Financial Report Capital Market & Investment

Ini Penyebab Bank Danamon Bukukan Laba Bersih Rp1,6 Triliun

Ini Penyebab Bank Danamon Bukukan Laba Bersih Rp1,6 Triliun
Yasushi Itagaki, Presiden Direktur Danamon

Menutup tahun buku 2021, Bank Danamon berhasil membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) konsolidasi sebesar Rp 1,6 triliun. Kredit di segmen Enterprise Banking, yang terdiri dari Perbankan Korporasi dan Komersial serta Lembaga Keuangan naik 6% mencapai Rp 58 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.

Dibandingkan dengan tahun 2020, Danamon juga membukukan pertumbuhan pada giro dan tabungan (CASA) sebesar 11% yang kini tercatat sebesar Rp 73 triliun, sehingga rasio CASA meningkat hingga 59,1%.

Bank Danamon berhasil membukukan pertumbuhan laba sebesar 56%, dan mampu mempertahankan fundamental yang kuat di tengah pandemi dan tantangan ekonomi. Ketahanan operasional serta kekuatan bank terus menunjukkan kemajuan yang baik, dengan memberikan layanan dan dukungan yang stabil kepada para nasabah. Berbagai investasi di Saluran Digital, IT, Branding, dan Sumber Daya Manusia juga terus ditingkatkan oleh Danamon.

Lembaga pemeringkat global, Moody’s Investor Service, menaikkan peringkat simpanan jangka panjang dan Adjusted Baseline Credit Assessment (BCA) Danamon menjadi Baa1. Peringkat ini mencerminkan fundamental Danamon yang solid serta dukungan yang kuat dari MUFG sebagai perusahaan Induk Danamon.

Bank swasta ini juga menerima berbagai penghargaan bergengsi pada tahun 2021 seperti Asian Banker Transaction Award 2021 untuk perannya dalam menyediakan layanan sistem manajemen kas melalui fasilitas pembayaran dan posting otomatis secara real-time dan lainnya.

“Sebagai bagian dari MUFG, bank terbesar di Jepang dan salah satu lembaga keuangan terkemuka di dunia, kami dapat memanfaatkan kekuatan, keahlian dan jaringan MUFG dalam melayani para nasabah kami. Melalui hubungan kami dengan MUFG, kami dapat mencapai pertumbuhan kredit yang substansial di segmen Enterprise Banking. Selain itu, NPL kami turun menjadi 2,7 persen, sekaligus mencapai rekor rasio NPL coverage yang tinggi karena manajemen risiko kami yang konservatif, penagihan yang disiplin, dan pemulihan utang,” jelas Yasushi Itagaki, Presiden Direktur Danamon.

“Kolaborasi yang dilakukan oleh Bank Danamon, Adira Finance, dan MUFG juga menjadi kunci yang memanfaatkan kekuatan dari masing-masing entitas. Sebagai sebuah grup, kami memiliki aspirasi yang sama untuk memberikan solusi keuangan yang komprehensif di seluruh segmen dan rantai bisnis, termasuk ekosistem industri otomotif dan pengembang properti asal Jepang. Kami berkomitmen untuk mengembangkan organisasi yang berpusat pada nasabah untuk memprioritaskan kepentingan para nasabah serta seluruh pemangku kepentingan. Hal ini selaras dengan brand promise kami untuk memberikan solusi keuangan agar nasabah dapat memegang kendali atas kebutuhan dan tujuan keuangan mereka,” tambah Yasushi.

Terlepas dari berbagai tantangan yang ada selama pandemi, Danamon membukukan pertumbuhan kredit sebesar 6% di segmen Enterprise Banking, berkat kerja sama dan dukungan dari jaringan global MUFG sebagai salah satu bank terbesar di dunia. Danamon dan MUFG akan kembali menggelar Business Matching Fair untuk menyediakan wadah bagi nasabah korporasi dan perbankan komersial agar dapat bertemu dengan mitra bisnis internasional yang potensial, seiring Danamon memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi. Selain menyediakan kesempatan bagi para klien lokal agar dapat melakukan kegiatan usaha di luar negeri, ajang tersebut juga diharapkan dapat berkontribusi dalam menjaga roda pemulihan ekonomi yang tengah berjalan.

Dalam bidang pembiayaan otomotif, anak perusahaan Danamon, Adira Finance, mencatatkan pembiayaan sebesar Rp 40 triliun sepanjang tahun 2021. Pembiayaan baru pada kuartal terakhir tahun 2021 meningkat sebesar 47% bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, dan 26% lebih tinggi dibandingkan pembiayaan baru pada Kuartal III/2021.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved