Financial Report Capital Market & Investment

BTPN Syariah Cetak Laba Bersih Rp411 Miliar di Kuartal I/2022

BTPN Syariah Cetak Laba Bersih Rp411 Miliar di Kuartal I/2022
Fachmy Achmad, Direktur BTPN Syariah (kanan)

Lebih dari satu dekade melayani segmen pra dan cukup sejahtera, PT Bank BTPN Syariah berinovasi dan menjalankan pola pendekatan pendampingan yang terarah, terukur, dan berkelanjutan. Seiring dengan perkembangan kebutuhan nasabah inklusi yang dilayaninya, bank syariah ini beradaptasi dan melakukan digitalisasi secara bertahap dengan melanjutkan pembangunan fondasi dasar digital demi mewujudkan aspirasi Sharia Digital Ecosystem for Unbanked yang telah di rencanakan beberapa tahun terakhir ini.

“Pengembangan teknologi ini memerhatikan tingkat literasi digital masyarakat inklusi, dan menyesuaikan kebutuhan nasabah yang dinamis serta memastikan terjadinya peningkatan kesejahteraan terhadap nasabah pra dan cukup sejahtera. Kami melihat peluang dan kesempatan untuk melayani lebih banyak lagi nasabah secara berkelanjutan, dengan melakukan berbagai inovasi memanfaatkan teknologi untuk kebaikan, demi mewujudkan aspirasi kami,” ujar Fachmy Achmad, Direktur BTPN Syariah di Jakarta, pekan ini.

Untuk mendorong kepercayaan nasabah inklusi dengan digitalisasi, BTPN Syariah melakukan digitalisasi secara bertahap, tidak serta merta memaksakan teknologi. Hal pertama yang dilakukan adalah digitalisasi proses pelayanan dan pendampingan kepada nasabah melalui para #bankirpemberdaya di lapangan. Dalam hal ini nasabah tetap merasakan pelayanan yang humanis yang selama ini menjadi salah satu kekuatan utama pelayanan anak perusahaan Bank BTPN ini.

“Kami memahami sudah ada sebagian nasabah yang nyaman dengan digitalisasi. Oleh karena itu, dikembangkan layanan berbasis aplikasi yang menyesuaikan kemampuan adaptasi nasabah. Selama pandemi, nasabah tersebut telah membantu untuk melayani nasabah yang ada di komunitasnya, memperkenalkan dan membawa layanan perbankan dalam ekosistem terdekat mereka melalui aplikasi Warung Tepat,” jelas Fahmy.

Aplikasi Warung Tepat ini akan digunakan oleh Mitra Tepat yaitu nasabah yang ditunjuk sebagai mitra untuk dapat melakukan pelayanan setor dan tarik tunai, membuka rekening hingga melayani transaksi, seperti membeli pulsa dan membayar tagihan, termasuk layanan e-commerce untuk barang-barang kebutuhan sehari-hari. Karenanya BTPN Syariah-pun memosisikan diri menjadi Adaptive Bank. Bank yang memang mengembangkan inovasinya sesuai kemampuan dan kebutuhan nasabahnya.

Tidak hanya untuk nasabah pra dan cukup sejahtera, BTPN Syariah juga terus melakukan penyempurnaan layanan e-channel bagi nasabah pendanaan melalui Tepat Mobile Banking untuk mengoptimalkan kemudahan bertransaksi, sekaligus berkesempatan untuk terlibat dalam memberdayakan masyarakat inklusi.

BTPN Syariah meyakini inovasi fondasi digital yang dikembangkan bagi kebutuhan masyarakat inklusi juga membawa pertumbuhan yang positif dan terjaga terhadap kinerja keuangan bank. Hingga 31 Maret 2022, pembiayaan ultramikro yang menjadi fokus bank tumbuh 10 % menjadi sebesar Rp 10,6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp9,7 triliun. Pertumbuhan pembiayaan ini disertai dengan kualitas pembiayaan yang tetap sehat tercermin dari Non Performing Financing di bawah ketentuan regulator.

Selama Kuartal I/2022 BTPN Syariah pun tercatat masih memiliki rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang kuat di level 53 %, jauh di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah. Dengan total aset tumbuh 11 % (YoY) menjadi Rp 19,2 triliun. Adapun, dana pihak ketiga (DPK) dijaga di level yang efisien pada Rp 11 triliun. Kinerja keuangan yang menggembirakan ini memberikan laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 411 miliar atau lebih tinggi dibandingkan Kuartal I/2020 sebelum pandemi.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved