CKB Group Sediakan Logistik Terpadu dalam Ekosistem Grup Besar
PT Cipta Krida Bahari (CKB Group) mungkin bukan nama yang populer di kalangan individu pengguna layanan kurir. Namun, di kalangan pengguna layanan logistik untuk bisnis, CKB Group boleh dibilang merupakan salah satu nama yang bisa diandalkan. Maklumlah, layanan logistik yang disediakan CKB Group memang lebih ditujukan untuk kalangan perusahaan, alias bergerak di segmen B2B (business to business).
CKB Group merupakan anak usaha PT ABM Investama Tbk., perusahaan yang membidangi strategic investment, terutama pertambangan terintegrasi. Keistimewaan CKB Group sebagai pemain di bidang logistik terutama karena menyediakan layanan logistik terintegrasi secara end-to-end, mencakup transportasi darat-laut-udara, pergudangan, serta layanan nilai tambah lainnya sesuai dengan kebutuhan bisnis pelanggan. “Ini sesuai dengan tagline korporat kami, yakni ‘Integrated Logistics Services’,” ujar Iman Sjafei, CEO PT Cipta Krida Bahari (CKB Group).
Sebagai salah satu penyedia layanan logistik B2B terkemuka, CKB Group memiliki jangkauan pelayanan yang luas. Jaringan operasionalnya saat ini mencakup 41 lokasi yang tersebar di 34 kota dan 21 provinsi di Indonesia, dari Sumatera hingga Papua.
Sektor industri yang menjadi target pasar utama CKB Group adalah migas, pertambangan, alat berat, manufaktur, dan konstruksi. Memang, sebagai bagian dari ABM Group, CKB Group memiliki diferensiasi kuat berupa keahlian dan pengalaman dalam mengelola logistik dan rantai nilai untuk industri-industri tesebut. “CKB Group memiliki keunggulan tersendiri dengan tergabung dalam ekosistem grup besar dan memiliki reputasi perusahaan yang mengedepankan GCG,” kata Iman.
Ada beragam layanan yang disediakan CKB Group. Mulai dari manajemen transportasi, manajemen pergudangan, layanan kargo, customs brokerage, layanan remote supply, bongkar-muat (stevedoring), layanan logistik proyek, manajemen pelabuhan, transportasi batu bara, hingga Pusat Logistik Berikat. Hal yang menarik, di masa pandemi Covid-19, menurut Iman, ada sejumlah layanan yang cukup booming, yakni freighter (jasa pengiriman kargo via darat dan laut), bongkar-muat, dan logistik proyek.
Untuk menjamin keandalan layanannya, CKB Group yang saat ini diperkuat 1.200 karyawan mengoperasikan 226 unit kendaraan, dengan kapasitas muatan total lebih dari 2.000 ton. CKB Group juga mengoperasikan enam warehouse dengan total luas lebih dari 220.000 m2, yang tersebar di area Cakung dan Marunda (Jakarta), Osowilangon (Surabaya), Somber (Balikpapan), Samarinda, dan Banjarmasin.
Fasilitas warehouse tersebut terkait dengan layanan Pusat Logistik Berikat (PLB) yang dikelola CKB Group. PLB adalah gudang logistik multifungsi yang digunakan oleh importir dan eksportir untuk menyimpan barang yang berasal dari luar wilayah pabean Indonesia ataupun dari tempat lain di wilayah pabean Indonesia.
Seperti sejumlah pemain jasa logistik lainnya, di masa pandemi Covid-19 bisnis CKB Group juga tumbuh. Menurut Iman, bisnis perusahaan yang dipimpinnya pada 2021 tumbuh 12% dibandingkan pada 2020. Jika ditarik dari tahun 2017 hingga 2020, pertumbuhan bisnis rata-ratanya (CAGR) sebesar 10%. Adapun dari segi total angkutan (tonase), pertumbuhannya pada 2021 sebesar 7% dibandingkan pada 2020.
Ada sejumlah langkah terobosan yang dilakukan CKB Group di masa pandemi. Di antaranya, penerapan manajemen operasional dan K3 dalam menghadapi dampak Covid-19 dan manajemen cash flow untuk mendukung kinerja keuangan yang baik. Seiring dengan itu, dilakukan penguatan internal pada kompetensi SDM. Dari segi armada, dilakukan peningkatan utilisasi armada sendiri dengan memaksimalkan muatan balikan. Dilakukan pula digitalisasi dan otomatisasi proses bisnis.
CKB Group juga berinvestasi. Di antaranya, pada 2021 membuka fasilitas perkantoran dan pergudangan baru seluas 14 ribu m2 di Somber, Balikpapan. “Hub logistik baru ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mendorong aktivitas industri di Kalimantan dan kawasan Indonesia Timur,” Iman menjelaskan.
CKB Group pun memperkuat layanan kargo dengan membuka rute dari Jakarta-Surabaya menuju Balikpapan secara langsung. Khusus untuk kargo udara, CKB Group menyiapkan armada pesawat jenis Boeing 737-300 dengan kapasitas kargo hingga 16,3 ton.
Pada 2022, CKB Group menargetkan bisa tumbuh di atas proyeksi pertumbuhan ekonomi sektor logistik dan transportasi perdagangan. Alasan optimisme ini, menurut Iman, ekonomi Indonesia diprediksi bangkit di tahun ini, dilihat dari meningkatnya realisasi investasi pemerintah dan swasta, peningkatan aktivitas ekspor-impor, hingga kegiatan belanja di sektor manufaktur yang semakin membaik.
Ditambah lagi, kinerja sektor pertambangan semakin baik, sebagai dampak kenaikan harga batu bara yang diprediksi akan berlanjut di tahun 2022. “Kami melihat iklim bisnis logistik di tengah pandemi covid-19 di Indonesia akan semakin membaik,” ujarnya.
Di sisi lain, menurutnya, kebijakan, perizinan, dan peraturan pemerintah yang semakin mudah, akomodatif, dan koperatif, juga mendukung pertumbuhan bisnis logistik di Indonesia. Hal ini mendorong pemain-pemain baru memasuki bisnis ini, yang tentunya memperketat tingkat persaingan usaha di sektor ini.
Agar bisnisnya tetap tumbuh, tentu saja setiap pemain bisnis logistik harus mampu merespons dengan baik perkembangan ini. “Pertumbuhan yang signifikan ini dapat terjadi bila para pelaku usaha juga terus berinovasi, serta melakukan penguatan pada segmen pasar yang dituju,” tutup Iman.