Technology Trends

Pentingnya Value Creation Bagi Startup untuk Menavigasi Bisnis

Pentingnya Value Creation Bagi Startup untuk Menavigasi Bisnis
Erika Dianasari, Value Creation & Partner dari Alpha JWC Ventures (Foto: ist)

Tahun 2022 pemulihan pandemi masih akan berlanjut. Alhasil, value creation semakin memiliki peran penting bagi startup agar dapat menavigasi bisnisnya ke tahapan pertumbuhan berikutnya dengan baik. Pandemi Covid-19 secara tidak langsung, telah mengakselerasi pertumbuhan ekosistem digital di seluruh dunia, terutama di Indonesia.

Dengan peluang yang sangat baik untuk startup-startup teknologi yang ada saat ini, maka value creation hadir sebagai pendukung bagi startup untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki.

“Kami melihat pendekatan value creation mulai diikuti oleh investor-investor lain. Ini adalah hal baik, karena pada akhirnya yang akan diuntungkan dari support lebih ini adalah para pelaku startup dan ekonomi digital Indonesia secara umum,” ujar Erika Dianasari, Value Creation & Partner dari Alpha JWC Ventures di Jakarta (20/12/2021).

Erika bangga telah menjadi pelopor pendekatan value creation di Indonesia dan optimistis dengan tim Alpha JWC yang kuat dan terus berkembang. Dengan demikian akan lebih banyak lagi startup yang bisa tumbuh menjadi market leader di Indonesia dan tingkat regional.

Sejak awal kehadirannya, Alpha JWC memilih untuk menjadi investor yang fokus dan memberikan value add serta dukungan yang hands on bagi perusahaan portofolio. Untuk itulah dibuat Divisi Value Creation. “Saya dan tim memberikan berbagai dukungan yang dibutuhkan para pendiri dan tim mereka untuk membangun bisnis serta organisasi. Mulai dari strategi rekrutmen posisi strategis, pendampingan organizational development, manajemen krisis, branding dan marketing,” ungkapnya.

Tim Alpha JWC juga memiliki investment team, legal team, dan finance team yang selalu siap membantu startup-startup dalam grup tumbuh. Sebagai Value Creation Partner untuk Alpha JWC Ventures, tim Alpha JWC mendukung percepatan pertumbuhan usaha dari portofolio dengan meningkatkan kapabilitas dari perusahaan, merencanakan sumber daya yang efektif.

Menurutnya, value creation penting bagi bisnis startup, khususnya startup baru. “Kami tahu menjalankan startup bukanlah hal yang mudah, di setiap tahapannya akan selalu ada opportunities dan challenges dalam upaya meraih pertumbuhan usaha. Kami sebagai value creation telah tumbuh bersama portofolio-portofolio sebelumnya. Karena itu, penting bagi kami untuk memberikan insight, arahan bagi startup dan para founder, sehingga mereka bisa mengupayakan dan menjalankan eksekusi yang lebih efektif, berfokus pada strategi pertumbuhan produk dan market,” jelas Erika.

Banyak tantangan yang dihadapi dalam membentuk value creation bagi startup yang sedang bermunculan saat ini. Value creation dapat memberikan value yang signifikan untuk startup, dalam konteks perannya sebagai akselerator pertumbuhan bisnis. Namun demikian, hal ini hanya dapat tercapai jika pendiri dan manajemen inti dari startup tersebut memiliki akuntabilitas dan ownership yang tinggi atas apa yang mereka kerjakan.

Kemudian, keselarasan visi dengan pendiri adalah h hal yang krusial. Bagaimana pendiri mau membentuk struktur dan budaya kerja di startup mereka? Dampak apa yang mereka ingin buat? Hal – hal mendasar ini jika tidak disepakati dan dijalankan dengan komitmen, dapat menjadi hambatan dalam membentuk value creation untuk startup.

Selain itu, transparansi dan open communication adalah kunci berjalannya kolaborasi yang baik bagi tim value creation dan perusahaan. Keterbukaan kedua belah pihak dalam menyampaikan update, permasalahan, tantangan serta area blindspot yang perlu diketahui para pendiri startup.

Bagi startup yang ingin membangun tim solid dan efektif harus memperhatikan beberapa hal. Pertama, membentuk budaya driven by-objective dalam menentukan kualifikasi hiring salah satu hal yang penting dalam membangun tim yang solid dan efektif. Hal ini dikarenakan di kebanyakan startup, terutama yang masih pada tahap awal, memiliki sumber dana dan sumber daya yang terbatas.

Ada tiga pertanyaan yang harus dijawab ketika sebuah startup merekrut talenta baru. Yang pertama adalah apa peran dan objektif mereka? Lingkup peran yang komprehensif mencakup apa tujuan dari role ini, untuk mencapai tujuan itu, apa saja lingkup kerja yang mereka lakukan, untuk itu perlu profil kandidat (baik internal maupun eksternal) yang seperti apa. Yang kedua, ukurlah perkembangan kinerja dengan melakukan performance review secara berkala. Dan yang ketiga adalah what next untuk performa yang telah diukur , berikan feedback untuk the ‘yay’ & ‘nay’. Yang penting bagi semua leader untuk melakukan disiplin ini sehingga setiap orang bisa merencanakan dengan baik.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved