Paper.id, platform penagihan dan pembayaran bisnis B2B, menggebrak awal tahun lewat kolaborasi dengan Peruri dan meluncurkan e-materai bagi penggunanya. Langkah tersebut dilakukan untuk mendorong digitalisasi transaksi B2B di Indonesia.

Yosia Sugialam, CTO & Co-founder Paper.id, mengatakan bahwa pihaknya ingin memfasilitasi transaksi digital yang saat ini banyak digunakan oleh para pebisnis. Sehingga dapat mengurangi resiko pemalsuan. “e-meterai bisa membuat transaksi lebih mudah, karena pelaku usaha tidak perlu repot-repot mencari meterai fisik,” kata dia. Konsumen, kata Yosia, hanya tinggal membeli dan membubuhkannya langsung di invoice. E-meterai yg sudah terbubuh di invoice juga dapat diverifikasi menggunakan aplikasi Peruri untuk di cek keabsahannya secara realtime.

Penerima invoice dapat melihat invoice yang sudah terbubuh e-meterai dan sah tersebut melalui Paper PayIn (Buyer Portal) Paper.id dan melakukan pembayaran secara digital. Apabila buyer atau penerima invoice tersebut juga sudah menggunakan Paper.id, mereka juga bisa mengubah invoice tersebut secara otomatis menjadi invoice pembelian, sehingga memudahkan pelaku usaha menjalankan proses penagihan maupun pembeliannya.

Fitur terbaru ini diluncurkan untuk memberikan kemudahan bagi konsumen sekaligus mendukung rencana pemerintah dalam mengakselerasi digitalisasi UMKM di Indonesia. Melansir data Kemenkopukm bulan Agustus 2021, tercatat 15,9 UMKM telah terdigitalisasi. “Fitur ini mempercepat kegiatan pengiriman, pembayaran invoice juga dapat dilakukan dalam satu platform dengan pencatatan yang terjadi secara otomatis,” ujarnya.

Sampai saat ini, ada 300.000 pelaku usaha UMKM yang sudah menjadi pengguna Paper.id dan 200.000 invoice yang telah diproses.