Brands zkumparan ICX

Sasa Inti, Agresif dan Kreatif Kembangkan Program Engagement Pelanggan

Sasa Inti, Agresif dan Kreatif Kembangkan Program Engagement Pelanggan
Albert Dinata (tengah), Marketing Director, Consumer Acquisition & Retention PT Sasa Inti.
Albert Dinata (tengah), Marketing Director, Consumer Acquisition & Retention PT Sasa Inti.

Pandemi Covid-19 tak menghilangkan akal PT Sasa Inti dalam memperkuat produk-produknya, meningkatkan produktivitas, mempertahankan loyalitas pelanggan, serta menciptakan ide-ide kreatif strategi pemasaran dan penjualan. Justru di masa pandemi ini, manajemen dan seluruh karyawan didorong lebih produktif mengembangkan ide-ide baru dalam rangka menciptakan semangat dan pemikiran positif internal ataupun eksternal.

Albert Dinata, Marketing Director, Consumer Acquisition & Retention PT Sasa Inti, mengakui, pandemi Covid-19 memang berpengaruh terhadap bisnis Sasa, terutama telah mengubah gaya hidup dan gaya konsumsi konsumen Sasa. Namun, hal itu justru membuatnya kreatif dengan mengembangkan kanal lain di luar kanal tradisional yang ada, seperti modern trade, media digital, layanan over-the-top (OTT), dan e-commerce.

“Pokoknya, kami berkomitmen untuk tetap membangun brand agar selalu dekat dengan konsumen setia kami walaupun adanya pandemi,” Albert menegaskan komitmen perusahaannya walaupun banyak limitasi mobilitas yang menghadang.

Beragam kampanye yang berujung pada dorongan agar konsumen beraktivitas telah disiapkan. Mulai dari utilisasi OTT streaming provider P2P serta channel terrestrial, yakni penayangan program TV Masak #diRumahAja untuk encourage konsumen agar tetap di rumah saja selama pandemi; program promo spesial dan booster promo di kanal digital dan e-commerce agar konsumen tetap mendapatkan produk dan harga terbaik dengan belanja dari rumah; hingga program delivery door-to-door untuk memastikan semua konsumen Sasa tetap dapat memperoleh produk Sasa Tepung Bumbu secara langsung di rumah masing-masing.

Intinya, Sasa ingin memberikan manfaat lebih untuk pelanggan, yaitu dengan menerapkan konsep “Sasa a healtier product”, Sasa produk yang lebih sehat. “Jadi, produk Sasa akan dilengkapi dengan fortifikasi ke depannya, dimulai dari tepung bumbu, santan, yang akan diikuti kategori produk lainnya, sehingga hal ini bisa menjadi diferensiasi kami dibandingkan produk sejenis lainnya,” Albert menjelaskan.

Selain itu, Sasa juga mengembangkan kampanye SasaGotYourBack. Untuk itu, Sasa mendistribusikan #SasaGotYourBack Kit. Sasa ingin mengajak masyarakat lebih memperhatikan dan menjaga kesehatan diri sendiri dan orang terdekat. Sasa memberikan 500 boks #SasaGotYourBackKit berisi masker, hand sanitizer, empat produk sasa, serta resep mudah di area Jabodetabek.

Tidak sekadar membagikan hampers, Sasa pun mengajak masyarakat untuk saling menjaga. Penerima hampers memperoleh tiga tambahan #SasaGotYourBack Kit untuk dapat diberikan kepada tiga orang tercinta dan dilengkapi dengan personal card.

Ada lagi kampanye #EatStayLove, bekerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap. Melalui kampanye #EatStayLove ini, Sasa Inti ingin menunjukkan komitmennya kepada masyarakat bahwa Sasa tetap hadir untuk masyarakat Indonesia serta mengajak masyarakat berkontribusi bersama dari rumah saja dengan menjunjung tinggi tiga prinsip.

Ketiga prinsip itu adalah, pertama, Eat, yakni masyarakat dapat tetap menikmati beragam santapan hidangan lezat di rumah dengan beragam produk Sasa. Prinsip kedua, Stay, yaitu masyarakat dapat memberikan kontribusi dari rumah saja. Prinsip ketiga, Love, yaitu masyarakat dapat membantu mereka yang terkena imbas wabah Covid-19.

Tidak kalah menarik, Sasa juga mengembangkan berbagai komunitas. Selain komunitas Duta Sasa dan Lady Sasa, ada juga komunitas UMKM melalui gerakan Empowering UMKM – #Sasa-preneurship.

Sasa Tepung Bumbu punya aspirasi untuk turut menstimuli pertumbuhan ekonomi, dengan memberikan kesempatan kepada 100 konsumen loyal Sasa untuk mengikuti pelatihan wirausaha bersertifikat berupa webinar, e-course, dan bimbingan usaha. Pada akhir program Sasa-preneurship, akan dipilih 10 orang untuk mendapatkan modal usaha berupa waralaba (franchise) Sasa, para franchisee ini akan diberi tutorial untuk membangun bisnisnya dan menjadi entrepreneur.

Dengan beragam aktivitas itu, perusahaan tidak hanya mengukur efektivitas program terhadap engagement dan loyalitas pelanggan. Namun, di saat yang sama juga mencari peluang, yaitu dengan cara mendengarkan konsumen.

“Kami melakukan Brand Health Check dan Consumer Panel secara rutin selama periode tertentu, untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di konsumen kami, juga untuk mengetahui apakah program yang kami lakukan berkontribusi positif terhadap engagement dan loyalitas pelanggan,” ungkap Albert.

Dengan demikian, setiap program pemasaran yang dilakukan oleh Sasa pada dasarnya selalu bertujuan menjadi relevan untuk pelanggan (yang bertujuan akhir akuisisi pelanggan) dan delighting consumers (dengan tujuan akhir retensi pelanggan).

Berkat kesiapan dan kerjasama yang solid itu, Sasa berhasil melewati krisis akibat pandemi dengan baik. Hingga 2021, Sasa masih berhasil tumbuh dua digit. Bahkan, pada beberapa kategori Sasa, seperti MSG (Mono Sodium Glutamat) dan Tepung Bumbu, tetap menjadi strong #1 market leader berdasarkan Nielsen Retail Measurement Service.

Kategori Santan masih menjadi salah satu kategori andalan pendorong pertumbuhan Sasa di luar kategori MSG dan Tepung Bumbu. Sasa Santan tetap mengalami strong growth di tahun 2021 ini, dengan kinerja yang sangat baik, khususnya di kanal modern trade, di mana Sasa sudah menjadi market leader. Ini seiring dengan target perusahaan untuk menjadikan Sasa Santan sebagai pemimpin pasar di kategori santan siap pakai dalam 1-2 tahun ke depan.

Ke depan, dikatakan Albert, sesuai dengan misi perusahaan yang terbaru, pihaknya menambahkan kata “healthier” atau lebih sehat, sehingga menjadi “To Bring Happiness via Simply Prepared Healthier and Delicious Food”. Sasa melihat peluang untuk tumbuh ke depannya sesuai dengan kebutuhan konsumen, yakni untuk menjadi lebih sehat.

“Kami percaya bahwa kami dapat menolong konsumen Indonesia dengan memberikan mereka masakan yang tidak hanya lezat namun juga lebih sehat,” kata Albert tentang komitmen Sasa. Pihaknya bersiap meluncurkan varian produk baru tahun depan, juga membangun kolaborasi dengan banyak pihak, seperti Janji Jiwa, Chatime, Warunk Upnormal, Bakso Budjangan, Good Depts, serta Dear Me Beauty. (*)

Dyah Hasto Palupi/Sri Niken Handayani

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved