Evermos, platform social commerce yang menghubungkan UMKM, brand lokal, dan konsumen melalui konsep reseller, meluncurkan identitas barunya dengan mengusung inklusivitas. Hal tersebut untuk mewujudkan komitmennya dalam melakukan transformasi ekonomi digital, mengentaskan pengangguran, membuka lapangan pekerjaan, serta memberdayakan perempuan di tempat kerja dan komunitas.

“Tiga hal ini diwujudkan dalam produk dan layanan sehari-hari Evermos, melalui satu aplikasi Evermos yang menghubungan antara reseller, UMKM dan brand lokal, dengan konsumen,” kata Ghufron Mustaqim, Co-founder dan CEO Evermos dalam konferensi pers secara virtual yang dilakukan pagi tadi, Selasa (15/04/2022).

Ghufron menyebutkan bahwa pihaknya akan berinovasi guna menggaet lebih banyak konsumen di luar kota tier 1 untuk menjadi reseller. Dalam pelucuran identitas terbarunya itu, evermos memang menyasar semua komunitas grasroot. “Dengan teknologi yang humanis, setiap orang akan punya kesempatan yang sama untuk hidup lebih sejahtera lagi dan mandiri secara finansial. Hal inilah yang menjadi pembeda antara Evermos dengan social commerce lainnya.”

Selain melibatkan reseller, Evermos juga melibatkan UMKM dan brand lokal dalam ekosistem aplikasinya. Saat ini, telah ada 500 ribu reseller yang tergabung di platform Evermos. Kebanyakan dari reseller tersebut adalah perempuan. Menukil data internal perusahaan, ada sekitar 60% hingga 70% reseller perempuan yang telah tergabung. “Pemberdayaan perempuan merupakan salah satu isu yang menjadi fokus Evermos,” kata dia.

Ghufron berharap dengan branding yang lebih inkflusif tersebut, pihaknya bisa membantu pemerintah untuk membuka lapangan kerja yang lebih luas, serta bisa mengurangi angka pengangguran.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id