GCG Companies zkumparan

Bank Sumsel Babel, Ekspansi Bisnis Selaras dengan Prinsip GCG

Bank Sumsel Babel, Ekspansi Bisnis Selaras dengan Prinsip GCG
Achmad Syamsudin, Direktur Utama Bank Sumsel Babel
Achmad Syamsudin, Direktur Utama Bank Sumsel Babel.

Praktik tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) diimplementasikan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank Sumsel Babel). Antara lain, menyediakan whistleblowing system sebagai sarana pelaporan pelanggaran, yang dapat digunakan untuk melaporkan dugaan kecurangan, pelanggaran hukum dan etika, atau perbuatan lainnya yang berpotensi merugikan bank serta pemangku kepentingan.

Bank Sumsel Babel menyertakan sistem ini di laman banksumselbabel.com. LAW-1 one Fraud, demikian nama sistem ini yang juga menyertakan nomor telepon, nomor WhatssApp, dan alamat surat elektronik untuk melaporkan dugaan penyelewengan.

Achmad Syamsudin, Direktur Utama Bank Sumsel Babel, mengatakan bahwa penerapan prinsip GCG dalam tata kelola perusahaan itu sudah menjadi prinsip yang tidak terpisahkan. “Berdasarkan hasil penilaian GCG pada Desember 2020 oleh Otoritas Jasa Keuangan, penerapan tata kelola Bank Sumsel Babel adalah peringkat Komposit 2 atau kategori Baik,” katanya.

Praktik GCG di Bank Sumsel Babel ini diapresiasi pula oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan SWA Media Group yang memberikan peringkat GCG berdasarkan penilaian di tiga aspek tata kelola perusahaan yang baik. Skor yang dihimpun Bank Sumsel Babel di aspek Struktur Tata Kelola mencapai 29,05 poin, Proses Tata Kelola 29,75, dan Hasil Tata Kelola 23, 65. Nilai total skor dari ketiga aspek ini terangkum pada skor Corporate Governance Perception Index (CGPI)-nya, yaitu sebesar 82,45 poin atau tergolong kategori “Trusted’ (Terpercaya).

Perihal praktik GCG, manajemen Bank Sumsel Babel mengembangkan seluruh lini bisnis dan operasional yang selaras dengan regulasi dan prinsip kehati-hatian (prudent). Ekspansi bisnis bank BUMD itu ditautkan dengan GCG agar bisa meningkatkan daya saing di era multidisrupsi, memperkuat ketahanan bisnis, serta bergerak lincah untuk menangkap peluang bisnis dan sumber pendapatan terbaru.

Maka, manajemen Bank Sumsel Babel pun berkomitmen untuk konsisten menerapkan prinsip GCG. Jajaran direksi hingga seluruh karyawannya mematuhi dan mempraktikkan GCG.

Achmad menambahkan, manajemen Bank Sumsel Babel berinisiatif menyusun serta mengimplementasikan beragam program. Di antaranya, menyusun rencana strategis, memperkuat permodalan, mengimplementasikan restrukturisasi organisasi, menyusun aristektur kebijakan GCG, menyusun Key Performance Indicators (KPI), mengembangkan produk dan layanan digital, serta menyinergikan ekosistem bisnis dan pemerintah daerah. Program lainnya, meningkatkan kompetensi SDM, memutakhirkan infrastruktur teknologi informasi, dan menerapkan budaya kerja digital AKU PATUH: (AKurat, TePAT waktu, PaTUHi Ketentuan).

Dalam hal pengembangan layanan keuangan digital, Bank Sumsel Babel menjalin kemitraan dengan PT Amartha Mikro Fintek, perusahaan teknologi finansial, pada Mei 2020. Kolaborasi ini dibangun untuk memberikan layanan peer-to-peer lending bagi nasabah segmen UMKM, meluncurkan QRIS di Agustus 2020, serta berinovasi untuk mengembangkan sistem perbankan terbuka, yaitu open API (application programming interfaces), yang memudahkan akses di platform digital, virtual account, dan customer on boarding.

Menurut Achmad, sepanjang 2020, terjadi peningkatan yang sangat signifikan pada transaksi melalui digital banking, khususnya pada layanan QRIS, mobile banking, dan CDM. Pada layanan mobile banking, naik 73% dibandingkan tahun 2019. QRIS naik 477% dan CDM naik 90%.

QRIS Bank Sumsel Babel terkoneksi untuk pembayaran di jalan tol ruas Bakauheni-Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayuagung-Palembang. “QRIS juga digunakan untuk membayar retribusi pasar dan retribusi venue olahraga di Kabupaten Musi Banyuasin,” ujar Achmad.

Bank Sumsel Babel membesut uang elektronik berjenama BSB Cash, yang berfungsi sebagai kartu identitas aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintah Kota Palembang, untuk bertransaksi di merchant dan kegiatan pengujian kendaraan (KIR).

“Lalu, kini nasabah Bank Sumsel Babel bisa membayar pajak kendaraan melalui aplikasi mobile banking. Kami juga bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk pembayaran gaji ASN melalui internet banking serta melayani kebutuhan belanja Pemda secara nontunai dan transparan,” Achmad menuturkan.

Laba bersih Bank Sumsel Babel pada 2020 senilai Rp 424 miliar atau tumbuh 16,72% dari Rp 363 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Total kredit yang disalurkan mencapai Rp 17,54 triliun, naik 5,86%, dengan pangsa pasar kredit naik 16,72% (year on year), sehingga menempatkan bank ini di peringkat ketiga bank penyalur kredit terbesar di Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung.

Asetnya naik menjadi Rp 28,05 triliun atau tumbuh 0,27% dibandingkan 2019 yang senilai Rp 27,98 triliun. Adapun dana pihak ketiga naik 2,89%, menjadi Rp 21,10 triliun dari Rp 21,73 triliun. (*)

Arie Liliyah & Vicky Rachman

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved