Trends zkumparan

Upaya Tokopedia Dukung Pegiat Usaha Lokal Perempuan

Upaya Tokopedia Dukung Pegiat Usaha Lokal Perempuan

Kiprah perempuan dalam menjaga stabilitas ekonomi bangsa ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) menunjukkan bahwa mayoritas pelaku UMKM adalah perempuan.

Di tingkat usaha mikro, 52% dari 63,9 juta pelaku usaha mikro di Indonesia adalah perempuan. Untuk tingkat usaha kecil, terdapat 56% dari 193 ribu usaha kecil pemiliknya perempuan. Sementara, untuk usaha menengah, 34% dari 44,7 ribu pelaku usahanya adalah perempuan.

Seperti diketahui, UMKM menyumbang 60% dari total ekonomi nasional dan 97% dari sisi penciptaan dan penyerapan kesempatan kerja. Oleh karena itu, sebagai perusahaan teknologi, Tokopedia terus berusaha membangun sinergi untuk terus meningkatkan kapasitas perempuan-perempuan Indonesia dalam berwirausaha, terutama dalam mengasah keterampilan digital.

Salah satunya lewat Tokopedia Bersama (Beraksi untuk Sesama) – yang mengusung pemberdayaan perempuan sebagai salah satu pilarnya – Tokopedia menghadirkan program Migrant-CARE yang membantu perempuan purna migran menciptakan peluang bisnis online. Ada juga program Edukasi dan Mentoring E-commerce bersama Asosiasi Perempuan Pengusaha Usaha Kecil (ASPPUK) untuk menyediakan pelatihan bagi perempuan pegiat UMKM.

“Selain itu, kami Tokopedia Academy yang konsisten mendorong kemajuan talenta digital perempuan, salah satunya melalui konferensi teknologi tahunan START Women in Tech. Konferensi ini melibatkan banyak perempuan ahli teknologi sebagai pembicara,” ujar Head of Product (Campaign) Tokopedia, Helena, dalam virtual media briefing menyambut Hari Perempuan Sedunia 8 Maret.

Tokopedia mencatat jumlah perempuan pelaku UMKM di Tokopedia meningkat 2,5 kali lipat di 2021 dibandingkan 2020. Tokopedia juga melihat beberapa kota di Indonesia mengalami peningkatan paling tinggi dalam hal jumlah perempuan pegiat usaha lokal selama 2021. “Ada Pekanbaru, Palembang, Pekalongan, Denpasar dan Balikpapan,” lanjut Helena.

Hal ini didorong oleh banyak inisiatif Tokopedia bersama pegiat usaha lokal, termasuk perempuan pegiat UMKM. Mulai dari Tokopedia Beauty Awards 2021, Women in Style serta inisiatif Hyperlocal dan turunannya seperti Tokopedia Nyam!, Festival Fashion Lokal Jawa Barat dan masih banyak lagi.

Studio Dapur adalah contoh UMKM Bandung dengan omzet puluhan juta. Usaha besutan Mega Puspita dan beberapa rekannya ini memberdayakan pengrajin anyaman bambu dengan berbagai latar belakang di desa Padakembang, Singaparna, Jawa Barat.

“Para pengrajin ini memproduksi produk anyaman bambu ramah lingkungan, seperti tudung saji, baki, alas gelas dan piring, keranjang dan lain-lain. Kami juga rutin mengedukasi para pengrajin bambu dan warga setempat terkait pembuatan kerajinan bambu berkualitas agar bisa dijadikan mata pencarian warga sekaligus menjaga kelestarian desa,” jelas Mega.

Noesa merupakan contoh UMKM lainnya yang juga digawangi oleh perempuan dan memberdayakan pengrajin lokal. Annisa Hendrato dan Cendy Mirnaz menggandeng komunitas perempuan penenun dan penjahit di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menghasilkan produk tenun ikat Flores dalam bentuk dompet, gelang, tali kamera dan masih banyak lagi.

“Selama pandemi, Tokopedia menyumbang lebih dari 60% terhadap penjualan keseluruhan Noesa. Ini turut menjaga produktivitas perempuan pengrajin di NTT. Produk kami pun jadi bisa diakses oleh masyarakat dari Sabang hingga Merauke,” kata Annisa.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved