Leaders Best CEO Trends zkumparan

MRT Jakarta Terapkan Transformation Beyond Normal

MRT Jakarta Terapkan Transformation Beyond Normal

Pandemi Covid-19 yang dirasakan sejak 2020, memaksa MRT Jakarta bertransformasi bukan sekadar memberikan layanan transportasi. Ini disebut William P. Sabandar CEO PT MRT Jakarta dengan Transformation Beyond Normal.

“Pandemi memaksa MRT untuk survive dan bertahan, kita tidak bisa bertahan dengan pendekatan-pendekatan normal, karena pandemi belum tahu kapan akan berakhir,” ujar William, saat menjadi pembicara pqda sesi kedua webinar The Best CEO 2021 yang diselenggarakan Majalah SWA dan Dunamis Indonesia (16/02/2022).

Untuk diketahui, ketika pandemi, euforia penumpang terhadap transportasi modern ini sedang tinggi sekali. Setidaknya penunpang mencapai 100 ribu per hari, anjlok jumlahnya per Maret 2020, karena larangan mobilitas masyarakat sehingga penumpang hanya 2.000 orang per hari.

“Pandemi ini bisa merontokkan bisnis jika kami tetap bersandar dengan existing bisnis MRT yaitu operasi, kami harus membangun bisnis lain,” jelasnya.

Transformation beyond normal pun mulai dijalankan 3 bulan setelah diumumkannya pandemi. Normalnya, MRT adalah operator transportasi. Sedangkan beyond normal, maksudnya, operator transportasi yang juga masuk ke bisnis-bisnis lain. “Kami masuk ke business lifestyle,” imbuhnya.

William memperkenalkan tiga beyond sejak pertengahan 2020. Pertama, beyond ridership. Menurutnya, bisnis transportasi bukan sekadar menghitung jumlah penumpang, penting mengembangkan sayap ke bisnis lain (non-ridership).

“Kami memperhatikan perilaku penumpang, bagaimana gaya hidup mereka, jqdi MRT sebagai privider gaya hidup baru. Kami pun bisa meraih pendapatan di luar tiket penumpang, seperti iklan, penamaan stasiun, dan digitalisasi,” terangnya.

Kedua, beyond physical mobility. Pandemi mengubah perilaku masyarakat lebih banyak di rumah saja. Perusahaan lalu mengembangan bisnis digital, dengan memperkuat aplikasi mobile MRT, bekerja sama dengan mitra-mitra lain kemudian untuk menjangkau penumpang yang ada di rumah. Dengan begitu, lahirlah industri atau bisnis-bisnis digital yang baru.

Ketiga, beyond transport network. William mengatakan bahwa kita tidak bisa bicara tentang MRT hanya sebagai layanan transportasi umum, harus masuk ke lifestyle business, jadi bisnis kota. Sekarang itu MRT membantu pengembangan beberapa konsep kota yang orientasinya sehat, bersih, smart city. Pasalnya, adanya perubahan gaya hidup yang lebih sehat, kita sangat sensitif terhadap kesehatan, hygiene, tata kehidupan masyarakat seperti sistem di perumahan.

“MRT sebagai network provider, MRT juga sebagai perpanjangan network dan layanan serta menjadi urban platformer, beranda digital perkotaan. Maka itu maki harus masuk ke industri digital. MRT juga harus menjadi city regenerator, karena pandemi kota pun berubah,” terangnya.

Tahun 2022 merupakan tahun akselerasi proses transformasinya. “Kami bisa jalankan transformasi ini berkat dukungan stakeholder,”ujarnya. Target di 2030, MRT menjadi pusat perubahan kota di Jakarta. “Ke depan MRT Becoming Game Changer. Kami juga berharap kota-kota lain bisa meniru bagaimana lewat sebuah intervensi transportasi publik modern, wajah kota itu bisa berubah,” tandasnya.

Untuk itu membangun SDM dan strategi finansial yang kuat harus diperhatikan. Menurut William, tentu dengan berpedoman pada pembangunan yang berkelanjutan.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved