Property

Paramount Petals Wujudkan Kawasan Kehidupan yang Dicintai dan Menyenangkan

Paramount Petals Wujudkan Kawasan Kehidupan yang Dicintai dan Menyenangkan
Gerbang Selatan Paramount Petals yang memiliki tagline Lovable Living

Sukses membangun dan mengembangkan kota mandiri di Gading Serpong, Tangerang, Paramount Land tidak berpuas diri. Paramount Gading Serpong dibangun sejak tahun 2004 di atas lahan seluas 1.200 hektare dengan tagline ‘Building home and people with heart’. Maksudnya, Paramount tidak sekadar membangun fisik atau hunian, tapi juga membangun hati, pikiran dan peradaban orang-orang yang tinggal di sana.

Setelah 17 tahun perjalanannya, kawasaan yang dulu perkampungan itu disulap menjadi lingkungan bergengsi dengan predikat Paramount Gading Serpong. Rumah-rumah bangunan modern dari kelas menengah hingga mewah tertata rapi dengan lingkungan yang bersih dan asri. Tidak hanya tumbuh cantik dan hijau, infrastrukturnya pun bagus dan bertebaran fasilitas. Mulai dari kawasan komersial, mall, hotel, pasar modern, sekolah, kampus, rumah sakit, tempat ibadah dan lainnya.

Kini, di tahun 2021 Paramount Land kembali membuat gebrakan baru. Kiprah developer di bawah payung PT Paramount Enterprise International tidak main-main di projek terbarunya ini: kota mandiri Paramount Petals dengan value ditaksir Rp20 triliun. Lokasinya masih di Tangerang juga, tidak jauh dari Gading Serpong, tepatnya di dekat Karawaci.

Paramount Petals memiliki tagline Lovable Living, maksudnya Paramount Petals ingin penghuninya menjadikan kawasan ini sebagai tempat atau kehidupan yang menyenangkan, dicintai dan didambakan. “Tidak sekadar bangunan fisik, tapi penghuninya yang terdiri dari banyak keluarga bisa merasakan sebagai pemukiman yang menyenangkan, aman dan nyaman. Mereka bisa tumbuh dan berkembang bersama di Paramount Petals. Warga bisa melakukan banyak hal, mulai dari belajar, bekerja, berumah tangga, bersosialisasi dan aktivitas lainnya di sana. Paramount Petals tidak sekadar menjual propertinya, tapi membangun, merawat dan tumbuh berkembang bersama keluarga besar para penghuninya,” ujar M. Nawawi, Direktur Marketing & Sales Paramount Land melalui sambungan telepon (04/12/2021).

Sebagai kota baru, idealismenya adalah Paramount Petals ingin menjadi kota yang harmonis. Dengan slogan Lovable Living, Paramount Petals akan dibangun menjadi sebuah kota yang nyaman, asri, cantik, menyenangkan. Pandemi Covid-19 juga semakin menyadarkan kita akan pentingnya tempat tinggal dan tempat bekerja dengan lingkungan yang sehat dan aman, yang akan diwujudkan di Paramount Petals.

Pemilihan nama Petals artinya kelopak bunga yang identik dengan keindahan dan sebagai pengembangan berskala kota. Pertimbangannya, Paramount Petals akan dikembangkan dengan konsep ‘one-stop living’ yang memadukan hunian nyaman dan indah untuk berbagai kalangan, dilengkapi fasilitas-fasilitas penunjang kebutuhan penghuninya, seperti kesehatan, pendidikan, pasar modern, tempat usaha dan komersial, perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, lifestyle serta hiburan yang saling terintegrasi.

Akses menuju Paramount Petals juga sangat mudah dan strategis, memiliki konektivitas ke kota-kota di sekitarnya. Pasalnya, hanya berjarak 6 menit dari Lippo Karawaci, 20 menit dari Gading Serpong, 30 menit dari CBD Jakarta, serta akses mudah ke dan dari Bandara Soekarno Hatta hanya dalam waktu 20 menit.

Projek Paramount Petals sudah direncanakan dengan matang. Diawali tahun 2020, sebelum pandemi Covid-19, Paramount Land mengukur kembali tanah yang dimiliki. Pasalnya, lahan Paramount di Gading Serpong, Tangerang sudah habis dibangun semua. Lalu, manajemen memutuskan akan meluncurkan kota mandiri baru di awal tahun 2021, tapi karena masih pandemi, mundur hingga Juli 2021 barulah diluncurkan ke publik.

Lantas, berapa lama persiapan untuk mewujudkan Paramount Petals? “Kami butuh waktu sekitar 1,5 tahun persiapan. Mulai dari mengurus perizinan, perencanaan, feasibility konsultan, dan pembangunan fisik seperti infrastruktur, jalan utama, marketing gallery, arena bermain anak, taman, gerbang komplek perumahan, jembatan, fasilitas air bersih, beberapa unit rumah contoh dan sejumlah ruko.Tentu saja, itu di luar pembebasan lahan 300 hektare yang sudah dilakukan bertahap beberapa waktu sebelumnya,” ujar Nawawi.

Manajemen berharap bisa agresif membangun Paramount Petals seluas 300 hektare, paling tidak dalam jangka waktu 15 tahun ke depan sudah tuntas. Makanya, pada tahap pertama lahan 70 hektare di South Gate atau gerbang Selatan Paramount Petals ditargetkan sudah terisi semua. Harapannya tahun 2025 ketika akses tol sudah jadi, maka Paramount Petals sudah masuk menggarap lahan di Utara atau North Gate.

Untuk itu, cluster 1 sudah dibangun rumah dan dipasarkan sejak Juli 2021. Sekarang sudah masuk cluster 2 dan awal tahun 2022 ditargetkan sudah masuk membangun rumah di cluster 3.

Nawawi mengungkapkan, Cluster 1 Aster sudah tertjual 120 unit hari perdana peluncuran, lalu membangun cluster 2 Canna sebanyak 165 unit dan sold out, sehingga top up sekitar 70 unit. Hingga awal Desember sudah terjual lebih dari 250 unit. Nilai penjualan untuk cluster Aster sekitar Rp 175 miliar, sedangkan cluster Canna kurang lebih Rp 250 miliar.

“Sementara sisa lahan 230 hektare, akan dibangun periode jangka menengah dan panjang (10-15 tahun) ke depan,” Nawawi menegaskan.

Salah satu fasilitas taman tempat bermain anak di Paramount Petals

Menurut Nawawi, saat ini nilai investasi yang sudah dibenamkan untuk membangun Paramount Petals sudah mencapai Rp500 miliar. Jumlah ini di luar nilai pembelian landbank 300 hektare. Pembelian lahan sudah lama dilakukan dan bertahap dengan harga yang bervariasi. Tanahnya terdiri dari 2 daerah di Tangerang yang dibebaskan lahannya, yakni daerah Kadu dan Cukang Galih.

Apa saja tantangan yang dihadapi saat pendirian Paramount Petals? Menurut Nawawi, ada dua tantangan utama. Pertama, setiap pengembang yang mendirikan kawasan kota mandiri baru akan menghadapi tantangan sosial dan lingkungan. Sebab wilayah di sana masih dualisme. Artinya, ada kehidupan wilayah perkotaan, pabrik, kehidupan informal, macet, banyak truk lewat dan lainnya. Di sisi lain, wilayah itu masuk kategori prime karena dikelilingi beberapa kota mandiri seperti Lippo Karawaci dan Citra Raya.

“Sehingga ketika kami masuk, tantangannya adalah bagaimana mengedukasi orang bahwa Paramount Petals itu bukan berlokasi di daerah industrial, melainkan daerah yang baik karena dekat dengan Jakarta dan kota mandiri lainnya. Kami bisa mematahkan image itu dengan pembangunan Petals yang cepat dan mengedukasi masyarakat serta segera menghadirkan akses tol dan infrastruktur yang bagus. Jadi, kami harus mengubah mindset orang-orang,” jelas Nawawi dengan tegas.

Tantangan kedua, mengubah mindset menjadi ‘Petals jaraknya dekat dengan Gading Serpong, tapi harga jauh lebih murah’. Selama ini Paramount Land identik dengan Gading Serpong yang sudah lama dikembangkan. Jadi, untuk menjual produk gampang, karena calon pembeli tinggal datang ke lokasi dan melihat langsung lingkungan cluster dan rumah yang diincar. Namun, untuk memasarkan properti di Paramount Petals lebih sulit. Sebab, belum banyak fasilitas yang dibangun. Dengan demikian, seperti jual mimpi atau hanya bermodal brosur /kertas.

“Jadi, kami mengubah mindset orang-orang bahwa dari lokasi Paramount Gading Serpong menuju ke Paramount Petals hanya butuh waktu 20 menit, tapi harga propertinya lebih murah sepertiganya. Ibaratnya beli 1 rumah di Gading Serpong itu bisa dapat 3 unit rumah di Petals. Itu yang kami bangun sekarang. Malah jika exit tol Bitung sudah jadi , selisih waktu dari Gading Serpong – Petals cuma 10 menit,” jelas Nawawi.

Business plan pengembangan Paramount Petals dibagi dalam tiga tahap: jangka pendek, menengah dan panjang. Untuk jangka pendek dalam 5 tahun (tahun 2021 – 2025), akan meluncurkan 7 cluster rumah, membangun 9 kawasan komersial berupa ruko, mengengambangkan fasilitas akses tol, membangun rumah sakit, hotel, kavling, pasar modern dan country club seperti life style mall. Ini akan terlihat pada akhir tahun 2023 yang mana pemilik rumah sudah mulai tinggal. Rumah-rumah yang dibangun pada tahap ini harganya mulai Rp 600 juta sampai Rp1,1 miliar. “Rencana peluncuran cluster 3 terbaru Kuartal I/2022,” ujarnya.

Untuk infrastruktur pada tahap ini sudah membangun saluran, jalan boulevard tembus ke tol, kiri dan kanan dibentuk lagi meratakan. Dalam periode 5 tahun ini juga akan disediakan shuttle bus menuju Gading Serpong dan Bandara Soekarno – Hatta. “Kami bekerja sama dengan PT Jasamarga Related Business (JMRB) untuk pembangunan akses tol langsung,” Nawawi menuturkan.

Sementara di jangka menengah (tahun 2026 -2030) mulai membangun rumah kelas middle up dengan harga miliaran rupiah. Tahun 2027 akan gencar membangun rumah seharga Rp 1,5 miliar – Rp 3 miliar.

Pada jangka panjang (tahun 2030-2035), akan membangun properti premium yang levelnya sudah seperti Paramount Gading Serpong. Juga dilengkapi pembangunan apartemen, hotel, kawasan komersial dan hunian mewah harga miliaran di atas level menengah tentunya. Fasilitas umum jangka panjang tidak menutup kemungkinan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dengan adanya MRT Jakarta – Balaraja.

Daya pikat Paramount Petals

Paramount Petals adalah salah satu milestone Paramount Land. Kota mandiri terbaru ini membidik semua segmen, termasuk milenial. Aryo Tri Ananto, Direktur Paramount Land mengaku, Paramount Petals tidak hanya menawarkan hunian yang lovable living, tapi juga bernilai investasi. “Banyak keunggulan yang dimiliki Paramount Petals untuk tempat tinggal dan investasi,” jelas Aryo dalam kesempatan media visit ke lokasi Paramount Petals beberapa waktu lalu.

(ki-ka) Aryo Tri Ananto, Direktur Paramount Land dan M. Nawawi, Direktur Marketing & Sales Paramount Land

“Paramount Land tidak hanya membangun kota, tetapi juga mengelola kota tersebut sehingga memiliki value dan investasi di dalamnya ikut berkembang. Pada tahap awal, Paramount Petals telah meluncurkan beberapa cluster yang affordable sesuai dengan kebutuhan saat ini, terutama untuk kalangan keluarga muda,” ungkap Aryo.

Menurutnya, beberapa keunggulan Paramount Petals adalah: lokasi strategis dengan akses tol langsung yang akan membuka konektivitas dengan kota-kota besar lainnya. Lalu, dikembangkan di tengah-tengah pengembang besar dengan fasilitas kota modern yang lengkap. Pun, Paramount Land sebagai developer yang mengembangkan sudah memiliki jam terbang tinggi dan track record baik. Fasilitasnya lengkap untuk mendukung gaya hidup modern. Integrasi ruang hijau yang menyegarkan sebagai elemen vital kota. Apalagi, projek prestisius ini dirancang oleh AECOM, masterplanner bertaraf internasional.

Dari sisi desain, keunggulan rumah-rumah di Paramount Petals yang telah dilansir yakni Cluster Aster dan Cluster Canna adalah berkonsep high ceiling dengan pilihan lantai mezzanine untuk memaksimalkan fungsi setiap ruangnya. Tujuannya, agar menciptakan hunian yang tetap nyaman dan mampu mengakomodasi kebutuhan setiap penghuni.

Sama halnya Aster, Cluster Canna didesain dengan gaya arsitektur modern minimalis dengan ukuran dan penataan layout yang efisien secara fungsional. Canna menyediakan 3 pilihan lebar yaitu, Lebar 6, 7, dan 8 dengan panjang bervariasi, yaitu, 6×10 m2, 6×12 m2, 6×15 m2, 7×12 m2, 7×15 m2, dan 8×15 m2. Setiap unit Canna terdiri atas 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tamu, dapur serta carport.

“Keunggulan Paramount Petals itu dari sisi harga terus meningkat dan desain unik. Arsitektur rumah dirancang dengan banyak kaca yang mencerminkan bangunan modern agar cahaya gampang masuk dan terang. Rumah ini satu lantai, tapi terlihat 2 lantai. Jadi seolah buy 1 get 1. Plafon tinggi dengan 3 kamar tidur. Pengaturan ruang juga simple dan ada ruangan yang dirancang flexible room untuk memenuhi kebutuhan saat pandemi Covid-19 berkegiatan online,” ucap Nawawi menguraikan.

Dari sisi investasi, normalnya investasi properti dengan kenaikan harga 10-15%. Harga properti jangka panjang pasti naik. Namun, dalam perjalanannya pasti ada fluktuasi atau koreksi harga 10 – 20%. Mengapa lebih menarik kota mandiri untuk investasi? “Karena lahannya luas, ratusan hektare, sehingga pengembang akan menjaga agar harga tidak rusak,” jelas Nawawi.

Maksudnya ada strategi harga yang ditetapkan oleh pengembang. Ada waktu kenaikan harga yang diatur. Jika harga terlalu dahsyat naiknya, maka dikhawatirkan hunian di lahan yang tersisa masih ratusan hektare itu tidak akan laku. “Target kami adalah bagaimana mendorong orang untuk tinggal terlebih dahulu, biar di sana ada kehidupan dan perekomian juga berkembang,” ucap Nawawi.

Nawawi mencontohkan harga perdana unit Cluster Aster dijual Rp590 juta pada Juli 2021, kini dengan tipe dan luas yang hampir sama untuk Cluster Canna diluncurkan Oktober 2021 harganya Rp700 jutaan lebih atau naik lebih dari Rp110 juta dalam tempo beberapa bulan.

Dari sisi cara pembayaran unit juga beragam, sehingga konsumen memiliki banyak pilihan. Harga Cluster Canna misalnya pada tahap perdana ditawarkan mulai Rp 750 jutaan (sudah termasuk PPN) per unit. Dan beberapa cara pembayaran bisa digunakan di antaranya Super Cash, Tunai Keras, KPR (angsuran ringan), dan Tunai Bertahap.

“Kami bekerja sama dengan Paramount Petals untuk kemudahan konsumen membeli hunian impian. Bagi keluarga muda/milenial kami ada paket DP 5% bahkan 0%. Selain itu, menyediakan program KPR Xtra CIMB Niaga dengan pilihan suku bunga yang kompetitif, variatif dan jangka waktu pinjaman hingga 20 tahun,” jelas Heintje F. Mogi, Head of Non Branch Channel CIMB Niaga menambahkan.

Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan oleh Paramount Petals, bagaimana prospeknya ke depan? Pengamat properti Ali Tranghanda angkat bicara. Menurutnya, lokasi Paramount Petals yang berada di Barat Jakarta — notabene adalah wilayah yang penyangga yang memiliki pertumbuhan paling pesat — dibandingkan kawasan lainnya di sekitar Jakarta, baik dilihat dari sisi kenaikan harga propertinya, investasi dan semakin lengkapnya fasilitas penunjang gaya hidup masyarakat. Selain itu, kawasan ini menjadi menarik end user/investor karena didukung oleh aksesibilitas jalan tol Serpong-Balaraja-Bandara Soekarno – Hatta serta harga yang masih terjangkau terutama bagi kalangan milenial. Jalan tol Serpong-Balaraja sendiri akan menyambungkan jalan tol Bintaro-Serpong, yang juga akan menghubungkan Kota Tangerang Selatan dengan Kabupaten Tangerang.

“Banyak pembangunan projek infrastruktur di Barat Jakarta yang akan menopang perkembangan sektor properti ke depannya. Oleh karenanya sebuah kota baru Paramount Petals merupakan salah satu pengembangan properti yang sangat berpotensi untuk berkembang dengan pesat ke depan,” jelas Ali.

Dari sisi potensi pasar tidak kalah menariknya. Hasil banyak survei properti menyebutkan bahwa pertimbangan milenial sekarang jika beli rumah nomor satu memang lokasi, tapi tidak harus di tengah kota. Bisa di perbatasan atau pinggiran kota, tapi tidak menghambat kegiatan milenial dan gaya hidupnya. Apalagi di era digital di mana bekerja atau berkegiatan tidak harus di kantor Jakarta atau bisa online, maka milenial bisa tetap produktif dengan tinggal di pinggiran Jakarta.

Pertimbangan kedua milenial adalah concern dengan harga. Jika lokasi dekat dengan pusat kota, maka harga akan mahal. Sebaliknya, jika agak jauh dari Jakarta, maka harga lebih terjangkau. “Itulah pentingnya aksesbilitas dan fasilitas. Di situlah peran developer dibutuhkan untuk menghadirkan hunian bagi milenial,” jelas Nawawi secara virtual.

Rumah contoh Cluster Aster dan Canna

Jumlah milenial di Jabodetabek masih tebal. Mereka semua butuh hunian. Contohnya di Ring 1 dari Paramount Petals adalah radius 10 menit masih banyak. Di sana, seperti kita ketahui sudah ada kawasan Citra Raya dan Gading Serpong sejak lama, sehingga regenerasi butuh hunian baru untuk tempat tinggal anak atau cucunya. Sekitar komplek Paramount Petals juga ada kawasan industri. Tentu saja tiap tahun ada yang pensiun dan merekrut karyawan baru, sehingga keduanya tetap butuh tempat tinggal. Jadi, larinya ke Paramount Petals sebagai kota mandiri terbaru di kawasan tersebut.

Kehadiran Paramount Petals juga berdampak positif bagi masyarakat sekitarnya. Multiplier effect-nya sangat besar, bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Ibaratnya, penduduk sekitar yang tadinya menganggur, kini bisa gabung dengan ojek online karena banyak order di kawasan Paramount Petals. Begitu juga, sebagian gabung bekerja di projek tersebut. Bahkan, beberapa buka warung makan dan toko untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar, projek dan persiapan menyambut penghuni Paramount Petals. Selain itu, masyarakat juga bisa menikmati fasilitas yang dibangun Paramount Petals.

“Momentum terbaik adalah tahun 2025 saat tol tersambung yang dibangun hasil kerja sama Paramount Petals dan mitra, maka masalah Jalan Curug yang terkenal macet akan terselesaikan. Orang jalan kaki, naik motor, angkutan umum, mobil pribadi berebut jalan dengan lalu lalang truk. Sehingga pada gilirannya, kualitas hidup penghuni Paramount Petals bisa meningkat lebih baik,” jelas Nawawi lagi.

Diakui Nawawi, pembeli Paramount Petals hingga kini masih didominasi penduduk yang tinggal di ring 1, yakni Gading Serpong, Karawaci, Citra Raya dan Jakarta Barat. Pembeli kalangan milenial mencapai 71% dengan rentang usia 25 – 39 tahun.

Mengapa Paramount Land baik di kota mandiri Gading Serpong maupun Petals selalu meluncurkan unit terbatas di clusternya?” Kami berhati-hati agar strategi penjualan, marketing, pomosi, pembangunan, dan pengelolan kawasan tidak mencar-mencar. Kami sudah tahu kekuatan pasar seperti apa. Jadi, kami tidak membangun serentak. Misalnya dengan potensi pasar unit diserap 200 unit, maka kami luncurkan perdana 150 unit dan sisanya dilakukan top up,” ungkap Nawawi tentang strategi pemasarannya. Untuk pemasaran Paramount Petals dilakukan secara offline dan online. Offline melalui visit ke marketing gallery dan rumah contoh. Sementara online memanfaatkan media sosial di Instagram , Facebook dan website . Selain itu, pembangunan serentak akan menghilangkan inovasi. Di sisi lain, Paramount Petals selalu menyodorkan konsep-konsep baru dalam setiap cluster-nya, sehingga berbeda satu sama lain. “Prinsipnya, unit yang terakhir adalah yang terbaik dan pembeli perdana adalah diuntungkan dengan harga lebih murah,” jelasnya.

Sejatinya, pengembangan Paramount Petals untuk mewujudkan Lovable Living sebagai kawasan kehidupan yang diicintai dan menyenangkan, bukanlah perkara sulit bagi Paramount Land. Pasalnya, tangan dingin Paramount Land sudah terbukti dengan keberhasilan membangun kota mandiri di Gading Serpong seluas 1.200 hektare, sementara Paramount Petals hanya seperempatnya saja alias 300 hektare.

Ke depan, target Paramount Land terhadap Paramount Petals adalah jadi duplikasi Gading Serpong. Jadi, ibaratnya tinggal memindahkan saja konsep dan strategi dari Gading Serpong ke Petals.

Projek Paramount Petals bukanlah akhir dari langkah ekspansi Paramount Land yang agresif. Rencananya, tahun 2027 Paramount Land akan buka kota mandiri lagi di Kawasan Balaraja, Banten. “Saat ini kami jual properti Paramount Petals untuk modal membeli tanah di projek kota mandiri di Balaraja mendatang,” kata Nawawi lugas.

Ya, yang jelas, kehadiran Paramount Petals ini diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru bagi masyarakat di sekitarnya. Jika kota itu bertumbuh maka akan menjadi kawasan yang hidup dan impian kawasan yang Lovable Living pun terwujud. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved