Strategy

Investasi Rp320 Miliar, Mondelez Tambah Lini Produksi Ekspor di Indonesia

Investasi Rp320 Miliar, Mondelez Tambah Lini Produksi Ekspor di Indonesia

Permintaan ekspor terus meningkat, Mondelez International menambah lini produksi biskuit Oreo kelas dunia di Cikarang, Jawa Barat. Produk yang dihasilkan dari lini produksi baru ini mayoritas ditujukan untuk ekspor ke negara-negara di Asia Pasifik dan Timur Tengah. Tercatat volume ekspor pabrik Mondelez International di Cikarang meningkat lebih dari 250% dalam 10 tahun terakhir.

Zaenal Abidin, Direktur PT Mondelez Indonesia Manufacturing menjelaskan, peningkatan permintaan ekspor dari berbagai negara ini, tak lepas dari keberhasilan pabrik Mondelez International di Cikarang dalam menjaga kualitas hasil produksi dan efektivitas pabrik.

Meningkatnya permintaan ekspor dari berbagai negara ini sejalan dengan peningkatan permintaan konsumen terhadap makanan ringan. Menurut hasil survei State of Snacking terbaru, 85 persen konsumen secara global dan 94 persen di Indonesia mencari kesenangan dengan mengonsumsi setidaknya satu camilan sebagai kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, permintaan konsumen Indonesia akan biskuit Oreo pun terus meningkat setiap tahunnya. Indonesia adalah pasar Oreo terbesar di Asia Tenggara, dan top 5 secara global. “Sejalan dengan meningkatnya permintaan konsumen tersebut, Mondelez International menambah lini produksi biskuit, dengan nilai investasi sebesar US$ 23 juta, setara dengan Rp 320 miliar,” jelas Zaenal.

Investasi terbaru ini akan meningkatkan kapasitas produksi Oreo sebesar 70% dan akan menjadikan pabrik di Cikarang masuk dalam jajaran pabrik biskuit Mondelēz International berkapasitas besar. Hingga saat ini, pabrik itu salah satu pusat produksi biskuit kelas dunia, yang memproduksi berbagai produk biskuit seperti Oreo, Mini Oreo dan Ritz. Pabri ini merupakan pusat ekspor untuk lebih dari 35 negara, mencakup pasar di Asia Pasifik dan Timur Tengah, termasuk Jepang, Australia, dan Selandia Baru.

Pembangunan lini produksi Oreo terbaru ini merupakan projek investasi tercepat dari Mondelēz International. Dimulai pada awal 2020 selama pandemi COVID-19, dan selesai pada akhir 2021 tanpa insiden baik dari segi keselamatan maupun kesehatan, berkat standar keselamatan dan kesehatan yang tinggi.

“Lini produksi terbaru ini menggunakan teknologi canggih dalam produksi biskuit, termasuk mesin yang menghemat energi, air, dan karbon untuk mendukung proses produksi yang lebih berkelanjutan, sejalan dengan misi Mondelēz International untuk menciptakan makanan ringan dengan cara yang berkelanjutan, baik untuk manusia maupun planet bumi,” tambah Zaenal.

Terealisasinya projek investasi ini tak lepas dari dukungan Pemerintah Indonesia, utamanya oleh Kementerian Koordinator Maritim & Investasi, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Investasi (BKPM), yang telah berupaya menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif. Putu Juli Ardika selaku Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian yang hadir secara virtual pada peresmian perluasan pabrik Mondelez International di Cikarang berujar bahwa industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor manufaktur andalan Indonesia yang berpotensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal senada diungkapkan oleh Ikmal Lukman, Sekretaris Utama dan Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi (BKPM).“Investasi merupakan salah satu faktor penggerak pertumbuhan sektor industri, khususnya dalam mendukung upaya pemerintah mendorong pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19. Pemerintah bertekad terus mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui kebijakan strategis dan diambilnya langkah-langkah di luar kebiasaan untuk meningkatkan daya saing Indonesia, sehingga dapat menjadi daya tarik bagi investor asing maupun dalam negeri,” kata Ikmal.

Investasi terbaru dari Mondelez International ini merupakan bentuk komitmen #MondelezUntukIndonesia untuk terus menghadirkan produk berkualitas, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. “Mondelēz International berharap investasi ini akan memberikan kontribusi positif bagi ekspor dan devisa negara, penciptaan lapangan kerja, pengembangan industri makanan dan minuman di Indonesia, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tegas Zaenal.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved