Kemajuan Teknologi Dukung Optimalisasi Kemajuan Ekonomi Digital
Muhamad Paisol, Presiden Direktur PT Lintas Teknologi Indonesia memaparkan ekosistem telekomunikasi telah menyediakan blok bangunan mendasar yaitu akses, interkonektivitas, dan aplikasi yang memungkinkan terjadinya revolusi digital.
“Sebagian besar nilai potensial yang berasal dari digitalisasi di seluruh industri global selama dekade berikutnya bergantung pada industri telekomunikasi yang memberikan infrastruktur penting, aplikasi, dan peningkatan produktivitas di banyak bidang,” kata Paisol. Hal ini disampaikan dalam Lintas Teknologi Solutions Day 2021 bertajuk: ‘How Digital Ecosystem Will Shape The Future of Business‘ yang diselenggarakan secara virtual.
Sekarang ini banyak orang melihat 5G akan menjadi katalis revolusi digital, di mana 5G menjanjikan kecepatan jauh lebihcepat, dengan capacity jauh lebih besar dan latency yang sangat kecil. Oleh sebab itu ekonomi digital akan menjadi faktor utama dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.
Ekonomi digital terbukti menjadi salah satu motor andalan dalam pemulihan ekonomi nasional saat ini. Untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital tersebut, terdapat sejumlah hal yang harus ditingkatkan, antara lain infrastruktur telekomunikasi serta perlindungan terhadap konsumen digital itu sendiri. Untuk itu, dukungan dan investasi diperlukan tidakhanya pada penguatan ekosistem digital saja, namun juga pada infrastruktur pendukungnya.
“Ketersediaan teknologi yang semakin luas seperti mobile, AI, cloud, analytic, dan big datasecara dramatis mengubah cara hidup kita, cara bekerja, dan berinteraksi, dalam apa yang disebut Revolusi Industri 4.0. Industri telekomunikasi sedang bermain peran penting dalam memungkinkan revolusi digital berlangsung di sekitar kita. Ada lima sektor yang terpengaruh oleh revolusi digital yaitu: industri media dan entertainment, electricity, logistics, automotive dan yang terakhir dan terbesar adalah e-commerce,” jelas Paisol.
Ia menambahkan dengan 5G network akan banyak peluang bisnis di dunia Enterprise atau B2B sehingga investasi dalam menggelar 5G network ini benar benar menjadi kebangkitan Ekonomi secara massive.
Menteri Komunikasi dan Informatika,Johnny G. Plate menyatakan implementasi 5G juga merupakan strategi untuk menjembatani kesenjangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi serta pengembangan transformasi digital, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan literasi masyarakat untuk menggunakan teknologi secara lebih adaptif.
“Pembangunan Infrastruktur menjadi salah satu pilar utama untuk meningkatkan konektivitas Digital. Transformasi digital memerlukan peran kolaborasi dan sinergis, baik secara nasional maupun internasional. Kementrian Kominfo terus mendorong berbagai upaya kooperatif lintas pemangku kebijakan dan seluruhelemen terkait yang produktif bagi pengembangan sektor digital di Indonesia,” kata Johnny.
Ia menjelaskan adopsi digital telah menjadi jawaban dari segala tantangandisrupsi revolusi digital 4.0, pengembangan talenta digital mulai dari tingkat dasar, menengah hingga lanjutandiperlukan untuk mengakselerasi upaya mewujudkan indonesia sebagai digital nation yang resilient, tangkas dan adaptif. Menurut riset Institut Teknologi Bandung, pengembangan jaringan 5G di Indonesia dapat memberikan kontribusi sekitar Rp 2800 triliun atau setara dengan 9,5 persen PDB Indonesia pada tahun 2021 hingga tahun 2030 jadi ruang investasi memiliki potensi yang sangat besar di sektor 5G.
Menurut Johnny, pemerintah mendorong agar pembangunan infrastruktur digital yang inklusif dan berkelanjutan, disamping profile 5G kita juga mendorong pembangunan infrastruktur digital yang berkaitan dengan koneksivitas Indonesia, dan memastikan tidak ada yang tertinggal dalam pemanfaatan teknologi digital sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Karenanya kami juga mendukung dengan penuh usaha bersama kitauntuk membangun ICT infrastruktur di wilayah komersialatau non 3T oleh operator seluler atau operator lainnya,” imbuhnya.
Sektor industri yang berkembang seiring dengan perkembangan teknologi tentunya membawa dampak pada perekonomian di Indonesia. Dalam pemaparannya Komisaris Bursa Efek Indonesia dan Ketua Umum AFTECH, Pandu Sjahrir menerangkan, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi besar untuk perkembangan Ekonomi Digital. Salah satunya di sektor pembiayaan digital bagaimana pelaku fintech membantu memenuhi akses layanan keuangan digital bagi masyarakat dan UMKM Dalam Negeri serta strategi penetrasi pelaku fintech yang tidak hanya di kalangan atas namun di kalangan menengah bawah hingga ke pelosok daerah.
Menurut Pandu, Indonesia merupakan salah satu yang terbaik dan kondusif dari sisi iklim digital secara global, karena dari sisi pertumbuhan yang sangat besar dan market yang sangat potensial dibanding negara lain. “Ini ditandai dengan performa IPO perusahaan teknologi di bursa makin bagus, jadi semangat investor untuk masuk ke pasar teknologi semakin tinggi, ini akan berdampak positif terhadap perkembangan ekonomi digital di Indonesia,” ujarnya.
Pandu berpendapat bahwa dengan besarnya potensi digital Indonesia, kita perlu mengedukasi masyarakat dan meningkatkan literasi digital masyakarat, agar masyarakat terdorong untuk melakukan transaksi secara digital. Faktor lain kita juga perlu meningkatkan infrastruktur digital agar konektivitas digital semakin meningkat hingga dapat mendorong tumbuhnya ekonomi digital di Indonesia.
Editor : Eva Martha Rahayu
www.swa.co.id