Best CEO zkumparan

Ahmad Abdulaziz Al-Neama, Piawai Lakukan Turnaround

Ahmad Abdulaziz Al-Neama, Piawai Lakukan Turnaround
Ahmad Abdulaziz Al-Neama,CEO (Presdir) PT Indosat Tbk. dari Mei 2019 hingga Januari 2022.
Ahmad Abdulaziz Al-Neama,CEO (Presdir) PT Indosat Tbk. dari Mei 2019 hingga Januari 2022.

Tak salah mendapuk Ahmad Abdulaziz Al-Neama sebagai salah satu Best CEO hasil survei SWA tahun ini. Pria yang menjadi CEO (Presdir) PT Indosat Tbk. dari Mei 2019 hingga Januari 2022 ini berjasa besar dalam melakukan turnaround di Indosat hingga berkinerja kinclong.

Sebelumnya, Indosat dikenal sebagai operator yang kinerjanya kurang stabil. Bahkan pada 2018, perusahaan ini menderita rugi Rp 2,4 triliun. Rugi yang cukup besar, memang. Kehadiran Ahmad membawa sentuhan midas dan angin segar tersendiri. Tahun 2019, tahun pertama ia memimpin, Indosat langsung mampu memetik net profit Rp 1,56 triliun.

Sayang, kemudian di 2020 badai pandemi Covid-19 menerpa. Beruntung, berkat kerja keras dan strategi brilian yang dipimpin Ahmad, Indosat kembali sukses rebound dengan cantik di 2021. Bahkan, tahun lalu, mampu membagikan total dividen (tahunan dan interim) sebesar Rp 9,4 triliun atau 1.748 per lembar saham.

Selama sembilan bulan pertama tahun 2021, total pendapatan Indosat Ooredoo meningkat 12% year on year (YoY) menjadi Rp 23 triliun. Bahkan, EBITDA meningkat 22,7% YoY, mencapai Rp 10,4 triliun.

Tentu, kinerja Indosat yang moncer di 2021 tak lepas dari leadership Ahmad yang menjadi CEO-nya selama tiga tahun empat bulan. Ia adalah sosok yang berpengalaman sebagai leader di internal Ooredoo Group dan piawai melakukan turnaround.

Ia memulai perjalanannya di Ooredoo Group tahun 2014 dan memegang berbagai posisi dan peran, mulai dari lini operasional, pengembangan bisnis, hingga manajerial. Ia juga pernah ditugaskan di beberapa cabang Ooredoo, antara lain Ooredoo Qatar, Ooredoo Oman, Ooredoo Myanmar, Ooredoo Tunisia, dan Indosat Ooredoo di Indonesia. Di Indosat, selain sukses melakukan turnaround, dia berhasil mencatatkan beberapa gebrakan penting.

“Kami menempatkan karyawan di hati kami dalam melakukan segala hal. Kami memastikan bahwa mereka dapat terus bekerja secara produktif menggunakan Digital Way of Working kami,” tutur Ahmad.

Lulusan Jurusan Electronics Engineering University of Colorado Denver ini memastikan bahwa karyawan harus bisa bekerja dengan baik dan aman dari rumah mereka. Karena, pada akhirnya karyawan dan keluarganya yang akan mendorong perusahaan agar bisa terus maju melalui masa yang penuh tantangan ini.

Menurut Ahmad, pengalamannya memimpin Indosat tak bisa dilepaskan dari konteks pandemi. “Pandemi Covid-19 telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan bermain. Namun, itu telah mempercepat proses transformasi digital, mendorong kebutuhan akan layanan digital yang andal untuk tetap terhubung,” katanya.

Adanya pandemi mengharuskan masyarakat tetap tinggal di rumah. Timnya di Indosat melihat kesempatan tersebut dengan cara segera mengambil langkah memperkuat jaringan guna mengantisipasi lonjakan trafik data. “Kami menjadi perusahaan telekomunikasi pertama di Indonesia yang meluncurkan CloudConnect di masa pandemi,” ujarnya.

Terobosan CloudConnect yang dikembangkan Indosat di bawah kepemimpinan Ahmad memudahkan konektivitas kepada public cloud dengan konsep Network-as-a-Service (NaaS). Kecepatan kinerja jaringan pun hingga lima kali lipat dibandingkan jaringan biasa.

Ahmad melihat terjadi peningkatan yang eksponensial pada tools digital yang digunakan pelanggan Indosat. Sehingga, timnya kemudian mengembangkan aplikasi super myIM3 untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup digital pelanggan. Dan, untuk itu, Indosat juga bermitra dengan pemain teknologi global, antara lain Meta (sebelumnya dikenal dengan nama Facebook), Snap, Cisco, Google, Nokia, Huawei, dan Ericsson, untuk mempercepat digitalisasi pada pengalaman pelanggan.

Bahkan, pada 2021 saja Indosat telah berinvestasi lebih dari US$ 1 miliar untuk menggelar jaringan 4G dan menghadirkan jaringan 5G di lima kota besar, yaitu Jakarta, Solo, Surabaya, Makassar, dan Balikpapan.

“Sektor industri manufaktur, logistik, transportasi, supply chain, dan smart city paling bergantung pada kualitas konektivitas. Kami percaya bahwa pengenalan teknologi 5G akan mempercepat digitalisasi di sektor-sektor ini dan berdampak positif pada konektivitas,” Ahmad menandaskan.

Pada tiga kuartal pertama 2021, Indosat Ooredoo juga memperluas cakupan jaringan 4G berkualitas video (video grade). Perusahaan ini membawa layanan 4G/LTE ke 124 desa terpencil di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi guna mendukung agenda transformasi digital Indonesia.

Diakui Ahmad, semua orang memang lelah dan jenuh dengan adanya pandemi. Demikian juga organisasi perusahaan. Karena itu, ia sebagai CEO pun memikirkan hal tersebut agar organisasi tetap berjalan baik dengan pola kerja secara remote dan kesehatan karyawan terjaga.

Selama kepemimpinannya, perusahaan memberikan paket perawatan dan insentif kepada karyawan agar mereka dapat membeli perlengkapan teknologi. Harapannya, mereka tetap terhubung satu sama lain dan tetap produktif meski jarak jauh.

Diadakan pula pertemuan harian secara virtual dan kegiatan di luar pekerjaan untuk membangun kedekatan. Pertemuan manajemen dan karyawan juga lebih kerap dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada mereka agar bisa bertanya langsung kepada jajaran direksi dan pimpinan lainnya. “Kami memperkenalkan cara kerja yang lebih agile,” ujar Ahmad tandas.

Selain itu, pihaknya berusaha memecahkan silo di organisasi untuk mempercepat proses pengambilan keputusan. Bahkan, juga dibuat program JuaRRa dengan menggunakan pendekatan Tribe. Tujuannya, membentuk tim lintas fungsi agar karyawan bisa mengambil keputusan secara cepat.

Yang pasti, prestasi Ahmad tak hanya terbukti melalui survei SWA yang membuatnya terpilih sebagai salah satu Best CEO. Prestasinya juga diapresiasi para bos Ooredo di kantor pusat.

Bahkan, karena sudah membuktikan sukses memimpin Indosat di Indonesia, oleh manajemen Ooredoo Group, kini Ahmad dipercaya untuk memegang tanggung jawab yang lebih besar, yakni sebagai Regional CEO Ooredoo yang membawahkan Ooredoo di enam negara: Indonesia, Myanmar, Aljazair, Tunisia, Maladewa, dan Palestina. Di Indosat, Ahmad ditugaskan sebagai komisaris untuk mengawasi jalannya perusahaan, sekaligus memberikan masukan kepada CEO baru. (*)

Sudarmadi & Anastasia AS

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved