Public figure yang baru saja menyelesaikan studinya di Stanford University, Amerika Serikat, Maudy Ayunda, menjadi investor startupgrocery commerce Segari. Maudy menjadi salah satu investor pendanaan seri A yang dipimpin oleh Go-Ventures dengan partisipasi lainnya dari Susquehanna International Group (SIG), Gunung Sewu Grup, hingga Alfamart.

“Bagi saya, investasi itu lebih dari sekadar nominal yang kita kontribusikan. Dampak Segari yang membantu petani lokal untuk mendapatkan penghasilan yang adil dari produk yang mereka jual membuat saya semakin tertarik dengan Segari. Saya rasa ini adalah model bisnis yang bisa menjadi masa depan industri e-grocery Indonesia,” tuturnya dalam keterangan resmi.

Maudy rupanya berteman baik dengan Co-founder Segari Farand Anugerah walaupun mereka berbeda kampus. Maudy menempuh S2 di Stanford, sedangkan Farand adalah lulusan S2 Harvard. Saat keduanya menempuh pendidikan di Amerika, cerita Farand, ia dan Maudy ingin memberikan dampak positif bagi Tanah Air dengan memanfaatkan teknologi. “Jadi begitu saya menceritakan impian Tim Segari untuk mengembangkan layanan e-grocery, Maudy memberikan respons yang sangat positif,” ujarnya.

Tren belanja online terutama untuk produk pangan meningkat selama pandemi. Menjawab peningkatan kebutuhan ini, Segari berupaya menjaga kualitas kesegaran produk. Salah satunya dengan memperluas jaringan mitra petani dan menerapkan sistem desentralisasi gudang. Segari mengklaim dapat mengirimkan pesanan dalam waktu 15 jam setelah panen.

“Kebanyakan produk segar di pasaran terkadang melampaui batas kesegaran, sehingga tidak lagi masuk kategori Grade A+ dan menjadi kekhawatiran konsumen saat berbelanja produk segar,” jelas Farand.

Berkat kepuasan pelanggan, Segari mengklaim telah mengalami meningkatakan pelanggan pendapatan lebih dari 20 kali lipat setahun terakhir.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id