Management

Samora Group, Transformasi SDM Seiring dengan Peningkatan Skala Bisnis

Samora Group, Transformasi SDM Seiring dengan Peningkatan Skala Bisnis
Bambang Yapri, Human Capital Director Samora Group.

Nama Samora Group memang belum terkenal luas di kalangan pebisnis Indonesia. Mungkin karena perusahaan ini sebelumnya lebih banyak dikelola dengan gaya low profile. Padahal, sejatinya Samora Group Indonesia sudah termasuk perusahaan besar dengan multibisnis. Salah satu kekuatan positioningnya: menjadi pemain besar di bisnis gula rafinasi di Tanah Air.

Samora Group membawahkan beberapa anak perusahaan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, yang membidangi agribisnis, produksi benih dan plasma nutfah, industri manufaktur, kilang, infrastruktur, serta bangunan berbasis bio. Anak usahanya antara lain PT Sentra Usahatama Jaya, PT Sukses Mantap Sejahtera, PT Medan Sugar Industry, dan PT Andalan Furnindo (masing-masing bergerak di bidang gula rafinasi). Ada juga anak usaha lain di bidang logistik, yakni PT Catur Global Logistik.

Didirikan pada 2013, Samora Group termasuk perusahaan yang aktif mentransformasi bidang SDM dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan yang mempekerjakan sekitar 1.700 karyawan (milenial 30%-40%) ini tampaknya juga mendapati tantangan bisnis yang semakin besar sehingga harus mengadaptasi strateginya. Tak mengherankan, berbagai inisiatif di bidang HR banyak dilakukan grup ini.

“Kami melakukan redefinisi dari desain struktur organisasi dengan akselerasi teknologi, dengan digitalisasi dan otomatisasi sebagai katalisnya. Proses transformasi terus berjalan dan diharapkan organisasi kami menjadi lebih ringan dan tepat,” tutur Bambang Yapri, Human Capital Director Samora Group.

Dari sisi strategi, Samora Group mengusung konsep “Deliver Today, Prepare for Tomorrow”. Perusahaan ini fokus mengembangkan dari sisi operational excellence dan product excellence untuk menjawab tantangan bisnis dengan diversifikasi pasar dan produk.

“Digitalisasi dan otomatisasi menjadi hal yang mengakselerasi proses bisnis dan juga katalis dalam pencapaian tujuan perusahaan. Untuk itu, SDM yang ada atau yang mau ditarik bergabung merupakan talent yang mesti siap untuk hal tersebut. Strategi upskill dan reskill karyawan juga akan dijalankan sebagai satu kunci pengembangan SDM,” Bambang menjelaskan.

Masih terkait strategi, selain memperkuat pengembangan karyawan, baik secara teknis maupun nonteknis, pihaknya pun mulai aktif melakukan employer branding dengan lembaga akademis setingkat sekolah menengah dan perguruan tinggi. Misalnya, dengan menjalin kerjasama langsung ataupun melalui lembaga kementerian dan komunitas/asosiasi terkait. Di sisi lain, pihaknya juga tak melupakan untuk terus membangun talent pipeline di internal guna meningkatkan persentase promote from within dengan berbagai konsep pembelajaran dan pengembangan.

Dari sisi sistem, pengembangan yang dilakukan lebih pada peningkatan kapasitas dan partisipasi karyawan dalam mengelola diri (employee self-service) dan pengembangan tanggung jawab dalam menyampaikan informasi terkini terkait upaya preventif di bisnis. Samora Group juga sedang mengembangkan bentuk blended learning yang pas bagi perusahaan, selain membangun talent pipeline dan proses assessment terstruktur untuk penentuan posisi talenta.

Adapun dilihat dari sisi struktur, di Samora sudah dikembangkan kerangka sinergi antara HR di korporat dan unit bisnis. Dan, terus dilakukan peningkatan business acumen dari tim HR.

Terkait skill HR, kini yang dilakukan lebih pada bagaimana mengembangkan karyawan sebagai manajer dan atasan manajer, selain mengembangkan beberapa skill terkait planning, reviewing, dan coaching conversation. Dilakukan pula peningkatan pemahaman terkait teknologi dan data dalam proses transformasi serta pengembangan kemampuan (upskilling) dalam hal teknologi.

Selain itu, ditingkatkan pula kemampuan HR mengembangkan talent pool. Untuk mengembangkan skill karyawan, Samora sering mengundang pihak eksternal untuk membantu akselerasinya, baik sebagai konsultan maupun sebagai narasumber pelatihan internal.

Yang pasti, dalam program transformasi agar lebih ready dengan masa depan ini, Samora Group memiliki values yang dikembangkan dan terus disosialisasikan ke semua karyawan. Nilai-nilai itu adalah ICSTAR: Integrity, Continuous Learning, Strive for Excellence, Teamwork, Accountable, dan Respect. Nilai-nilai ini terus dibudayakan, disosialisasikan, bahkan dibuatkan kompetisi tahunan dengan hadiah uang.

Bambang menjelaskan, ICSTAR menjadi cara kerja yang terus diberi ruang untuk dibicarakan, diimplementasikan, dan diberi tempat untuk showcase dengan berbagai aktivitas dan cara sehingga menjadi way of life. “Termasuk saat pandemi ini, menjadi kesempatan bagi kami untuk membuat terobosan, misal sesi family gathering dilakukan secara berbeda, dengan blended virtual,” katanya.

Tak hanya itu, pihaknya juga terus mendorong agar nilai-nilai yang baik itu pun bisa dikembangkan oleh karyawan di rumah masing-masing. Bambang yakin, bila nilai-nilai ICSTAR dijalankan, transformasi yang dijalankan Samora Group akan berjalan efektif sehingga HR perusahaan menjadi lebih siap menghadapi tantangan bisnis yang akan semakin dinamis ke depan.

Tentu saja, prosesnya saat ini belum selesai dan berbagai upaya serius masih harus terus dijalankan. Tujuannya, kompetensi di bidang SDM bisa berkembang dan meningkat ke level yang lebih tinggi. (*)

Sudarmadi & Jeihan Kahfi Barlian

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved