Financial Report Capital Market & Investment zkumparan

Pendapatan YELO Tumbuh 212%

Pendapatan YELO Tumbuh 212%
Direktur Utama YELO, Wewy Susanto pada paparan publik virtual di Maret 2021. (Tangkapan layar : Vicky Rachman/SWA)

PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) mencatatkan pendapatan di 2021 senilai Rp 500,1 miliar, melonjak sebesar 212,75% dari Rp 159,9 miliar pada periode yang sama di 2020. Pendapatan YELO ini dikontribusikan dari dari penjualan paket data di pasar domestik dari anak usaha PT Abdi Harapan Unggul (AHU) yang diakuisisi perseroan pada akhir tahun lalu.

Di tahun lalu itu, pendapatan dari digital product atau paket data tercatat sebesar Rp 499,3 miliar, naik sebesar 212% apabila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 159,9 miliar. Direktur Utama YELO, Wewy Susanto, mengatakan ekspansi bisnis dan layanan, salah satunya mengakuisisi AHU itu memberikan kontribusi positif kepada perusahaan, sehingga mampu membalikkan keadaan dari sebelumnya rugi di 2020, menjadi laba pada 2021. Laba kotor YELO di 2021 tercatat sebesar Rp 15,5 miliar naik 13 kali lipat dari Rp 1,1 miliar. “Dari sisi laba bersih, YELO mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 14,7 miliar. Hasil ini jauh lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya lantaran perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 1,6 miliar,” tutur Wewy dalam siaran pers di Jakarta, Senin (4/4/2022).

Emiten teknologi di bidang jasa penyedia alat teknologi komunikasi dan layanan konektivitas ini mengakselerasi ekspansi layanan internet cepat dan terjangkau guna meningkatkan kinerja di tahun ini. Langkah tersebut merupakan bagian dari transformasi YELO di tahun ini sebagai digital ISP (internet service provider) berbasis kabel fiber optic yang menyediakan internet cepat dengan harga terjangkau keseluruh pelosok desa yang terbentang sepanjang Pulau Jawa.

Melalui layanan terbaru dengan nama Viberlink, Perseroan optimis dapat menghasilkan kinerja yang baik di 2022 ini. Ekspansi bisnis YELO ke bidang digital ISP dimulai sejak YELO resmi mengakuisisi 99% saham PT Telemedia Komunikasi Pratama (TKP) pada awal tahun ini. “Dengan demikian, layanan bisnis connectivity YELO semakin lengkap, mulai dari segmen pasar lokal (data internet, dan lainnya), hingga ke kebutuhan internet di luar negeri (Passpod) yang akan semakin bertumbuh seiring dengan semakin banyak orang melakukan perjalanan ke luar negeri setelah pandemi menjadi endemi,” ucapnya.

YELO berikhtiar menghadirkan internet berkecepatan tinggi dengan harga terjangkau sampai ke wilayah pelosok desa di seluruh pulau Jawa. “Dengan demikian, kegiatan pemberdayaan digital economy di tingkat desa dapat berkembang lebih cepat,” kata Wewy. Harga saham YELO pada Senin pekan ini naik tipis 0,89%, menjadi Rp 113.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved