Management

520 Mahasiswa Beswan Djarum Ikuti Pelatihan The Voice of A Leader

520 Mahasiswa Beswan Djarum Ikuti Pelatihan The Voice of A Leader
Beswan Djarum diberi pelatihan The Voice of A Leader secara daring. (Foto: dok. Djarum Foundation)

Setelah mendapat materi Gritty Leadership untuk membentuk kepribadian yang tangguh dan Design Thinking in Written Communications agar para generasi muda dapat berpikir kritis agar tidak tersesat ditengah arus informasi yang deras, kali ini para Beswan Djarum diberi materi The Voice of A Leader yang merupakan satu dari tiga materi soft skills yang diberikan dalam program pelatihan Leadership Development Beswan Djarum 2021/2022. Pelatihan yang diselenggarakan secara daring ini diikuti oleh 520 mahasiswa Beswan Djarum (penerima program Djarum Beasiswa Plus) angkatan 2021/2022 dari 90 universitas di Tanah Air.

Pelatihan Leadership Development merupakan satu dari beberapa pelatihan soft skills yang diberikan kepada para peserta Djarum Beasiswa Plus. Pelatihan ini meliputi Nation Building, Character Building, Competition Challenges, serta International Exposure.

Menurut Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Lounardus Saptopranolo, tujuan utama pemberian materi The Voice of A Leader untuk melatih kepercayaan diri para generasi muda khususnya Beswan Djarum agar mampu menyampaikan ide dan gagasannya dengan baik di tengah masyarakat. “Diharapkan, soft skills yang dibagikan dalam program pelatihan Leadership Development ini, dapat mendorong generasi muda untuk berkontribusi lebih dalam pembangunan bangsa,” katanya.

Diakui Sapto, leadership voice dibutuhkan saat kita melakukan public speaking, agar gagasan dan ide yang kita miliki dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh masyarakat. Tentunya seorang pembicara harus memiliki inner dan outer confidence yang baik juga saat melakukan public speaking, karena kedua faktor tersebut saling melengkapi.

Di tengah kemajuan teknologi informasi saat ini, teknik public speaking juga harus berkembang dan adaptif seiring munculnya berbagai media komunikasi digital. Menurut praktisi komunikasi Cornelia Laksmi Dewi Supama, praktik public speaking melalui teknologi komunikasi digital memiliki tantangan tersendiri mengingat audiens yang semakin beragam dan tersebar di berbagai tempat.

Dalam materi yang dibawakannya di pelatihan Leadership Development Beswan Djarum 2021/2022, Laksmi mengatakan, diperlukan kecakapan atau soft skill tambahan lainnya untuk menunjang kemampuan melakukan public speaking secara digital.

“Teknologi komunikasi seperti Zoom, Google Meet, Microsoft Teams dan aplikasi video conference lainnya sudah tidak asing kita gunakan. Saat melakukan diskusi atau presentasi melalui media tersebut, sebetulnya sedang melakukan public speaking. Namun bagi banyak orang, public speaking secara digital ini juga merupakan tantangan tersendiri. Minimnya interaksi dengan audiens dapat membuat pesan yang dibagikan tidak dapat dipahami dengan baik,” kata Laksmi.

Diakui Laksmi berbagai hambatan dapat muncul saat seseorang melakukan public speaking, baik secara langsung maupun melalui media digital seperti gugup dan hilang fokus saat menyampaikan materi. Untuk mengatasi hambatan tersebut, diperlukan kecakapan yang dinamakan leadership voice.

“Leadership voice adalah cara seorang pembicara atau narasumber untuk menyampaikan ide dan gagasannya kepada para audiens. Leadership voice menjadi refleksi dari gagasan dan ide yang kita miliki. Agar gagasan dan ide kita tersebut dapat diterima dengan baik oleh para audiens, kita harus mampu menyampaikannya dengan jelas, lugas, terstruktur dan persuasif,” ujarnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved