Leaders Best CEO zkumparan

Mart Polman: Digitalisasi Buat Lamudi Jadi Platform End-to-end Industri Properti

Mart Polman: Digitalisasi Buat Lamudi Jadi Platform End-to-end Industri Properti

Kematangan dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan serta meramu strategi terobosan bagi pertumbuhan bisnis adalah bagian penting dari karakter pemimpin bisnis. Hal tersebut ditemukan dalam sosok Mart Polman, CEO Lamudi yang membuat dirinya masuk dalam daftar CEO Terbaik Indonesia 2021 versi Majalah SWA. Era VUCA ditambah lagi dengan gelombang pandemi membuat bisnis di bidang apapun dipastikan mengalami guncangan. Tetapi Mart dan timnya dengan cepat membuat strategi yang do-able dan membuat bisnisnya berkembang.

Dalam presentasinya sebagai pembicara dalam Conference & Awarding Indonesia Best CEO 2021 yang diselenggarakan SWA dan Dunamis Organization Service, Mart mengatakan kini Lamudi telah mengembangkan sayap bisnisnya dan menempatkan platform ini sebagai penyedia solusi end-to-end bagi semua stakeholder dalam industri properti. Lamudi tak lagi hanya sebagai platform jual-beli rumah melainkan menjadi wadah solusi lengkap bagi pembeli, penjual, perbankan hingga konsultan properti.

“Lamudi mulai beroperasi di indonesia tahun 2014, dan saya sendiri bergabung di tahun 2015 ketika Lamudi baru memiliki 25 orang tim dan saat ini sudah ada 700 orang dalam tim lamudi, dan saya kira kami memang sejak awal sudah mencari tahu bagaimana agar teknologi membuat perubahan pada industri properti di Indoensia.” jelasnya.

Menurutnya sejak awal didirikan di Berlin, Jerman banyak perusahaan properti sudah melihat kehadiran Lamudi akan membuka banyak peluang baru dalam industri. Lamudi group merupakan bagian dari perusahaan induk Emerging Markets Property Group (EMPG) yang berbasis di Uni Emirat Arab. EMPG mencapai status unicorn di tahun 2020 dengan diakuisisinya aset dari OLX Group di Timur Tengah dan Pakistan dan termasuk suntikan dana dari OLX Group dan pemangku kepentingan lainnya. Di Indonesia Lamudi juga mengakuisisi bisnis properti OLX Indonesia.

“Dengan akuisisi ini cita-cita kami adalah bagaimana agar teknologi bisa membawa perubahan bagi pasar properti Indoensia ke next-level.” ungkap Mart.

Dalam presentasinya tersebut Mart membagikan bagaimana Lamudi Indonesia melewati dua tahun terakhir yang mana kondisinya cukup menantan. Di tahun 2020 ketika pandemi baru dimulai, menurutnya Lamudi sudah cukup siap secara teknologi, tetapi kondisi pandemi itu juga membuat pihaknya melihat ada peluang kolaborasi lain yang harus ditangani. Lamudi kemudian membuka komunikasi dengan para developer, agen properti dan perbankan mengenai transformasi digital untuk calon pembeli rumah atau properti lainnya.

Ada tiga bagian besar dari property ownership journey yang coba diakomodir Lamudi untuk dilayani end-to-end secara digital. Pertama adalah pencarian (search), dengan Lamudi Olx sebagai mitra untuk pencarian terpercaya. Olx tidak hanya membantu untuk pencarian tetapi juga memastikan calon pembeli bisa menemukan properti first-hand. Pada saat yang sama Lamudi olx juga menyediakan insights properti first-hand bagi para developer dan agen penjualan properti.

“Jadi intinya Lamudi mengakomodir perjalanan pencarian properti dari awal hingga akhir. Kami selalu beripikir bagaimana agar kami bisa menjadi game changer dalam pasar tradisional properti, oleh karena itu kami pastikan siapapun dengan kebutuhan apapun bisa menemukan properti yang sesuai mereka di Lamudi.co.id,” tutur Mart.

Saat ini ada sekitar 3 juta properti yang tersedia di Lamudi. Dan di sana juga dilengkapi dengan berbagai tools yang memudahkan calon pembeli menyelesaikan pembeliannya termasuk dengan perbankan dalam hal menyediakan KPR, semua bisa dilakukan di platform Lamudi. Saat ini ada 10 bank penyedia KPR yang menjadi mitra Lamudi.

“Kami juga melihat bahwa calon pembeli mayoritas adalah milenial usia 25-40 tahun. Rata-rata mereka baru pertama kali membeli rumah tinggal. Oleh karena itu kami sediakan semua layanan yang membantu mereka mudah mengakses semua infromasi dan proses pembelian rumah. Karena tipikal milenial dan gen Z ini adalah menginginkan pengalaman digital yang seamless,” jelasnya. Bahkan Lamudi juga menyediakan konsultan properti yang siap membantu calon pembeli untuk konsultasi secara online, para konsultan ini siap menajwab semua pertanyaan baik itu mengenai propertinya, pembiayaan, legal, dan lainnya.

Lamudi juga memiliki tenaga sales yang siap membantu calon pembeli end-to-end. “Karena kami pecaya properti tidak bisa dijalankan hanya dengan online saja tetapi juga harus ada bagian offlinennya yang diperhatikan karena pada akhirnya pembeli harus melihat dan mendapatkan rumah yang diinginkannya.” lanjut Mart.

Sebelum pandemi, unique visitors di Lamudi mencapai 1,5 juta per bulan, saat pandemi naik menjadi 3 juta trafic per bulan. Dan meski pandemi mulai menurun dan aktivitas perlahan normal, tetapi jumlah visitors yang melakukan pencarian properti lewat Lamudi.co.id tidak menurun. “Hal ini menunjukkan bahwa sekalinya orang mendapatkan pengalaman yang memuaskan secara online maka dia akan terus menggunakan layanan online dan memadukan dengan offline ketika dibutuhkan.” tutur Mart yakin.

Bagian kedua adalah penjualan (sell). Untuk penjualan Lamudi digital memegang peran penting, saat ini sudah ada 400 developer properti yang bergabung dan menjual properti mereka lewat platform ini. Lamudi juga memiliki basis big data yang bisa menjadi enabler bagi para developer untuk membuat strategi penjualan yang customized sesuai denga target pasarnya karena di dalamnya didukung riset dan studi visibiltas pasar yang membantu para developer memahami kebutuhan pasar mereka.

Tak hanya itu, Lamudi juga memiliki 15 ribu jaringan sales yang sudah dilatih secara khusus dan rutin (setiap bulan) untuk memanfaatkan big data dalam mencapai target pasar. Lewat Lamudi digital ini , kini para developer juga lengkapi dengan informasi-informasi terkini dunia properti dan akses ke pasar yang lebih luas dengan kombinasi penjualan online dan penjualan langsung (direct selling). Saat ini rata-rata ada 1,35 juta properti yang mendaftar di Lamudi untuk dijual setiap bulannya. Dan ada rata-rata 4,5 juta orang yang mencari properti per bulan lewat Lamudi dan Olx.

“Kini Lamudi siap menjadi enabler sekaligus fasilator dan kami sangat ini bermitra dengan semua stakeholder di industri properti karenakami sudah siapkan semua solusi yang bisa membantu semua pihak meningkatkan layanannya (next level services) dalam industri properti,” tutur Mart.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved