, sebanyak 45 juta nasabah membutuhkan pendanaan tambahan. Dari angka tersebut, nasabah yang sudah tersentuh lembaga keuangan formal sebanyak 15 juta nasabah. “Sinergi ekosistem Ultra Mikro ini akan memberikan akses layanan keuangan yang lebih luas dan lebih mudah kepada pelaku usaha di segmen tersebut,” kata Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto.
Pegadaian, nantinya, juga akan dapat melayani produk gadai serta investasi tabungan emas. Sehingga dapat menyediakan akses tambahan layanan keuangan kepada nasabah ultra mikro. “Pegadaian akan melanjutkan peran pemberdayaan PNM melalui akses produk berbasis gadai dan layanan keuangan lainnya yang lebih luas kepada nasabah ultra mikro yang feasible dan bankable sehingga naik kelas,” ujarnya.
Sinergitas ini juga memberikan optmisme bagi PNM. Integrasi ekosistem UMi melalui holding akan memberikan manfaat bagi masyarakat dan dapat mengoptimalkan peran pemberdayaan PNM dengan penurunan biaya overhead.
Editor : Eva Martha Rahayu
www.swa.co.id