Next Gen zkumparan

Alvina Atmadja, Mengombinasikan Kecepatan Eksekusi dengan Pengalaman Sang Ayah

Alvina Atmadja, Mengombinasikan Kecepatan Eksekusi dengan Pengalaman Sang Ayah

Foto gadis cilik bergaun putih yang dicium oleh pria berjas biru itu diunggah akun Instagram @alvinaatmadja. Gadis cilik itu adalah Alvina Atmadja dan pria berjas itu adalah ayahnya, Stanley Setia Atmadja.

Alvina Atmadja, Presdir ASCO Automotive.
Alvina Atmadja, Presdir ASCO Automotive.

Alvina, sang pemilik akun, mengekspresikan perasaannya dengan mengucapkan selamat ulang tahun untuk ayahnya. “Happy birthday to our favorite superhero, we love you forever,” demikian caption foto yang diunggahnya pada 24 Agustus 2021 itu. Beragam unggahan lain di akun Instagramnya menyiratkan kebanggaan Alvina terhadap Stanley serta kehangatan hubungannya dengan sosok ayah, pengusaha, sekaligus mentor bisnisnya itu.

Stanley, pengusaha kelahiran 24 Agustus 1956, adalah pendiri ASCO Automotive, perusahaan dealer mobil yang beroperasi sejak 1989. Ia menempa Alvina untuk displin, jujur, komunikatif, dan berani berinovasi.

Setahap demi setahap, Stanley memberikan tugas kepada Alvina dalam mengelola bisnis ASCO Automotive. Awalnya, Alvina mengelola bagian keuangan agar mengetahui lebih rinci seluk-beluk keuangan perusahaan. Untuk mengasah keterampilan putrinya, Stanley menggunakan metode dialog (diskusi), memberikan porsi lebih pada pengembangan emotional quotient (EQ) dalam berorganisasi, serta memberikan beragam tugas untuk menambah jam terbang, agar lebih berani membuat keputusan penting dan mencetuskan ide bisnis yang segar.

Alvina mengapresiasi sang ayah yang memberikan kepercayaan untuk mengelola ASCO Automotive, perusahaan dealer resmi mobil merek Daihatsu, Isuzu, Peugeot, dan UD Trucks. Sejak 2020, ia menjabat sebagai Presdir ASCO Automotive untuk membesarkan skala bisnis perusahaan.

Alvina menyerap pengalaman dan ilmu ayahnya di bidang keuangan dan otomotif, serta menyinergikan karakternya yang agile dan cepat mengeksekusi dengan pengalaman ayahnya itu. ”Itu yang selalu saya praktikkan. Ketika saya stuck, ada ayah saya yang bisa membantu. Begitu pun sebaliknya, ayah saya juga melihat bahwa saya termasuk orang dengan kecepatan dan keluwesan dalam bekerja. Kombinasi expertise dan kecepatan ini yang membuat ASCO Automotive menjadi leading dealer di industri otomotif,” tuturnya.

Ia memetik wisdom dari ayahnya untuk mengimplementasikan budaya perusahaan. SPEED: Straight for the best, Professional teamwork, Excellent customer service, Enthusiasm and innovations, Discipline and integrity, adalah nilai-nilai perusahaan yang wajib diimplementasikan manajemen dan pegawai. Nilai-nilai ini dikombinasikan dengan budaya kerja saling membantu dan kerjasama tim. Nilai dan budaya perusahaan ini memompa semangat pegawai untuk meningkatkan penjualan.

Beragam ide dan pengembangan bisnis yang diinisiasi oleh Alvina itu berdampak positif terhadap laju bisnis perusahaan. Perlahan-lahan, kariernya merangkak hingga menduduki posisi Presdir.

Alvina mengarungi industri otomotif yang dipersepsikan sebagai dunia lelaki. Sebelum menduduki posisi tersebut, ia ditempatkan sebagai Manajer Keuangan ASCO Automotive pada November 2013. Selanjutnya, wanita kelahiran 20 Juni 1989 ini mengemban amanah untuk menjabat sebagai direktur yang dituntaskan dua tahun lalu.

Alvina bergabung ke perusahaan keluarganya ini tanpa dibujuk sang ayah. Alasannya bergabung, ingin mewujudkan cita-citanya sebagai pengusaha. Lagi pula, katanya, dari kecil hingga remaja sudah terbiasa dengan dunia bisnis. Ia kerap menyaksikan ayahnya rapat di kantor. “Dan ketika kuliah, saya sudah mulai ikut-ikut meeting,” ujarnya.

Lulusan Pemasaran dan Ekonomi University of Melbourne ini mempelajari seluk-beluk bisnis otomotif. “Saya belum pernah bekerja di dunia otomotif dan saya belum tahu kultur bekerja di sini. Itu yang membuat saya tertarik bergabung sekaligus sebagai tantangan,” ucap Alvina yang sempat bekerja pada divisi pengembangan bisnis di perusahaan ritel fashion dan F&B di Australia. Ia bekerja saat masih kuliah di Negeri Kanguru itu.

Aneka ragam pengalaman pernah dihadapi Alvina. Sebagai contoh, restrukturisasi pegawai tatkala ia berusia 27 tahun. “Setahun atau dua tahun setelah saya bergabung ke ASCO Automotive, kami merestrukturisasi organisasi, menawarkan pensiun kepada sebagian karyawan agar kami bisa membangun leader–leader baru. Itu pengalaman menantang dan cukup berat. Saya sedih kehilangan tim yang lama dan belum cukup berpengalaman untuk membangun leader–leader baru untuk perusahaan,” ungkapnya.

Untuk tantangan di masa pandemi Covid-19 yang berimbas negatif terhadap penjualan mobil, Alvina meresponsnya dengan mengonsolidasikan internal perusahaan. Ia mengatakan, manajemen dan pegawai kian mempererat relasi kerja serta hubungan kekeluargaan, juga menyediakan fasilitas kesehatan untuk menjaga kebugaran pegawai di masa krisis kesehatan ini.

Dalam proses bisnis, Alvina mendorong ASCO Automotive untuk memacu digitalisasi. Tujuannya, memudahkan tim penjualan membidik konsumen baru di platform digital.

Alvina optimistis penjualan ASCO Automotive di 2022 akan lebih baik karena disokong insentif fiskal pembelian mobil. “Jika ada kesempatan, kami siap menambah outlet atau merek lain,” ujar ibu dua anak ini. Saat ini, ASCO Automotive memiliki 10 gerai Daihatsu dan dua gerai Isuzu. (*)

Vina Anggita & Vicky Rachman

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved