Trends

Penyuka Micin Wajib Tahu Ternyata MSG Aman Dikonsumsi

Penyuka Micin Wajib Tahu Ternyata MSG Aman Dikonsumsi

Persatuan Pabrik Monosodium Glutamate dan Glutamic Acid Indonesia (P2MI) yang beranggotakan Ajinomoto, Miwon, dan Sasa menggelar webinar bertema ‘Tren Pangan 2022 Bersama MNG-mononatrium glutamat (Menjadikan Menu Rasa Baru Nan Otentik Kesukaan Milenial dan Keluarga)’ secara virtual (2/12/2021).

Tujuan webinar ini untuk mengetahui lebih dalam terkait bagaimana tren pangan makanan 2022, yang sesuai dengan generasi milenial dan keluarga. Tak dapat dimungkiri masa pandemi terbukti turut mengubah pola konsumsi pangan masyarakat, yang akhirnya mulai berinovasi menciptakan sajian yang mengundang selera melalui inovasi ingridien pangan.

Selama ini, masyarakat beranggapan bahwa penggunaan MSG pada makanan dapat membahayakan kesehatan seseorang, tetapi pernyataan itu ditepis oleh pakar pangan yang menyebutkan MSG aman untuk dikonsumsi sehari-hari.

“MSG aman atau tidak sih? Sebetulnya dari sisi kajian itu sudah lama dikaji. Sejak tahun 1988, melalui peraturan no.23 MSG dinyatakan aman dikonsumsi sebagai bahan penguat rasa, dengan penggunaan secukupnya dan tidak berlebihan.” kata Pakar Pangan Institut Pertanian Bogor Prof. Purwiyanto Hariyadi, PhD.

“Cita rasa atau kenikmatan dalam pangan itu penting membangun rasa happy atau senang dan mood booster saat mengonsumsi sesuatu. Ini juga penting berkenaan dengan kesehatan mental,” ujar Prof Purwiyanto.

Dia menyatakan asupan makanan tentu menjadi hal yang penting bagi masyarakat saat ini, khususnya ditengah pandemi COVID-19. Hal ini juga tak lepas dari kebiasaan generasi milenial yang hobi dan mencoba mengkonsumsi berbagai makanan baru. Untuk itu, diperlukan inovasi terkait asupan makanan yang memberikan jaminan keamanan, memaksimalkan unsur yang diinginkan, serta meminimalkan unsur yang tidak diinginkan.

“Karena pada dasarnya, nilai pangan itu dilihat dari sejauh mana keamanan pangan tersebut aman terhadap kita yang mengkonsumsinya baik secara jasmani dan rohani. Oleh karenanya diperlu inovasi untuk Flavor Tekstur, Sensori, Cita-Rasa, Kenampakan, Lokalitas, Gizi, Home Cooking, Lingkungan atau unsur yang diinginkan. Serta meminimalkan unsur yang tak diinginkan diantanya fungsionalitas, waktu persiapan, dan kompleksitas harga.

Salah satunya adalah MSG (MNG) dan bumbu/bahan Umami lainnya yang mampu memberikan cita rasa dan turut memberikan kecukupan asupan pada orang yang memakannya. Melalui penelitian yang sahih asupan natrium/sodium dari garam dapur dapat dikurangi sekitar 30% dengan penambahan sedikit MSG. Hal itu sama sekali tidak memengaruhi tingkat kesukaan.

Dalam diskusi yang sama, Ketua Bidang Komunikasi P2MI (Persatuan Pabrik Monosodium Glutamate dan Glutamic Acid Indonesia) Satria Gentur Pinandita, menjelaskan kehadiran asosiasinya adalah untuk memberikan informasi yang benar dan faktual tentang MSG dan turunannya kepada masyarakat dan instansi terkait.

“Hingga saat ini pemberitaan atau artikel terkait MSG yang berkonotasi negatif masih kerap muncul. Surat tanggapan dari tahun ke tahun makin menurun publikasinya. Per tahun 2021, efektifitasnya hanya 6%. Performa yang bagus di tahun 2018, karena memang nama asosiasi baru muncul dan media banyak yang memberitakan. Oleh karenannya ke depan P2MI akan lebih proaktif menyebarkan informasi melalui asset sendiri. Kami akan lebih sering bersosialisasi dan mengedukasi,” paparnya.

Menurut Satria, MNG/MSG merupakan nutrisi yang aman dikonsumsi. “Dalam hal ini untuk ibu-ibu yang suka memasak menggunakan garam kini dapat menggantikan subsitusi menggunakan MNG,” ujarnya. MSG merupakan bagian dari pangan untuk menciptakan makan gizi seimbang. Namun, penggunaan MSG juga harus disertai dengan mengonsumsi makanan beraneka ragam agar asupan yang ada bisa saling melengkapi.

“Makanan memiliki komposisi zat gizi yang berbeda-beda dan satu sama lain saling melengkapi untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Dr. Hera Nurlita, Sub Koordinasi Subtansi Mutu Gizi, Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI.

Menurut Corporate Executive Chef Hotel di Jakarta, Freddy Demianus, penggunaan MSG di kalangan milenial akan menjadi tren di tahun 2022 mendatang. Hal itu karena banyaknya kalangan milenial yang meminati makanan bercita rasa asin dan gurih/Umami atau mengandung MSG.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved