Pemprov Bali mengintegrasikan Sistem Informasi Kesehatan Krama Bali Sejahtera (SIK-KBS) dengan sistem informasi BPJS Kesehatan untuk meningkatkan mutu layanan dan efektivitas Program JKN-KIS melalui pengembangan kanal digital.

Program integrasi ini akan memudahkan masyarakat Bali mengakses kesehatan yang berkualitas. Informasi yang bisa diakses melalui SIK-KBS yakni lokasi, fasilitas, dan pelayanan yang tersedia di fasilitas kesehatan, pendaftaran pasien, ketersediaan tempat tidur di ruang rawat inap, serta riwayat kesehatan Krama Bali Sejahtera. Aplikasi SIK-KBS juga telah terhubung dengan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA), Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS-PK), dan aplikasi Sistem Informasi Rawat Inap Rumah Sakit (SIRANAP) Kementerian Kesehatan, E-Puskemas Telkom, SIM RS, dan SIM Klinik.

Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan menyatakan integrasi data ini merupakan kolaborasi positif untuk penguatan engagement BPJS Kesehatan dengan Pemprov Bali dalam meningkatkan mutu layanan dan efektivitas Program JKN-KIS melalui pengembangan kanal digital.

“Kolaborasi ini menjadi penguatan akses kesehatan bagi masyarakat Bali karena saat ini teknologi informasi menjalankan peran dan fungsi sebagai enabler, driver dan accelerator dalam mewujudkan engagement dengan pemangku kepentingan untuk peningkatan kualitas layanan dan peningkatan Program JKN-KIS,” ujar Edwin lewat keterangan tertulis.

Gubernur Bali Wayan Koster berharap integrasi aplikasi SIK-KBS yang telah dibangun di seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Bali dengan mobile JKN dapat bermanfaat bagi warga Bali yang membutuhkan akses kesehatan.

“Dengan integrasi bersama BPJS kami berharap akses masyarakat terhadap Faskes semakin luas dan berkualitas. Kami juga berharap pengembangan teknologi terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” kata Koster.