Technology Trends zkumparan

Delos Berinovasi untuk Pacu Panen Udang

Delos Berinovasi untuk Pacu Panen Udang
Tambak udang. (Foto : Istimewa)

Delos, perusahaan rintisan teknologi akuakultur, memacu inovasi untuk meningkatkan hasil panen para petambak udang. Terlahir dari perjalanan panjang sebuah tambak udang konvesional bernama Dewi Laut Aquaculture (DLA) di Garut, Jawa Barat, Delos merupakan penyempurnaan dari siklus ke siklus tambak udang. DLA yang pengembangannya dirintis sejak 2016 itu bermetaformosis menjadi aplikasi teknologi Delos.

Dilengkapi dengan teknologi kontrol bernama Aquahero, Delos dirancang sebagai ‘konsultan ahli’ para petambak udang. CEO Delos, Guntur Mallarangeng, mengatakan bahwa dengan keterlibatan Delos mampu membuat hasil panen DLA naik secara signifikan. “Kami berhasil memaksimalkan budidaya, dengan tebaran 180 ekor per meter persegi, rasio konversi pakan dibawah 1,5 dan survival rate diatas 85%, yang akhirnya kami dapat melebihi 40 ton per hektar dengan lama budidaya 90 hari,” ujar Guntur dalam pernyataanya di Jakarta, Selasa (11/1/2022).

Selain dari tolak ukur itu, Delos dalam pengaplikasiannya pun mampu mengukur porsi pemberian pakan yang ideal, sehingga tidak berlebihan dan membuang banyak biaya bagi petambak. Harapannya, pada hasil akhirnya mampu mendapatkan nilai Rasio Konversi Pakan (FCR) yang baik di bawah 1,5. Jika demikian, udang akan tumbuh sesuai dengan bobot yang ditargetkan di awal oleh petambak.

Guntur menyampaikan apabila tambak-tambak udang di Indonesia bisa menerapkan sains, teknologi, dan operasional yang terbaru dan terbarukan, maka produktivitas per hektar para pelaku budidaya di Indonesia akan menjadi lebih kompetitif di ajang global. “Peluang ini sangat baik bagi industri perikanan di Indonesia apalagi negara kita adalah negara maritim dengan sumber daya lautnya yang melimpah, bahkan seharusnya bisa melampaui kemampuan maritim negara manapun.” ucap Guntur.

Dalam waktu dekat ini, biasanya petambak udang akan memasuki masa panen parsial. Pada tahap ini Delos akan memberikan rekomendasi tentang kondisi air tambak kepada para mitra, juga jumlah persentase udang yang akan dipanen pada tiap kolamnya, hingga pemberian tambahan vitamin, mineral, dan imunostimulan sebelum panen parsial yang akan disarankan, agar udang yang terpanen nanti memiliki bobot yang lebih padat dan mencegah udang melakukan moulting atau berganti kulit.

Budidaya udang dengan penerapan teknologinya tentunya bukanlah hal yang mudah. Sangat perlu bagi petambak menyesuaikan mind set dengan aplikasi tersebut. Sebab, bukan berarti ketika Delos diaplikasikan ke dalam tambak udang konvensional, tidak serta-merta langsung ‘disulap’ berhasil.

Delos, lanjut Guntur, berperan sebagai konsultan ahli yang mendampingi petambak dalam berbagai situasi. Lazimnya sebuah tambak udang, terkadang muncul kondisi krisis atau masalah terjadi. “Di saat itulah, Delos mengeluarkan rekomendasi yang harus dijalankan oleh petambak, dan jika kondisi sudah normal maka petambak harus menjalankan rekomendasi dari Delos sepenuhnya,” sebut Guntur.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved