Business Update

Rahasia dentsu Indonesia di Balik Puluhan Penghargaan Bergengsi 2021

Rahasia dentsu Indonesia di Balik Puluhan Penghargaan Bergengsi 2021

Awal Desember 2021 lalu, dentsu Indonesia berhasil membawa pulang 16 piala dari ajang Citra Pariwara 2021. Salah satu pencapaian paling membanggakan dari ajang penghargaan bergengsi tersebut adalah penobatan dentsu Indonesia sebagai “Media Agency of The Year 2021”. Tak berselang lama, dentsu Indonesia kembali diganjar penghargaan yang tidak kalah bergengsi di level regional yakni Campaign Asia Agency of The Year.

Tak main-main, dari ajang tersebut, dua unit bisnis dentsu Indonesia yaitu dentsu X dan iProspect memboyong dua medali emas dan empat medali perak. Deretan medali tersebut diperoleh dentsu Indonesia untuk kategori: Indonesia Media Agency (Gold), Southeast Asia Producer (Gold), Southeast Asia E-Commerce Agency (Silver), Southeast Asia Performance Agency (Silver), Southeast Asia Programmatic Agency (Silver) dan Southeast Asia Specialist Agency (Silver).

Dentsu Indonesia Raih Pencapaian Gemilang di Beberapa Ajang Penghargaan Agensi Ternama. Kiri-Kanan: Andreas, Arshad Rahman, Diena Soeroso, Wisnu Satya Putra, Enita Budiyanti, Aditya Sofyan.

Talenta mudanya pun tak kalah bersinar, dua penghargaan berhasil dibawa pulang. Adalah Hana Haddad dan Vito Maldini yang menjadi Winner of Young Lions Competition 2021 – kategori digital, serta Devina Hidayat dan Ryan Fitra Mahardika yang membawa pulang Silver Winner of Daun Muda – Citra Pariwara 2021. Tentu ini menjadi kado akhir tahun yang manis bagi kerja keras insan periklanan di dentsu Indonesia.

Tak hanya itu, pada September 2021, laporan pemeringkatan agensi dari RECMA menunjukkan dentsu Indonesia berhasil menduduki posisi teratas. Selama 6 bulan terakhir dentsu Indonesia menunjukan peningkatan yang sangat baik dalam keseluruhan kompetisi tersebut. Pencapaian ini semakin menguatkan posisi dentsu sebagai jaringan agensi terdepan di Indonesia.

Lantas apa yang membuat anak dari jaringan agensi periklanan terbesar di dunia itu sukses memborong puluhan piala dari dua ajang bergengsi tersebut? Jawabannya adalah integrasi, dimana klien yang datang kepada dentsu Indonesia melalui satu pintu akan mendapatkan solusi pemasaran yang terintegrasi, consumer-centric, dan tailor-made sehingga dipastikan akan sesuai dengan kebutuhan merek dan target audiencenya.

“Dentsu Indonesia sendiri terdiri dari tiga pilar utama layanan yakni media, kreatif dan CXM (Customer Experience Management). Tiga pilar ini tidak berjalan sendiri-sendiri melainkan menjadi satu kesatuan saat melayani klien karena adanya model kolaborasi yang dibangun sebagai fondasi dentsu Indonesia di belakang layarnya.” terang Wisnu Satya Putra, Managing Director Isobar Indonesia. Klien tidak lagi repot untuk berkonsultasi secara terpisah-pisah dengan unit-unit tertentu berdasarkan kebutuhan, karena pihak dentsu yang akan mendampingi klien mencari solusi lintas unit. Meski prosesnya melibatkan unit yang berbeda-beda, tetapi Wisnu mengklaim klien akan merasa seamless karena adanya komunikasi dan kolaborasi lintas unit yang terbuka di balik “dapur” dentsu Indonesia.

Diena Soeroso, Managing Director dentsu X Indonesia, mengakui selama ini model kerja group agensi yang terpisah-pisah akan sedikit banyak memberikan dampak terhadap kurang efektif dan efisien dalam kinerjanya. Sedangkan, ekspektasi dari klien saat ini semakin tinggi terhadap business partner mereka. “Sebagai business partner, kami diharapkan bisa membantu memberikan solusi secara holistik yang kemudian akan ber-impact terhadap pertumbuhan bisnis mereka. Dan dentsu hadir dengan 3 pilar utama Creative, Media, dan CXM untuk menjembatani perubahan tersebut. Sebagai dentsu, setiap individu talent unit kami akan terintegrasi dengan unit-unit business lainnya. Hal ini memungkinkan terjadinya sebuah kolaborasi yang berorientasi pada pertumbuhan business dari klien kami. Melalui satu pintu (single contact point), klien dapat dengan mudah berkonsultasi dengan kami mengenai beragam kebutuhan dan solusi Business, Marketing, Commerce dan juga advertising,” terang Diena.

Tentu saja kunci dari semua keberhasilan layanan terintegrasi tersebut adalah pada budaya kolaborasi atau gotong royong yang sudah menjadi akar dari dentsu. Enita Budiyanti, Chief Operating Officer, dentsu MainAd dan dentsu Mcgarrybowen, menjelaskan kolaborasi sudah menjadi budaya kerja dentsu Indonesia. “Saat pandemi terjadi, ini memang menjadi tantangan tersendiri tetapi kami bersyukur karena budaya kolaborasi itu sudah terbangun sejak lama.” ujarnya.

Enita menambahkan, selain budaya kerja, hal lain yang menjadi faktor kunci kesuksesan dentsu Indonesia adalah kualitas SDM. Untuk menjaganya, dentsu Indonesia juga berinovasi dalam hal tata kelola SDM selama pandemi berlangsung. “Kami sangat menyadari bahwa kunci sukses sebuah bisnis kreatif adalah pada manusianya, sehingga selama era kenormalan baru ini kami melakukan serangkaian inovasi dari sisi sumber daya manusia,” jelasnya. Inovasi tersebut diantaranya adalah menggelar pelatihan-pelatihan online untuk mengembangkan keterampilan karyawan selama bekerja dari rumah (skill-up training). Dari sisi psikis, karyawan juga diberikan pendampingan dengan psikolog agar kesehatan mentalnya terjaga mengingat selama pandemi ada banyak perubahan yang membuat orang mudah mengalami stres. Selain itu juga diberikan pilihan aktivitas yang bisa membantu karyawan menjaga work-life balance misalnya yoga virtual, komunitas bersepeda dan olah raga lainnya.

Dengan upaya-upaya tersebut, dentsu Indonesia berhasil mempertahankan kualitas layanannya terutama kreatifitasnya meski ditengah pandemi. “Kami sadar bahwa pandemi menghalangi pertumbuhan bisnis dari semua sektor. Dengan berpegang pada prinsip selalu terbuka terhadap tantangan yang ada, kami memaksimalkan talenta yang ada di dalam grup kami untuk selalu bersikap agile dan gotong royong.” tambah Aditya Sofyan, pemenang 2021 Campaign Asia’s Southeast Asia Producer of the Year.

Perwakilan talenta muda dari dentsu Indonesia: Vito Maildini, Devina Hidayat, Hanna Haddad

Berbekal budaya kolaborasi yang kuat dan kualitas sumber daya manusianya terus ditingkatkan, dentsu Indonesia juga berhasil meluncurkan unit bisnis terbarunya di tengah era kenormalan baru. Unit bisnis terbarunya itu adalah customer experience management (CXM) yang diberi bendera Merkle. Merkle merupakan perusahaan CXM berbasis data dan teknologi yang mendorong strategi pemasaran people-based dan membantu merek dalam menciptakan keunggulan kompetitif lewat hyper-personalized experience di seluruh platform dan perangkat. Merkle akan bergerak bersama 30 ahli, termasuk data scientists, engineers, developers dan konsultan yang dibangun untuk memperkuat customer experience melalui konsultasi CX, transformasi digital dan transformasi data.

“CXM membuat para marketer menjadi lebih paham tentang semua variasi customer journey yang ditempuh pelanggannya ketika ingin membeli produk mereka, dan bahkan setelah pembelian,” jelas Arshad Rahman, Chief Operating Officer, iProspect Indonesia yang didapuk untuk memimpin layanan CXM ini. Kini costumer touchpoints tidak lagi hanya terdapat di luar rumah melainkan juga ada di dunia maya. Marketer perlu menelaah variasi perjalanan pelanggan mereka agar dapat menyampaikan pesan secara personal dan relevan kepada pelanggannya, tambah Arshad.

Tak hanya CXM, dentsu Indonesia juga membangun layanan baru yakni e-commerce enabler. Tak dapat dipungkiri bahwa pandemi di awal tahun 2020 telah mendorong percepatan digital di Indonesia, salah satunya dimotori oleh bisnis e-commerce. Dentsu Indonesia memahami bahwa e-commerce berperan cukup penting bagi klien-kliennya. “Sebagai enabler, kami membantu brand dalam menyediakan layanan solusi commerce terintegrasi (end-to-end commerce solution) yang memungkinkan brand untuk dapat bersaing dan memenangkan pasar dalam era kenormalan baru,” jelas Diena.

Semua layanan baru ini adalah sebagai bukti dentsu Indonesia cepat dalam membaca kebutuhan pemilik merek. “Ini merupakan sebuah integrasi bisnis yang menurut pandangan dentsu ini kritikal karena kami melihat betapa cepatnya perubahan ini dalam dua tahun terakhir dan kami tidak ingin berada di gerbong belakang terhadap transformasi ini. Dan lagi-lagi ini semua bisa kami lakukan karena budaya kolaborasi kami di dentsu.” jelas Andreas, Executive Creative Director, Isobar Indonesia.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved