Marketing

Strategi Heinz ABC Memperkuat Mereknya

Strategi Heinz ABC Memperkuat Mereknya

Pandemi Covid-19 memberikan ruang bagi Heinz ABC untuk menyusun strategi pertumbuhan dengan mengembangkan dan memperkuat merek-mereknya. Inilah beragam cara berselancar yang dilakukannya untuk melewati gelombang pandemi.

Steven Debrabandere, Managing Director Kraft Heinz Indonesia & PNG.

16 Oktober merupakan Hari Pangan Sedunia. Menyambut perayaannya pada tahun 2021 ini, Kraft Heinz Indonesia, yang lebih dikenal dengan Heinz ABC, kembali menegaskan komitmennya menjadi perusahaan makanan dan minuman terdepan yang unggul dalam inovasi dan mutu, serta tetap menjaga tata kelola lingkungan dan sosial bagi kehidupan yang berkelanjutan.

Menurut Steven Debrabandere, Managing Director Kraft Heinz Indonesia & PNG, komitmen itu penting ditegaskan kembali karena momennya sangat tepat, sesuai dengan tema besar Kraft Heinz Indonesia tahun ini: “Our Actions are Our Future”. Adapun empat subtema Hari Pangan Sedunia 2021: produksi, nutrisi, lingkungan, dan kehidupan yang lebih baik, yang dalam pemahamannya relevan dengan situasi pandemi sekarang. “Semua itu merupakan sebuah perjalanan yang akan kami terjemahkan dalam aksi nyata secara berkesinambungan,” kata Steven kepada SWA.

Menerjemahkan komitmen menjadi aksi nyata memang tidak mudah. Namun, ia meyakini, hal itu dapat diwujudkan selama didukung oleh seluruh karyawan dan perusahaan. Dalam wawancara dengan CEO Magazine, ia menandaskan, seorang pemimpin harus bisa bersikap sebagai leader dengan menegakkan prinsip-prinsip yang diyakininya.

Ada tiga prinsip yang menjadi bekal kepemimpinan Steven. Pertama, pekerjaan apa pun itu, jika dilakukan dengan bersinergi (kolaborasi), tidak terpisah-pisah atau bekerja sendiri, pasti hasilnya akan menguntungkan daripada sebaliknya.

Kedua, dalam menjalankan tugas harus fokus pada pertumbuhan dan inovasi. Menurutnya, tantangan bisnis 4-5 tahun ke depan adalah seputar inovasi, baik inovasi produk, inovasi pemasaran, maupun inovasi dalam proses kerja. “Tanpa inovasi yang baik, kami tidak dapat tumbuh secepat yang kami inginkan. Jadi, ini menjadi concern kami, yakni bagaimana mengembangkan inovasi dalam perusahaan,” ungkapnya.

Yang ketiga, harus aktif menjajaki saluran-saluran baru, khususnya di bidang pemasaran dan penjualan supaya dekat dengan konsumen. Semua menyadari bahwa cara komunikasi telah banyak berubah. Lingkungan bisnis juga terus berubah. Maka, perusahaan harus agile terhadap dinamika perubahan.

Tiga hal itu menjadi landasan Steven dalam membuat gebrakan di Heinz ABC. Ia percaya, kunci keberhasilan perusahaan terletak pada bagaimana organisasi dibentuk dan bagaimana pula SDM dikelola secara mumpuni.

“Sehingga, organisasi harus bisa membuat karyawan termotivasi, berenergi, dan ada engagement di antara mereka sehingga dapat bekerja secara maksimal,” katanya. Pihaknya merasa bangga bisa menyediakan makanan yang menyenangkan untuk setiap keluarga Indonesia sebagai tujuan bersama.

Jauh sebelum persiapan program-program khusus menyambut Hari Pangan Sedunia 2021, Steven yang sudah malang melintang di industri FMCG di berbagai belahan dunia memang telah menyusun grand design transformasi di Heinz ABC. Dalam pemikirannya, yang terpenting bagaimana membangun kolaborasi, komunikasi, dan engagement di dalam tim. Mengapa?

Karena, pasar itu sangat beragam dan dinamis. Perilaku konsumen bergeser cukup signifikan. Dengan demikian, dibutuhkan cara-cara baru yang relevan untuk menjangkaunya.

Bagaimana menjalin engagement dengan konsumen di masa kenormalan baru, “Ini yang menjadi tantangan bisnis Heinz ABC,” ungkap Steven. Pihaknya kemudian menyiapkan strategi penjualan dengan platform e-commerce, bahkan membentuk official store Heinz ABC di beberapa e-commerce.

Masa pandemi pun tidak menyurutkan Heinz ABC melakukan pengembangan produk. September lalu, misalnya, Heinz ABC Indonesia meluncurkan empat varian favorit: Heinz Tomato Ketchup, saus tomat bercita rasa ikonik; Heinz Indonesia Gourmet Chili with Raw Mango, saus dengan sensasi mangga muda yang memberi citarasa pedas, gurih, dan segar; Heinz Korean Gourmet Chili ala Gochujang, saus sambal rasa gochujang khas Korea dengan sensasi rasa pedas-manis; dan Heinz Mexican Gourmet Chili with Roasted Jalapeno, yang menggunakan cabai jalapeno panggang asli khas Meksiko.

Untuk memperkenalkan keempat varian saus Heinz, Heinz ABC mengambil langkah taktis melalui kolaborasi dengan salah satu merek asli dalam negeri, Goods, dalam gelaran Heinz Reveal Party. Bersama, keduanya merancang menu-menu burger yang tak biasa dan menyimpan banyak kejutan.

Masih dalam rangkaian memperkuat merek, Heinz ABC juga menghidupkan Kraft Heinz Food Service. “Kami tidak hanya menawarkan produk dengan kualitas terbaik, tetapi juga mendukung mengembangkan bisnis Anda,” Steven menegaskan.

Pusat inovasi Heinz ABC di Jakarta merupakan pusat inovasi terbesar Kraft Heinz Indonesia, yang secara khusus terlibat erat dalam inovasi dan inspirasi produk. Pusat inovasi ini menjadi tempat lahir beberapa produk Heinz ABG yang paling populer, seperti Kecap ABC dan Minuman Sari Kacang Hijau ABC.

“Kraft Heinz bangga memiliki para ahli industri terkemuka di setiap departemen di seluruh perusahaan. Ini termasuk koki kami, tim penelitian dan pengembangan, ahli keamanan makanan, dan bahkan teknisi pengemasan. Setiap orang berkontribusi pada pengembangan produk yang Anda kenal dan sukai!” kata Steven tandas.

Baginya, segala sesuatu diawali dengan ide. “Kami terus mencari cara yang dapat kami gunakan untuk meyakinkan pelanggan kami. Kami selalu memastikan bahwa kami selalu terdepan dalam hal tren. Kami terus memantau dan belajar dari para market leader untuk inovasi baru agar tetap up to date,” ungkapnya bangga.

Di masa pandemi, penguatan merek juga bisa dilakukan dengan menempatkannya sebagai empathic brand. Di tengah situasi yang sulit dan serba tidak menentu, sulit bagi sebuah merek melakukan hard selling. Di masa seperti sekarang, yang dibutuhkan adalah authentic selling, yaitu berjualan yang dilandasi cinta, peduli, dan solusi bagi konsumen agar bisa keluar dari keterperukan.

Pendekatan inilah yang tampaknya digunakan Heinz ABC dalam memperkuat mereknya. Sejak 2013, secara global Kraft Heinz bermitra dengan Rise Against Hunger. Bahkan, pertengahan 2021, The Kraft Heinz Company Foundation mengumumkan tambahan US$ 12 juta untuk membagikan 748,5 juta paket makanan kepada kelompok masyarakat yang rentan. Dana ini sekaligus akan mendorong target perusahaan secara global, yakni menyediakan 1,5 miliar paket makanan bagi mereka yang membutuhkan pada tahun 2025.

Di Indonesia, sejak 2015, sudah hampir 700.000 paket donasi makanan disalurkan ke mereka yang membutuhkan. Di antaranya, 110.000 paket makanan dan produk ABC untuk korban bencana, 117.000 paket makanan dan produk ABC untuk masyarakat terdampak Covid-19, 16.800 paket sarapan untuk anak-anak kurang melalui program Semangat Pagi Indonesia, serta 3.000 paket makanan dan produk ABC untuk pasien Covid-19 di wilayah Karawang dan Jabodetabek. Kegiatan ini dilakukan dengan berkolaborasi bersama Foodbank of Indonesia dan Foodcycle Indonesia.

Steven melihat peran nyata untuk memerangi global hunger ini juga selangkah dengan nilai “do the right thing” yang dihidupi seluruh keluarga besar Kraft Heinz. Melalui kegiatan food donation, perusahaan juga melakukan aktivasi volunterisme internal bersama karyawan.

Melalui kemitraan dengan Rise Against Hunger, setidaknya 43.500 pekerja Kraft Heinz di seluruh dunia telah ambil bagian dalam menyiapkan paket makanan ke berbagai komunitas di sekeliling mereka. Menurut Steven, ini merupakan sesuatu yang istimewa dan tidak ternilai harganya.

“Setiap hari kami berupaya menciptakan produk-produk terbaik bagi keluarga Indonesia, dengan terus berinovasi untuk penyediaan nutrisi yang lebih baik, dampak lingkungan yang lebih baik, sambil terus menjadi bagian dari solusi untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik,” Steve menjelaskan. Jika semua itu dijalankan, ia yakin, perusahaan akan tumbuh secara berkesinambungan bersama Indonesia.

Salah satu proyek terbaru Heinz ABC, melalui Divisi Kraft Heinz Food Service mendukung usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) kuliner, agar bisa berkembang dan naik kelas di tengah pandemi Covid-19. Kraft Heinz ingin menjadi partner para jurumasak (chef) dan pelaku bisnis kuliner agar bisa maju bersama.

“Kraft Heinz Food Service menawarkan kesempatan berkolaborasi dalam bentuk beragam, mulai dari menu sampai penyediaan wadah untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan,” kata Steven dalam keterangan tertulisnya.

Melalui In House Chef Kraft Heinz Food Service, pihaknya menyediakan beragam kreasi menu baru yang bisa menjadi inspirasi pelaku usaha kuliner. Tidak hanya menu yang sesuai dengan lidah masyarakat Indonesia, tetapi juga menu fusion yang baru dan unik.

“Ide-ide menu baru ini menjadi lebih mudah, karena diperkuat oleh jaringan Kraft Heinz Food Service International yang berpartner dengan chef dari berbagai negara,” kata Steven.

Ia menegaskan, Kraft Heinz Food Service juga menyediakan kreasi menu yang didukung produk ABC sebagai merek beragam saus. Pilihan produknya lengkap, ada kecap manis, kecap asin, minyak wijen, sampai saus sambal dan tomat. Kraft Heinz Food Service pun dilengkapi dengan Heinz, sebagai merek yang sudah terkenal di dunia, untuk kreasi masakan Western (Barat) dan internasional.

Tahun ini Kraft Heinz Food Service mengadakan webinar dalam rangka meluncurkan Kraft Heinz Food Service Institute pada 29 Juli 2021. Webinar bertajuk “Kembangkan Bisnis Kulinermu”, ini didukung food startup Indonesia, Association of Culinary Professionals (ACP) Indonesia, serta Academy of Pastry and Culinary Arts (APCA) Indonesia.

Webinar ini membahas topik bisnis kuliner untuk memberikan inspirasi. “Kami berharap para chef dan pelaku bisnis kuliner dapat selalu bergerak maju secara berkesinambungan untuk menuju Indonesia yang lebih baik,” kata Steven.

Terkait pandemi Covid-19 yang belum usai hingga sekarang, ia hanya bisa mengingatkan untuk tetap hati-hati karena Covid bakal selalu ada. “Lebih baik siapkan diri untuk hidup berdampingan daripada mengelak dari kenyataan,” ujar pria yang telah menyelenggarakan program vaksinasi untuk 2.000 pekerjanya (sekitar 90% dari seluruh karyawan) ini.

Selanjutnya, Heinz ABC akan menyiapkan pola kantor hibrid. Jadi, setiap karyawan diizinkan untuk memilih masuk kantor atau bekerja di rumah, dengan plus-minus masing-masing. Yang pasti, menurut Steven, saat ini kantor Kraft Heinz sudah buka sesuai dengan protokol kesehatan. Tak hanya kantor, pabrik pun sudah buka dengan memperhatikan prokes.

Steven berharap suasana pemulihan semakin terasa. Kendati Covid-19 masih ada, ia percaya bahwa hidup berdampingan dengan Covid juga tidak menjadi masalah. “Dibutuhkan optimisme, positive thinking, dan hidup sehat agar tubuh kita tetap perkasa, layaknya merek-merek terkemuka di Indonesia,” katanya tandas. (*)

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved