Trends

Inilah Rencana Besar NANO, Setelah Resmi Melantai di Bursa

Inilah Rencana Besar NANO, Setelah Resmi Melantai di Bursa
Direktur Utama PT Nanotech Indonesia Global Tbk, Suryandaru (dua dari kiri) dan Komisaris Utama PT Nanotech Indonesia Global Tbk, Nurul Taufiqu Rochman (empat dari kanan). (Foto: dok. NIG).

Meskipun kondisi perekonomian nasional belum pulih total sebagai akibat pandemi Covid-19, hari ini (Kamis, 10/3) PT Nanotech Indonesia Global (NIG)Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Perseroan resmi menjadi perusahaan tercatat ke-10 di BEI untuk 2022. Emiten dengan kode saham NANO ini bergerak dalam bidang penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan alam, teknologi rekayasa lainnya, serta aktivitas konsultasi manajemen. “Lewat IPO, perseroan akan bisa mempercepat pencapaian target-target yang sudah dicanangkan,” ujar Suryandaru, direktur utama PT NIG.

NANO tercatat di papan akselerasi BEI dalam sektor Industrials dengan subsektor Business Support Services. Perseroan melepas 1.285.000.000 saham atau setara dengan sekitar 29,99%, sedangkan harga penawaran Rp 100 per saham. Perkiraan dana segar yang diraih perseroan sekitar Rp 128,5 miliar.“Dana yang kami peroleh dari pasar modal seluruhnya untuk ekspansi,” kata Suryandaru.

Ia menambahkan, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan oleh perseroan, sebesar Rp 16,390 miliar akan digunakan untuk belanja modal berupa pembelian mesin dan perlengkapan terkait jasa layanan teknologi berbasis rekayasa material (teknologi rekayasa) Perseroan, dalam rangka menunjang Strategic Business Unit (SBU) Properti dan Konstruksi serta Strategic Business Unit (SBU) Akuakultur dan Agribisnis, dari pihak ketiga yaitu PT Alphasains Dinamika.

Selain itu, sebesar Rp16,701 miliar akan digunakan untuk belanja modal berupa pembelian mesin dan perlengkapan terkait jasa layanan teknologi kesehatan, kosmetik, dan farmasi dalam rangka mendukung pengembangan dan perluasan usaha Strategic Business Unit (SBU) Kesehatan, Kosmetik, dan Farmasi termasuk untuk pengembangan produk dan teknologi, dari pihak ketiga yaitu PT Indotech Scientific.

Perseroan juga menganggarkan sebesar Rp16, 221 miliar sakan digunakan untuk belanja modal berupa pembelian mesin dan perlengkapan terkait layanan utama Perseroan yaitu Layanan Riset dan Pengembangan (R&D Services), dari pihak ketiga yaitu PT Lab Sistematika Indonesia.

Sedangkan Rp17,045 miliar untuk belanja modal berupa pembelian mesin dan perlengkapan untuk implementasi teknologi pemanfaatan limbah, dalam rangka mendukung pengembangan dan perluasan usaha Sub Strategic Business Unit (Sub-SBU) Teknologi Pengolahan Limbah pada Strategic Business Unit (SBU) Industri Umum, dari pihak ketiga yaitu PT Pandu Anugerah Analitika.

Dan, sebesar Rp 3,618 miliar akan digunakan untuk belanja modal berupa pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan sistem penunjangnya, seperti pengembangan aplikasi dan sistem manajemen untuk peningkatan efisiensi dan perluasan jangkauan usaha Perseroan yang akan dilakukan dengan pihak ketiga yaitu PT Mantap Solusi Teknologi. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan dalam rangka mendukung kegiatan usaha Perseroan, namun tidak terbatas pada pembelian bahan baku.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved