Trends

Libur Lebaran: 500 Ribu Turis Domestik ke Bali, Berapa Perputaran Uangnya?

Libur Lebaran: 500 Ribu Turis Domestik ke Bali, Berapa Perputaran Uangnya?
Ribuan wisatawan domestik dan mancanegara menikmati pemandangan pantai saat liburan Idul Fitri 1435 H di Pantai Kuta, Bali, Rabu (30/7). (Antara/Nyoman Budhiana)
Ilustrasi, wisatawan domestik dan mancanegara menikmati pemandangan pantai saat liburan Idul Fitri 1435 H di Pantai Kuta, Bali, Rabu (30/7). (Antara/Nyoman Budhiana)

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Ida Bagus Agung Partha Adnyana memperkirakan 500 ribu turis domestik mengunjungi Bali selama libur Lebaran 1443 Hijriah. Dari kunjungan tersebut, uang beredar di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif diprediksi menembus Rp 250 miliar.

“Anggap aja spending-nya seperti hitungan dari Bank Indonesia itu satu orang Rp 500 ribu. Jadi kalau dua minggu, 500 ribu orang (ke Bali), ya anggap saja segitu (Rp 250 miliar),” ujar Agung saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu, 7 Mei 2022.

Agung mengatakan tren kunjungan wisatawan domestik ke Bali selama Lebaran 2022 memecah rekor sepanjang dua tahun terakhir. Melesatnya angka pergerakan wisatawan terlihat dari okupansi hotel yang rata-rata sudah mencapai 50-70 persen di semua wilayah di Pulau Dewata.

Tingkat kunjungan kamar hotel itu naik 30-40 persen dari hari biasa. Sebelum Lebaran, rata-rata angka keterisian kamar belum menyentuh 50 persen. Adapun wisatawan datang ke Bali, kata Agung, mayoritas datang melalui jalur darat atau dari pintu masuk Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk.

Tren ini dipengaruhi oleh tingginya harga tiket pesawat dan keterbatasan armada karena kelangkaan jumlah maskapai. Dari perhitungan GIPI, jumlah wisatawan masuk lewat pelabuhan penyeberangan sekitar 12-15 ribu orang per hari. Sedangkan total penumpang yang mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai sekitar 10 ribu per hari.

Melonjaknya tingkat kunjungan dari jalur darat, Agung mengimbuhkan, membuat sejumlah titik di Bali macet. Kemacetan panjang terjadi di wilayah Kuta hingga Seminyak.

“Maka kita sarankan jauh lebih bagus mereka (wisatawan) sewa mobil di Bali, jadi ekonomi juga bisa lebih berputar,” katanya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebelumnya memprediksi perputaran uang di sektor pariwisata selama mudik Lebaran 2022 mencapai Rp 72 triliun secara nasional. Angka ini dihitung dari potensi 48 juta pemudik yang akan melancong atau berwisata ke seluruh wilayah baik di Pulau Jawa maupun luar Jawa.

“Angka tersebut bisa lebih tinggi mengingat durasi libur dan cuti bersama pada momen Lebaran cukup panjang sehingga masyarakat memiliki leisure time yang lebih lama dan dapat memanfaatkannya untuk berwisata di sekitar domisilinya maupun di kampung halamannya,” ujar Sandiaga.

Perhitungan tersebut mengacu pada Statistik Wisatawan Nusantara 2020. Pada saat itu, rata-rata pengeluaran wisatawan Nusantara di Indonesia mencapai Rp 1,5 juta. Sedangkan, wisatawan yang berasal dari Pulau Jawa dan berkunjung ke destinasi di Pulau Jawa rata-rata pengeluarannya mulai Rp 900 ribu sampai Rp 1,5 juta.

Adapun bidang usaha yang akan terimbas perputaran uang itu, kata Sandiaga, adalah pengusaha yang bergerak di sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum (kuliner). Pertumbuhan dua bidang usaha tersebut akan mendorong kebangkit subsektor pariwisata lainnya, seperti kerajinan dan kriya atau penjualan cenderamata.

Sandiaga meminta para pemudik membelanjakan uangnya untuk produk dan jasa di daerah yang tersedia di daerah. Dengan demikian, perputaran uang selama Lebaran mampu berkontribusi positif dalam pemulihan perekonomian di kabupaten atau kota.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved