Indodana, Meningkatkan Inklusi Keuangan di Indonesia
Berawal dari rendahnya penetrasi produk keuangan ritel di masyarakat Indonesia karena rendahnya coverage kredit, PT Artha Dana Teknologi (Indodana) meluncurkan solusi keuangan berbasis teknologi bernama Indodana PayLater yang menyasar seluruh masyarakat yang ingin mendapatkan kemudahan buy now, pay later (BNPL) untuk belanja secara online dan juga offline. “Meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia selalu menjadi misi Indodana sejak awal berdiri,” kata Jerry Anson, Direktur Indodana.
Indodana merupakan platform pay later di Indonesia yang telah terdaftar dan memiliki izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Indodana hadir sejak November 2017 dan telah memperoleh izin usaha sebagai fintech lending dari OJK dengan keputusan OJK nomor KEP-15/D.05/2020 tanggal 19 Mei 2020.
Indodana PayLater merupakan produk BNPL yang dapat digunakan masyarakat untuk berbelanja di ribuan merchant online dan gerai offline rekanan di seluruh Indonesia. Tersedia opsi cicilan fleksibel yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan, mulai dari 30 hari, tiga bulan, enam bulan, hingga 12 bulan.
Melalui aplikasi Indodana, pengguna dapat memperoleh limit pay later hingga Rp 25 juta. Proses registrasinya praktis dan approval-nya cepat, hanya lima menit melalui aplikasi Indodana yang bisa diunduh di Google Play Store dan Apple App Store.
“Kami fokus pada kemudahan, kenyamanan, dan keamanan pengguna. Mereka tak perlu khawatir bertransaksi dengan Indodana PayLater,” kata Jerry. Hal ini karena Indodana telah menerapkan sistem pembayaran digital berizin OJK yang didukung oleh manajemen risiko mutakhir berbasis artificial intelligence, sistem keamanan informasi bersertifikasi ISO 27001.
Sebagai lembaga keuangan yang berizin resmi OJK, Indodana juga senantiasa melakukan pengecekan terhadap daftar Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) guna mendukung integritas sistem penyediaan jasa keuangan di Tanah Air.
Indodana mengembangkan bisnis pay later dengan menggandeng e-commerce dan payment gateway terkemuka, seperti Tokopedia, Blibli, Tiket.com, Mitra Bukalapak, Elevenia, iStyle, dan LinkAja. Selain dengan e-commerce, Indodana juga telah bekerjasama dengan lebih dari 1.000 merchant dan gerai offline lain, seperti Hypermart, Courts, Erafone, Hush Puppies, Puma, Polytron, Kalbe, Atria, dan Hartono Elektronik.
Indodana bekerjasama pula dengan e-commerce dan online travel agency (OTA) terkemuka. Juga, meluncurkan layanan pay later dengan model co-branding. “Indodana adalah pionir co-branding pay later di Indonesia. Indodana telah meluncurkan Blibli PayLater, Tiket PayLater, Mitra Blibli PayLater, dan Bayar Tempo Mitra Bukalapak,” kata Jerry.
Sampai dengan 2021, aplikasi Indodana telah diunduh lebih dari 5 juta kali dan melayani masyarakat di lebih dari 62 kota dan 35 provinsi di Indonesia. Lebih dari 1.000 merchant dan ratusan gerai offline di Indonesia telah bekerjasama dengannya. Indodana telah memproses transaksi senilai lebih dari Rp 2 triliun hingga 2021.
Hal penting dari bisnis pay later ini adalah menjaga kelancaran kredit nasabah dan menekan NPL. “Indodana mengutamakan prinsip prudent risk management dengan berupaya menjaga kelancaran kredit sekelas level perbankan,” ungkap Jerry.
Selain terus mengutamakan prinsip prudent risk management, pihaknya juga selalu aktif mengedukasi pengguna tentang pentingnya perencanaan kondisi keuangan yang baik serta keamanan data pribadi di era digital seperti sekarang. (*)
Dede Suryadi dan Sri Niken Handayani