Property

Para Pencari Rumah Berlanjut dan Beradaptasi dengan Pandemi

Para Pencari Rumah Berlanjut dan Beradaptasi dengan Pandemi
Adanya kenaikan kepuasan terhadap iklim properti hunian saat ini didorong oleh peningkatan suplai properti yang tersedia di pasar

Sentimen konsumen properti terhadap pasar properti nasional makin positif. Hal ini terlihat pada temuan survei Rumah.com Consumer Sentiment Survey H1 2022, yang menunjukkan indeks sentimen properti naik 3 poin dari periode sebelumnya menjadi 72 poin.

Kenaikan tersebut didorong oleh peringkat keterjangkauan yang lebih tinggi, tingkat kepuasan dan skor iklim properti hunian saat ini, persepsi yang lebih positif terhadap upaya pemerintah melalui berbagai stimulus yang dikeluarkan dan pandangan positif yang lebih tinggi terhadap harga properti

Marine Novita, Country Manager Rumah.com menyatakan bahwa hasil Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2022 menunjukkan adanya kenaikan indeks sentimen dimana secara keseluruhan tingkat kepuasan, peringkat keterjangkauan, dan skor iklim properti hunian saat ini mengalami kenaikan dari periode sebelumnya.

“Adanya kenaikan kepuasan terhadap iklim properti hunian saat ini didorong oleh peningkatan suplai properti yang tersedia di pasar, pengembalian investasi properti yang lebih tinggi serta meningkatnya kemudahan dalam mendapatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR),” jelas Marine dalam webinar untuk mengungkap bagaimana masyarakat beradaptasi dengan pandemi di mana pencarian rumah terus berlanjut. Webinar ini diselenggarakan sebagai rangkaian dari BTN Anniversary Virtual Property Expo byang diselenggarakan oleh Rumah.com bersama Bank BTN.

Rumah.com Consumer Sentiment Study adalah survei berkala dua kali dalam setahun oleh bekerja sama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura untuk mengetahui dinamika pasar properti di Indonesia. Survei kali ini berdasarkan 1031 responden dari seluruh Indonesia yang berlangsung pada bulan Juli hingga Desember 2021.

Pandemi yang telah berlangsung selama 2 tahun membuat masyarakat Indonesia mengubah cara mereka mengkonsumsi dan mencari informasi termasuk di bidang properti. Mereka makin nyaman untuk mencari properti secara online di mana hasil Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2022 menunjukkan 2 dari 3 responden atau 64 persen responden nyaman memilih properti secara online. Sementara sekitar 46 persen responden merasa nyaman dengan melihat properti secara virtual.

Marine mengungkapkan bahwa mereka yang mencari properti secara online secara umum kini makin mengandalkan platform online seperti media sosial, portal properti dan situs perusahaan pengembang. Hasil Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2022 menunjukkan bahwa 73 persen responden menggunakan media sosial dan 59 persen responden lainnya menggunakan portal properti untuk mencari rumah.

“Sementara lebih dari setengah todal responden sudah tidak mengandalkan platform tradisional seperti surat kabar, majalah, dan radio untuk mencari properti idaman. Hal ini seperti dinyatakan oleh 10 persen responden untuk surat kabar, dan masing-masing 6 persen untuk majalah dan radio,” jelas Marine. Rumah.com sendiri selamai pandemi berlangsung (Maret 2020 – Desember 2021) mengalami pertumbuhan pengunjung hingga 135 persen dibandingkan periode yang sama di tahun-tahun sebelumnya.

Pandemi juga telah membuat masyarakat beradaptasi dan melakukan perubahan sikap terkait hunian. Salah satu adaptasi dan perubahan sikap yang ditunjukkan adalah hampir setengah total responden kini mempertimbangkan untuk memiliki rumah di luar pusat kota. Hal ini dinyatakan oleh 47 persen responden yang memiliki preferensi terhadap wilayah yang tidak terlalu ramai maupun pindah ke luar kota.

Kecenderungan untuk bisa tinggal di luar Jabodetabek jika kondisi memungkinkan bekerja dari rumah (WFH) juga makin meningkat. Hal ini seperti dinyatakan oleh 64 persen responden – merupakan kenaikan dari 55 persen responden dari periode sebelumnya.

Jawa Barat tetap menjadi daerah tujuan untuk ditinggali di luar Jabodetabek. Hal ini dinyatakan oleh 43 persen responden, disusul oleh Yogyakarta yang menjadi pilihan dari 26 persen responden, kemudian Bali dan Jawa Tengah masing-masing menjadi pilihan 20 persen responden lainnya.

Adaptasi dan perubahan sikap lainnya adalah 2 dari 3 orang Indonesia semakin sadar untuk menjaga pola hidup sehat dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Sejumlah 61 persen responden sekarang lebih sadar untuk menjaga kebiasaan gaya hidup sehat.

Sementara 60 persen responden kini memilih menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga daripada sebelum pandemi. Sedangkan sekitar setengah atau 48 persen responden memilih untuk mencari pekerjaan yang memungkinkan mereka lebih banyak berada di rumah atau WFH.

“Adanya pandemi yang menyebabkan masyarakat harus lebih banyak berkegiatan di rumah menyebabkan hampir setengah total responden ingin melakukan renovasi rumah. Hal ini seperti dinyatakan oleh 45 persen responden yang menyatakan keinginan untuk mengubah maupun mempercantik area tertentu di rumah mereka agar lebih sesuai dengan kebutuhan semua anggota rumah tangga,” kata Marine.

Perubahan sikap dan perilaku selama pandemi lainnya adalah hampir setengah total responden sekarang memilih berbelanja kebutuhan pokok secara online, lebih sering daripada sebelum pandemi. Hal ini dinyatakan oleh 44 persen responden.

Sementara lebih dari setengah total responden sekarang lebih sering menghindari area keramaian karena pandemi. Hal ini seperti dinyatakan oleh 55 persen responden sekarang memilih untuk menghindari pergi ke area keramaian dan 30 persen responden lainnya sekarang memilih untuk menghindari makan di luar.

Marine menjelaskan bahwa situasi pandemi mengakibatkan banyak perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) maupun merumahkan karyawannya menyebabkan tidak stabilnya pekerjaan ataupun gaji menjadi hambatan bagi karyawan untuk mengambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Hal ini seperti dinyatakan oleh 57 persen responden, naik 5 persen dari periode sebelumnya. Sementara 40 persen responden lainnya tidak mampu mengumpulkan uang muka (DP), naik dari 6 persen dari periode sebelumnya.

Sementara Winang Budoyo, Chief Economist Bank BTN mengungkapkan bagaimana situasi ekonomi nasional secara makro dan mikro termasuk peranan industri properti dalam perekonomian nasional, serta bagaimana Bank BTN beradaptasi dan berinovasi di tengah pandemi dengan berbagai tawaran menarik dalam BTN Anniversary Virtual Property Expo.

Winang mengungkapkan bahwa menurut data International Monetary Fund (IMF), ekonomi Indonesia diprediksi akan tumbuh sebesar 5,6 persen pada 2022. Secara historis, tumbuhnya ekonomi nasional akan diiringi dengan tingginya permintaan rumah sebagai bentuk investasi masyarakat.

Sepanjang pandemi Covid-19 berlangsung, sektor real estate di tanah air terus menunjukkan kinerja dengan pertumbuhan yang positif secara kontinu. Apalagi dengan hadirnya berbagai stimulus pemerintah sehingga berdampak pada sektor perumahan dimana terlihat dari pertumbuhan KPR yang tetap menunjukkan pertumbuhan yang positif dibandingkan kredit lainnya pada perbankan nasional.

Sebagai contoh, sepanjang Q4 2021 kredit KPR tumbuh 9.55% sementara kredit perbankan secara umum hanya tumbuh 5.24%. Pada kuartal sebelumnya, kredit KPR tumbuh 9.32% sementara kredit perbankan secara umum hanya tumbuh 2.21%. Bahkan ketika kredit perbankan secara umum turun hingga -3.77% secara kuartalan, kredit KPR masih tumbuh 4.30%.

Pertumbuhan industri perumahan di tahun 2022 sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal yang mempengaruhi kondisi perekonomian nasional. Faktor eksternal tersebut diantaranya adalah tumbuhnya harga komoditas yang makin naik sebagai dampak perang Rusia-Ukraina mendorong adanya investasi dalam bentuk properti. Secara historis, ketika terjadi booming commodity price, maka pembelian properti akan tinggi sebagai cara untuk menyimpan aset.

Faktor eksternal lainnya adalah keberlanjutan program stimulus PPN DTP memicu tumbuhnya KPR sepanjang masa pandemi. Perpanjangan program ini diyakini akan mampu mendorong tumbuhnya industri perumahan di tahun 2022. Meskipun PPN akan naik jadi 11 persen, namun insentif PPN bagi properti sebesar 50 persen masih berlaku untuk hunian baru di bawah harga Rp 2 miliar hingga bulan September 2022.

Sementara suku bunga perbankan saat ini kemungkinan juga pada titik terendah dimana Bank Indonesia saat ini masih mempertahankan suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) di angka 3,5 persen di tengah inflasi dan kondisi ekonomi global.

Marine menyimpulkan, dari survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2022 dan Rumah.com Property Market Report Q1 2022 menjadikan saat ini saat terbaik untuk mengambil keputusan, apalagi dengan melihat kondisi perekonomian secara keseluruhan. Salah satu caranya mengikuti pameran property I I yang menampilkan 172 projek perumahan dengan bunga spesial mulai 3.72% selama pameran berlangsung.

“Para pencari rumah telah beradaptasi dengan pandemi dengan mengubah cara pencarian dan kriteria dalam memilih hunian. Beberapa perubahan ini tidak akan kembali ke kondisi sebelum pandemi, sehingga pelaku industri harus mengantisipasinya. Sektor properti harus melakukan adaptasi dan inovasi agar industri bisa lebih cepat memahami dan memenuhi kebutuhan konsumen properti di tanah air,” Marine menegaskan.

Swa.co.id.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved