Business Update

Potensi Bisnis MRT Jakarta Terus Berkembang dan Mengedepankan Inovasi

Potensi Bisnis MRT Jakarta Terus Berkembang dan Mengedepankan Inovasi

MRT Jakarta merupakan satu-satunya sistem transportasi publik perkeretaapian perkotaan (metro railways) bawah tanah di Indonesia saat ini. PT MRT Jakarta (Perseroda) yang mendapatkan mandat untuk membangun dan mengoperasikan layanan tersebut, juga mengemban tugas untuk mengembangkan dan mengelola properti/bisnis di stasiun dan sekitarnya, serta depo dan kawasan sekitarnya. Mengikuti perubahan zaman, potensi pengembangan bisnis di MRT Jakarta makin meluas hingga hampir tanpa batas.

Ada tiga cakupan utama bisnis MRT Jakarta, yaitu:

– Commercial and retail. Ini meliputi pengelolaan usaha di dalam dan sekitar stasiun seperti layanan infrastruktur telekomunikasi, periklanan, pemanfaatan ruang usaha untuk gerai retail, UMKM, perbankan, vending machine dan lain-lain yang membutuhkan ruang. Sedangkan untuk di sekitar stasiun seperti area transit dengan transportasi publik lain atau pelaksanaan kegiatan (event) di sekitar stasiun serta memaksimalkan pemanfaatan aset sarana, prasarana, dan kewenangan yang dimiliki oleh PT MRT Jakarta (Perseroda).

Transit Oriented Development yang dapat dikelola sebagai bisnis jangka pendek, menengah dan panjang seperti infrastruktur kawasan, estate management, akses interkoneksi antara stasiun MRT Jakarta dan gedung-gedung di sekitarnya, kegiatan komersial di ruang publik radius hingga 700 meter dari stasiun MRT Jakarta, hingga pembangunan ruang usaha dan hunian terjangkau guna mendekatkan warga yang belum memiliki hunian mendekat ke jalur transport MRT.

New Business expansion yang meng-inkubasi inovasi bisnis masa depan denga bisnis dan pelayanan trasnportasi publik yaitu melalui bisnis digital a.l. berupa aplikasi ponsel MRT Jakarta dan program MRTJ ACCEL dan Incubator sebagai langkah inovatif kolaborasi antara badan usaha milik pemerintah dan perusahaan rintisan (startups), pemanfaatan renewables electricity, transportasi-layanan kesehatan, transportasi-logistik, dan layanan first and last mile bersama operator transportasi publik lainnya. Di sini MRT mengedepankan kolaborasi dalam membangun bisnis baru, sesuai dengan tema kota Jakarta sebagai Kota Kolaborasi

Pandemi membuat sektor transportasi berada di titik nadirnya. Meski demikian, tren bisnis nontiket di MRT Jakarta terus meningkat. Pendapatan nontiket pada 2020 lalu mencapai Rp370 miliar yang berasal dari iklan, telekomunikasi, penamaan stasiun, payment gateway, dan retail. Begitu pula pada 2021 yang mencapai Rp ~454 miliar. Meski mulai menunjukkan geliat pascabadai dua tahun terakhir, saat ini masih banyak pihak yang berminat untuk dapat bekerja sama dengan PT MRT Jakarta (Perseroda), contohnya untuk sektor bisnis retail, TOD dan digital.

PT MRT Jakarta (Perseroda) terus melakukan kajian mendalam terhadap ruang-ruang di stasiun dan sekitarnya untuk meningkatkan utilisasi aset untuk terus meningkatkan pendapatan nontiket di masa mendatang yang jumlahnya masih sangat banyak. Hal ini dilakukan oleh MRT Jakarta tidak semata demi mengejar profit sebagaimana umumnya misa sebuah badan usaha, namun juga karena kesadaran MRT Jakarta dan seluruh jajaranya untuk memaksimalkan nilai manfaat asset yang sudah dibangun dengan susah payah oleh Pemerintah baik DKI Jakarta maupun Pemerintah Pusat. MRT Jakarta sadar bahwa hanya dengan inovasi dan keulatan tanpa henti, potensi model bisnis baru bisa tidak terbatas.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved