Trade Expo Indonesia ke-36, Targetkan Transaksi US$ 1,5 Miliar
Kementerian Perdagangan RI resmi memulai Trade Expo Indonesia Edisi Digital ke-36 tahun 2021. Pameran dagang terbesar Indonesia ini diselenggarakan secara digital selama 14 hari, mulai 21 Oktober hingga 4 November 2021 untuk interaktif, dan showcase produk akan digelar hingga 20 Desember 2021.
Trade Expo Indonesia ke-36 mengangkat tema Reviving Global Trade. Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, menjelaskan, tema ini diangkat sebagai bagian dari upaya dan strategi Indonesia untuk menghidupkan kembali perdagangan global sekaligus sebagai terobosan baru bagi pelaku usaha Indonesia untuk mempromosikan produk-produknya ke tingkat dunia.
Lutfi menyatakan, Trade Expo Indonesia tahun ini disambut antusiasme yang sangat tinggi dari para eksportir, terlihat dari stan yang telah terisi sebanyak 834 pelaku usaha, meningkat dari tahun 2020 yang sebesar 690 pelaku usaha. “Hingga hari ini kami juga mencatat ada lebih dari 2.900 calon pemberi dari 105 negara telah mendaftar secara online,” ungkapnya.
Lutfi juga menyampaikan bahwa pada Trade Expo kali ini, untuk pertama kalinya akan mempromosikan produk halal dan fashion muslim Indonesia dengan menyediakan platform khusus, serta meluncurkan Jakarta Muslim Fashion Week yang akan dilaksanakan secara back to back dengan Trade Expo Indonesia.
“Hal ini kami lakukan sebagai upaya menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dan kiblat mode bagi industri fashion muslim duia di masa yang akan datang,” jelasnya.
Dia berpendapat, pasar produk halal dunia adalah pasar yang sangat menjanjikan. Warga muslim dunia diperkirakan membelanjakan lebih dari US$ 2 triliun di sektor makanan, produk farmasi, kosmetik, dan rekreasi. “Ini adalah peluang yang harus kita manfaatkan dengan baik,” sambungnya lagi.
Saat ini, lanjutnya, ekspor Indonesia untuk produk halal diperkirakan mencapai US$ 6 miliar atau setara dengan peringkat ke-21 dunia. Sedangkan untuk ekspor fesyen muslim diperkirakan sebesar US$ 4,1 miliar atau 13 terbesar di dunia.
Sementara itu nilai ekspor Indonesia tahun ini mencapai puncaknya yaitu US$ 142,01 miliar atau tumbuh 37,77 persen (yoy). Namun demikian, kata dia, daya saing harus terus ditingkatkan karena Indonesia memiliki peluang lebih tinggi karena potensi dagang eskpor mulai terbuka lebar.
Pihaknya optimistis bahwa transaksi perdagangan Trade Expo tahun ini akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. “Transaksi tahun 2020 sebesar US$ 1,3 miliar, tahun ini targetnya sebesar US$ 1,5 miliar,” ucapnya.
Presiden Joko Widodo yang meresmikan pembukaan acara ini menyampaikan, peluang ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Pelaksanaan Trade Expo Indonesia merupakan wujud adaptasi dan inovasi terhadap kondisi terkini. Expo ini merupakan salah satu solusi sebagai penghubung para pelaku usaha khususnya para eksportir dan buyers untuk menjalin kerja sama bisnis sebagai pengungkit ekonomi.
“Saya mengapresiasi acara yang kali ini juga menghadirkan forum halal dan fashion muslim karena indonesia berpotensi sebagai pusat industri halal dunia sekaligus kiblat industri fashion dunia. Saya targetkan tujuan ini dapat tercapai pada tahun 2024,” ujar Presiden.
Penerima Penghargaan Primaniyarta dan Primaduta 2021
Di acara pembukaan Trade Expo Indonesia ke-36 ini juga diumumkan para peraih penghargaan Primaniyarta Award 2021 yakni pengharagan bagi eksportir berprestasi, dan Primaduta Award 2021 syakni penghargaan atas kinerja dan loyalitas buyers produk Indonesia.
Para penerima penghargaan Kategori Eksportir Muda, yaitu PT Coco Sugar Indonesia, PT Kaarle Indonesia, PT Widya Inovasi Indonesia. Kategori Eksportir Berbasis Digital Marketing, yaitu PT Anekatusma, PT Ori Ginalnest Indonesia. Kategori Eksportir High Tech, yaitu PT Pupuk Kaltim, PT Argha Karya Prima Industri Tbk.,PT Untung Bersama Sejahtera. Kategori Eksportir Bekelanjutan, yaitu PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk., PT Alfo Citra Abadi, PT Indesso Aroma.
Kemudian pada Kategori Eksportir Pelopor Produk Baru: PT Asia Pacific Rayon, PT Van Aroma, CV Laksana. Kategori Eksportir Pelopor Pasar Non Tradisional, yaitu PT Bio Farma (Persero), PT Dexa Medica, PT Timboel, PT. Lalu Kategori Eksportir Pembangu Merek Global, yaitu PT Sumber Graha Sejahtera, PT Sekar Bumi Tbk., PT Astra Otoparts Tbk.
Sementara itu peraih penghargaan Primaduta Kategori Pasar Utama, yaitu Armenia Coffee Coorporation Amerika Serikat, BaliBali Srls Italia, Ecossentials Foods Corporation Filipina, Indadi Utama SDN BHD Malaysia, Julie & Grace GMBH Jerman, Lala Textiles BVBA Belgia, Sakhti Wood Treats Pvt.Ltd India, Sariraya Co. Ltd Jepang, Sasu’s Play House Finlandia, Sein Co. Ltd Korea, Shanghai Zhongyang Import and Export Trade Co., Ltd Tiongkok, Verstegen Spices and Sauces B.V Belanda.
Kategori Pasar Potensial: Alfosol Al Arbaa Company Libya, ASEAN VIP International Trading Co., Ltd Taiwan, Daya Marketing Unipessonal Ltd Timor Leste, Dulces Las Delicias SA DE CV Meksiko, Haggag Import Company Mesir, Jozor Al Malayo for Import and Export Co. Yordania, Living Dreams Swiss, Loja Batuan Import Brazil, Lulu Group International UAE, Scanesia AS Norwegia, Societe El Andalusia Tunisia, Sony Trading PTY Ltd Australia, dan Todsen Enterprises Limited Nigeria.
Editor : Eva Martha Rahayu
www.swa.co.id