Management Trends

Panen Raya Perdana Padi Gogo 84 Hektare

Panen Raya Perdana Padi Gogo 84 Hektare
Adhika Andrayudha Bakrie, Direktur PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (kiri)

Sebagai salah satu bakti karya di usia yang ke 80 tahun, Grup Bakrie melakukan panen raya perdana 84 hektare (ha) Padi Gogo yang dikelola dengan manajemen modern oleh PT Huma Indah Mekar di bawah naungan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk pada 12 Februari 2022 di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung.

Inisiatif ini merupakan gagasan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk dalam menghadirkan inovasi perkebunan Padi Gogo pertama di Indonesia dengan cara mengkonversikan lahan kering seluas 84 hektare yang dikelola dengan menggunakan manajemen modern.

Panen perdana ini diresmikan oleh Adhika Andrayudha Bakrie selaku Direktur PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk dalam acara ‘Inovasi untuk Negeri’ dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti Menteri Koordinator Perekonomian RI Airlangga Hartarto, Gubernur Provinsi Lampung Arinal Djunaidi, Bupati Tulang Bawang Barat Umar Ahmad , serta Aburizal Bakrie.

“Di usianya yang menginjak 80 tahun, Kelompok Usaha Bakrie berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik bagi negeri. Inovasi demi inovasi terus kami lakukan, salah satunya dalam sektor ketahanan pangan dan gizi. Bakrie Group ingin berkontribusi secara langsung dengan menyediakan lahan pertanian yang bisa dibilang berbeda dengan lahan pertanian atau sawah pada umumnya untuk ditanami varietas Padi Gogo,” jelas Andhika dalam siaran pers (12/2/2022).

Padi Gogo dipilih sebagai salah satu tanaman untuk mewujudkan program konsumsi pangan karena merupakan jenis padi yang dapat ditanam pada areal lahan kering atau biasa disebut dengan padi tegalan. Budidaya padi ini juga menjadi solusi dalam pemanfaatan eks lahan perkebunan dan dapat diaplikasikan di daerah bercurah hujan rendah.

Panen perdana yang merupakan proyek penelitian padi gogo milik PT Huma Indah Mekar (HIM) ini mampu menghasilkan sebanyak 5,3 ton hektare dengan lahan seluas 84 hektare.

Grup Bakrie berinovasi untuk memanfaatkan potensi lahan kering yang bisa dikonversi untuk digunakan menanam Padi Gogo. Padi Gogo sendiri umumnya dibudidayakan dalam skala kecil oleh petani di tegalan/ladang dan umumnya varietas lokal dengan produktivitas terbatas dan kerentanan yang tinggi.

Namun saat ini, dengan dukungan adanya varietas unggul baru (VUB) Padi Gogo yang memiliki umur genjah (110 – 120 HST), tekstur nasi pulen, karakteristik tahan cekaman lingkungan, tahan serangan hama penyakit dan memiliki produktivitas yang relatif tinggi dan adaptif di berbagai kondisi lahan sudah dihasilkan Balitbangtan, LIPI dan Perguruan Tinggi (IPB, Bogor dan Unsoed).

Hasil penelitian, rata-rata produktivitas Padi Gogo varietas unggul baru hasil pemuliaan tanaman adalah 5,28 ton/ha (GKP), atau setara dengan 4,40 ton/ha (GKG), atau setara dengan 2,82 ton/ha (Beras). Produktivitas Padi Gogo tersebut hampir mengimbangi rata-rata produktivitas padi sawah secara nasional (BPS 2020) adalah 6,15 ton/ha (GKP), atau setara dengan 5,13 ton/ha (GKG), atau setara dengan 3,28 ton/ha (beras).

“Kami (Bakrie Group) berharap dapat terus berinovasi dalam mengembangkan Padi Gogo untuk terus mendukung ketahanan pangan nasional lewat penanaman Padi Gogo di lahan 84 hektar yang tentunya akan terus bertambah hingga 184 hektar di tahun ini (2022). Kami juga akan terus melakukan inovasi dengan membangun pabrik dari hulu ke hilir sebagai bentuk karya dari Bakrie Group untuk generasi mendatang serta sebagai komitmen kami dalam menghadirkan inovasi bagi negeri,” jelas Adhika Andrayudha Bakrie, Direktur PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk.

“Kami mengapresiasi panen perdana padi gogo ini yang tentunya menggunakan sentuhan teknologi dan uji coba. Padi gogo ini diharapkan dapat terus memberikan hasil yang positif dan dapat terus didorong, terutama di lumbung pangan yang airnya terbatas,” ucap Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto.

Dalam panen perdana ini Grup Bakrie dan Bakrie Sumatera Plantation juga mengadakan CSR (Corporate Social Responsibility) dengan mendistribusikan 2.022 karung beras premium seberat 5 kg yang setengah dari kuota akan diberikan ke kepala desa di wilayah sekitar lahan pertanian untuk didistribusikan kepada masyarakat dan 500 kantong beras akan didistribusikan ke komunitas sosial di daerah Lampung untuk diteruskan kepada warga kota Bandar Lampung yang membutuhkan.

“Budidaya Padi Gogo ini memiliki pengaruh besar untuk masyarakat khususnya provinsi Bandar Lampung dan masyarakat seluruh Indonesia, mengingat Lampung sudah menjadi salah satu pemasok beras di DKI Jakarta. Harapan kami kedepannya Lampung dapat memasok beras ke seluruh penjuru Indonesia berkat tersedianya budidaya Padi Gogo di wilayah kami,” ucap Ir. H. Arinal Djunaidi, Gubernur Lampung.

Adhika Bakrie juga mengatakan semangat berinovasi yang membuat Grup Bakrie terus berinovasi untuk Indonesia, salah satunya dengan menjadi penggagas pertama yang menginisiasi penanaman Padi Gogo dengan manajemen modern untuk mendukung ketahanan pangan nasional. “Harapan Grup Bakrie dapat terus berkomitmen dalam mendukung ketahanan pangan nasional, sehingga kami tidak pernah berhenti berinovasi untuk ikut serta mencapai swasembada pangan,” ungkapnya.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved