Trends

Ambisi Volta Kembangkan Pasar Kendaraan Ramah Lingkungan

Ambisi Volta Kembangkan Pasar Kendaraan Ramah Lingkungan
Iwan Suryaputra, CEO Volta.
Iwan Suryaputra, CEO Volta.

Menyambut era Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), PT Volta Indonesia Semesta turut meramaikannya dengan menghadirkan kendaraan inovatif yang dilengkapi fitur teknologi ramah lingkungan. Wujudnya berupa sepeda motor listrik Volta. Motor ini hadir dengan Battery Replacement System atau Sistem Ganti Baterai (SGB) yang bertujuan mengurangi penggunaan bahan bakar minyak.

Volta didirikan pada Oktober 2017. Perusahaan ini mulai memasarkan produk sepeda motor listrik pada Februari 2018. Di awal 2021, Volta meraih Sertifikat Uji Tipe Kendaraan Bermotor.

Dengan perkembangan tersebut, Volta kemudian dilirik oleh PT NFC Indonesia Tbk. (anak usaha MCAS Group) dan SiCepat untuk berinvestasi pada pertengahan 2021. NFC sebagai perusahaan digital ingin menawarkan kendaraan bermotor ramah lingkungan yang didukung oleh teknologi Internet of Things (IoT) yang kuat. Adapun SiCepat memiliki peta jalan (roadmap) untuk mengonversi armada logistiknya menuju kendaraan listrik yang ramah lingkungan sebagai upaya mengurangi jejak karbon dalam pengiriman paketnya.

Volta sebagai pemain industri ingin berpartisipasi mewujudkan impian pemerintah dalam hal percepatan kendaraan listrik nasional. Ini sejalan dengan telah diterbitkannya Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program KBLBB untuk transportasi jalan. Berdasarkan Peta Jalan KBLBB, diproyeksikan jumlah mobil listrik menjadi 374 ribu, dan sepeda motor listrik menjadi 11,8 juta, Stasiun Pengisian Tenaga Listrik Umum menjadi 6.300, dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum menjadi 17 ribu pada tahun 2025.

Iwan Suryaputra, CEO Volta, menyampaikan bahwa jenis kendaraan ICA (Internal Combustion Engine) secara cepat atau lambat akan ditinggalkan. “Kemungkinan hingga delapan tahun ke depan kita akan menjumpai tren konversi kendaraan besar-besaran,” kata Iwan. Alasannya, cadangan energi fosil makin menipis dan adanya kepedulian terhadap isu pemanasan global.

Hingga saat ini Volta telah memasarkan produk unggulannya, yakni skuter listrik Volta 401. Memiliki dimensi bodi yang langsing, Volta 401 dilengkapi dengan baterai berkapasitas 60V 23A berjenis SGB Lifepo4 Lithium dan kekuatan motor 1500 watt, yang mampu menempuh jarak hingga 60 km. Ada pula sejumlah keunggulan lainnya.

Menurut Iwan, Volta tahun ini akan menambah hingga lima model motor listrik baru dari berbagai tipe, yaitu futuristik, retro, touring, sport, dan trail. “Tujuannya, supaya masyarakat memiliki banyak pilihan dan semakin tertarik untuk beralih menggunakan kendaraan listrik,” katanya. Hal ini didukung dengan adanya pabrik baru Volta yang berlokasi di Kawasan Industri Candi, Kota Semarang, Jawa Tengah, dengan kapasitas terpasang 60 ribu unit per tahun atau 5 ribu unit per bulan.

Dalam menggarap industri ini, Volta menunjukkan komitmennya dengan terus memperkuat aspek research & development (R&D). Volta menjalin kerjasama dengan sejumlah universitas. Antara lain, dengan Telkom University, untuk menjalankan riset motor listrik. Proses R&D melibatkan 20 mahasiswa dan enam dosen dari Jurusan Teknik Telekomunikasi, Teknik Elektro, Teknik Komputer, dan Teknik Desain Industri.

Ada pula kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada untuk menjalankan R&D terkait pengembangan motor listrik yang ramah terhadap pengguna disabilitas yang mengutamakan faktor keamanan dan kenyamanan. Kemudian, dengan Universitas Diponegoro, melakukan R&D di bidang elektronik dan mechanical. Juga, bersama Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) melakukan riset bersama terkait baterai lithium.

Berbagai kerjasama tersebut, kata Iwan, demi mendukung kemandirian teknologi yang berdampak positif bagi perkembangan industri manufaktur kendaraan listrik di Indonesia. Sekaligus juga meningkatkan TKDN (tingkat komponen dalam negeri) motor listrik Volta yang ditargetkan mencapai 40% di tahun 2022.

Saat ini Volta memiliki jaringan dealer yang melayani 4S: sales, service, spare parts, dan SGB. Menurut Iwan, stasiun SGB adalah bagian krusial dalam ekosistem kendaraan listrik. Saat ini di Jabodetabek Volta sudah memiliki 100 titik stasiun SGB, yang bisa ditemukan melalui aplikasi. Volta juga sudah memiliki jaringan di Bandung, Cirebon, Sukabumi, Semarang, Solo, Malang, Surabaya, dan Bali. “Sebelum memasarkan produknya di suatu wilayah, kami memastikan 4S tersebut agar masyarakat diyakinkan kalau membeli produk Volta semua kebutuhan sudah terpenuhi,” Iwan menegekan.

Perlu diketahui, produk kendaraan motor listrik (electric vehicle/EV) Volta dilengkapi dengan aplikasi yang dapat diunduh di smartphone untuk memudahkan pemilik kendaraan. Di antaranya, untuk mencari aneka informasi terkait, dan mencari dealer serta servis aneka sepeda motor. Sementara lokasi stasiun SGB dan ketersediaan unit baterai juga dapat dicek melalui aplikasi SGB.

Melihat peluang ke depan, Iwan optimistis terhadap perkembangan industri motor listrik, sebab pergeseran ke kendaraan listrik hanya masalah waktu. “Kami pun membuka peluang bagi merek-merek motor listrik lain untuk menggunakan SGB yang kami miliki,” katanya. (*)

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved